View Full Version : Indonesia Belajar dari London


agung209
12th March 2015, 11:05 PM
http://assets.kompas.com/data/photo/2013/04/11/1056342-aic-ketua-komite-olahraga-indonesia-koi-rita-subowo-780x390.jpg
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta, Rabu (10/4/2013), memeriksa Ketua Komite Olahraga Indonesia (KOI) Rita Subowo. Rita di periksa sebagai saksi, terkait kasus dugaan korupsi saat pelaksanaan PON Riau ke-18.
JAKARTA, KOMPAS.com — Agar berhasil menggelar Asian Games 2018, Indonesia akan menggandeng panitia penyelenggara Olimpiade London 2012. Masukan-masukan dari panitia Olimpiade London diperlukan supaya panitia Indonesia bisa bekerja dalam waktu minim, tiga tahun saja.

Ketua Panitia Penyelenggara Olimpiade London 2012, Sebastian Coe, Rabu (11/3), dalam acara "Meet and Greet" di kantor Komite Olimpiade Indonesia (KOI) menyebutkan, situasi yang dihadapi Jakarta dan London memang berbeda. London memiliki waktu beberapa tahun untuk menyelenggarakan Olimpiade London 2012. Sementara itu, Jakarta dan kota lain yang akan menjadi co-host hanya memiliki waktu tiga tahun untuk persiapan.

"Memang betul, waktunya amat mepet. Ini adalah tantangan besar. Namun, saya yakin Indonesia memiliki mitra lokal dengan visi ke depan serta komunitas lokal. Dengan waktu mepet, banyak hal yang harus digarap. Namun saya yakin dengan kerja keras Indonesia mampu menggelar Asian Games 2018," ungkap Coe.

Sebelum acara "Meet and Greet" itu, Coe sudah melakukan pembicaraan dengan KOI dan pemerintah. Menurut Coe, di tengah kompleksitas yang ada, menjadi tuan rumah suatu ajang olahraga itu merupakan tantangan dan peluang.

Tantangannya adalah bagaimana bisa menggelar ajang olahraga dengan baik. Peluangnya adalah bagaimana mendorong minat pemuda, ekonomi, dan sosial ke olahraga.

"Namun, penting saya ingatkan, saat menggelar pekan olahraga yang perlu diperhatikan adalah masalah kesejahteraan atlet. Mereka sudah mencurahkan hidupnya sejak lama untuk bisa mendapat kesempatan tampil dalam pekan olahraga internasional. Kita memang bertanggung jawab menggelar, tetapi kita juga mesti memperhatikan aspek kesejahteraan atlet," ujar Coe.

Coe yang juga mantan pelari jarak menengah dan peraih dua emas pada Olimpiade Moskow 1980 dan Olimpiade Los Angeles 1984, menambahkan, para atlet yang turun dalam pekan olahraga bukan hanya bertanding untuk memenangkan medali. Namun para atlet itu juga harus bisa mendorong minat generasi muda.

Terkait dengan peran Indonesia sebagai tuan rumah Asian Games 2018, ia sebagai mantan Ketua Panitia Penyelenggara Olimpiade London 2012, tertarik untuk membantu. "Saya memiliki pengalaman dalam hal menyelenggarakan pekan olahraga. Saya bukan konsultan. Namun jika panitia Indonesia memerlukan masukan dan saran, saya senang hati membantu," ujar Coe yang juga datang ke Indonesia untuk acara Kongres Atletik Asia 2015 itu.

Ketua KOI Rita Subowo menjelaskan, KOI juga panitia penyelenggara, Indonesia akan terus bekerja sama dengan panitia Olimpiade London. "Yang melakukan tetap saja putra putri Indonesia dengan masukan-masukan dari mereka," ujar Rita.

Menurut Rita, panitia Indonesia akan menyerap ilmu bagaimana panitia Olimpiade London mengembangkan atlet dan memperhatikan kesejahteraan atlet. "Kita akan belajar banyak dari panitia London," ungkap Rita.
sumber http://olahraga.kompas.com/read/2015/03/12/16195361/.Indonesia.Belajar.dari.London