View Full Version : Menghemat Biaya Jajan Anak, Bagaimana Caranya?


halomoney
17th April 2015, 03:06 PM
https://charlesezeh.files.wordpress.com/2014/02/teach-your-child2.jpg

Salah satu biaya yang sering sulit dikontrol oleh orangtua adalah biaya jajan atau cemilan anak. Ketika pagi hari, anak seringkali meminta uang jajan lebih banyak karena mereka tidak disiapkan bekal makan siang. Atau setiap sore, ketika ada tukang jajanan lewat, anak-anak langsung merengek meminta dibelikan jajanan.

Kebanyakan orangtua dengan mudahnya akan memberikan uang jajan kepada anak mereka, entah karena tidak tega melihat anaknya menangis atau malas mendengarkan tangisan anaknya.

Berapa besar penghematan yang bisa dilakukan apabila orangtua mau mengubah kebiasan jajan anak-anak? Sebagai contoh, bagi orangtua yang memiliki dua orang anak, dalam sehari bisa mengeluarkan uang sebesar Rp 20.000 untuk jajan anaknya. Apabila Anda memberikan belanja kepada anak tiap hari, maka dalam sebulan Anda harus mengeluarkan Rp 600.000.

Sebelum membahas langkah apa yang bisa Anda lakukan untuk mengurangi jajan anak, maka Anda harus mengubah cara pandang terhadap jajan anak, serta memperkuat itikad untuk berubah.

Hal pertama yang Anda sebagai orangtua harus tanamkan ialah komitmen untuk mengurangi biaya jajan anak. Ketika Anda memutuskan untuk berkomitmen, maka Anda juga harus lebih tegas untuk menolak memberikan uang jajan lebih ketika anak Anda meminta.

Anda harus menanamkan pada diri sendiri, bahwa kebiasaan Anda memberikan jajan adalah untuk kebaikan diri Anda sendiri.
Bagi Anda yang merasa kesulitan untuk tidak memberikan jajan sama sekali kepada anak setiap harinya, Anda dapat memilih untuk mengurangi jatah jajannya. Dari yang biasanya dua kali sehari menjadi sekali sehari, dari yang bisa setiap hari sekali menjadi setidaknya dua hari sekali.

Hal kedua yang perlu ditanamkan ialah, kebiasaan jajan atau nyemil tidak selalu buruk, asalkan cemilannya sehat dan dikonsumsi pada waktu yang tepat. Menurut berbagai penelitian kesehatan, cemilan diperlukan pada rentang waktu sarapan hingga makan siang, dan makan siang hingga makan malam. Memberikan snack di waktu tersebut akan memberikan tambahan energi bagi anak untuk beraktivitas, serta bagus untuk kebutuhan nutrisinya.
Nah, apa saja langkah untuk bisa mengakali agar kebiasaan jajan tidak sehat anak berkurang?

Pertama, memberikan anak sarapan dan menyiapkan bekal makan siang buat anak. Salah satu alasan anak banyak mengkonsumsi jajanan adalah kurangnya asupan makanan pada saat jam makan utama (pagi dan siang). Akibatnya, anak akan merasa kelaparan diantara jam makan utama dan akhirnya membeli cemilan. Dengan memberikan sarapan dan bekal makan siang, anak tidak terlalu butuh untuk membeli jajan karena sudah kenyang pada jam makan utama.

Kedua, mempersiapkan snack sehat bagi anak. Beberapa anak memang mudah lapar diselang waktu makan utama, meskipun sudah makan cukup banyak. Camilan sehat untuk anak antara lain adalah buah-buahan, agar-agar, biskuit gandum, dan ubi-ubian. Selain harganya terjangkau, juga lebih bergizi untuk anak. Jajanan seperti keripik kemasan, justru tidak banyak mengandung nutrisi (biasa disebut juga snack angin), sehingga tidak cukup untuk mengatas rasa lapar anak diantara jam makan utama.

Ketiga, menyibukkan anak dengan aktivitas di rumah. Ketika anak menangis karena Anda tidak membelikannya camilan, maka anak perlu diajak bermain di rumah. Sebaiknya Anda mempersiapkan permainan di rumah sebagai pengalih perhatian.

Atau, Anda juga bisa mengajak anak untuk mempersiapkan snack sehat. Dengan begitu, anak akan merasa lebih mau untuk memakan makanan yang dikreasikannya sendiri.

Yuk ubah kebiasaan jajan anak Anda agar lebih hemat bagi kantong Anda dan lebih sehat untuk anak Anda! Untuk tips keuangan (http://www.halomoney.co.id/blog/) lainnya, kujungi blog HaloMoney.co.id