sucyresky
27th May 2015, 07:54 AM
https://img.okezone.com//content/2015/05/26/320/1155529/ekspor-dari-morowali-ditargetkan-tembus-rp15-triliun-J9gTwi5IiI.jpg
JAKARTA – Di Kawasan Industri Morowali di Sulawesi Tengah, telah berdiri smelter atau pemurnian nikel tahap I dengan kapasitas 300 ribu ton dan mulai beroperasi sejak April kemarin. Melalui smelter tahap I, diperkirakan kawasan industri ini mampu ekspor feronikel dan baja senilai Rp5 triliun dalam tahun pertama.
"Investasinya untuk tahap I itu cukup besar untuk bangun smelter tahap I itu. Tapi potensi ekspornya juga sangat besar, tahun ini saja bisa sampai Rp5 triliun," ujar Menteri Perindustrian Saleh Husin kepada Okezone baru-baru ini.
Selain itu, kawasan industri yang dibangun oleh joint venture dari Bintang Delapan Group Indonesia dan Tsingshan Group dari China ini juga membangun pembangkit listrik tenaga batu bara berkapasitas 2x65 megawatt (mw) dalam pembangunan smelter tahap pertama.
Sementara, lanjut Husin, untuk pembangunan smelter tahap dua dengan kapasitas 600 ribu ton PLTU kapasitas 2x150 megawatt akan selesai Desember 2015. Jika pembangunan smelter tahap II ini telah rampung, diperkirakan nilai ekspornya bisa mencapai Rp15 triliun per tahun.
"Tahun depan kalau tahap kedua sudah selesai, ekspornya bisa sekitar Rp15 triliun per tahun. Angka yang sangat besar," tukasnya.
Menurutnya, dengan mulai beroperasinya Kawasan Industri Morowali tersebut membuktikan bahwa penyebaran pembangunan kawasan industri menunjukan berjalan lancar. Sehingga pemeratan pembangunan ekonomi di Indonesia bisa terealisasikan.
"Ini sudah menjadi prioritas kita membagun kawasan industri merata diseluruh Indonesia. Kami memang fokuskan di luar pulau Jawa. Tapi kawasan industri di pulau Jawa tetap perhatikan," pungkasnya.
SUMBER : Okezone.com (http://economy.okezone.com/read/2015/05/26/320/1155529/ekspor-dari-morowali-ditargetkan-tembus-rp15-triliun)
JAKARTA – Di Kawasan Industri Morowali di Sulawesi Tengah, telah berdiri smelter atau pemurnian nikel tahap I dengan kapasitas 300 ribu ton dan mulai beroperasi sejak April kemarin. Melalui smelter tahap I, diperkirakan kawasan industri ini mampu ekspor feronikel dan baja senilai Rp5 triliun dalam tahun pertama.
"Investasinya untuk tahap I itu cukup besar untuk bangun smelter tahap I itu. Tapi potensi ekspornya juga sangat besar, tahun ini saja bisa sampai Rp5 triliun," ujar Menteri Perindustrian Saleh Husin kepada Okezone baru-baru ini.
Selain itu, kawasan industri yang dibangun oleh joint venture dari Bintang Delapan Group Indonesia dan Tsingshan Group dari China ini juga membangun pembangkit listrik tenaga batu bara berkapasitas 2x65 megawatt (mw) dalam pembangunan smelter tahap pertama.
Sementara, lanjut Husin, untuk pembangunan smelter tahap dua dengan kapasitas 600 ribu ton PLTU kapasitas 2x150 megawatt akan selesai Desember 2015. Jika pembangunan smelter tahap II ini telah rampung, diperkirakan nilai ekspornya bisa mencapai Rp15 triliun per tahun.
"Tahun depan kalau tahap kedua sudah selesai, ekspornya bisa sekitar Rp15 triliun per tahun. Angka yang sangat besar," tukasnya.
Menurutnya, dengan mulai beroperasinya Kawasan Industri Morowali tersebut membuktikan bahwa penyebaran pembangunan kawasan industri menunjukan berjalan lancar. Sehingga pemeratan pembangunan ekonomi di Indonesia bisa terealisasikan.
"Ini sudah menjadi prioritas kita membagun kawasan industri merata diseluruh Indonesia. Kami memang fokuskan di luar pulau Jawa. Tapi kawasan industri di pulau Jawa tetap perhatikan," pungkasnya.
SUMBER : Okezone.com (http://economy.okezone.com/read/2015/05/26/320/1155529/ekspor-dari-morowali-ditargetkan-tembus-rp15-triliun)