sucyresky
29th August 2015, 07:16 AM
https://img.okezone.com//content/2015/08/28/20/1204278/beda-reaksi-jokowi-dan-sby-tanggapi-rupiah-rYIxkMAbSe.jpg
JAKARTA – Performa Rupiah tengah babak-belur sepekan belakangan ini. Bahkan telah membuat pelaku usaha ketar-ketir. Situasi ini membuah mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono angkat bicara.
Maklum saja, di masa kepemimpinan politikus dari Demokrat ini Rupiah juga sempat jatuh. Bahkan Indonesia nyaris masuk jurang krisis ekonomi. Namun, SBY dan Tim Menteri Ekonominya mampu melewati masa sulit itu. Kini, pelemahan Rupiah kembali menguji Presiden Jokowi.
Tentu SBY dan Jokowi memiliki pandangan, pemikiran, dan strategi yang berbeda dalam membangun perekonomian Indonesia. Namun, mereka sebenarnya memiliki tantangan yang sama, yakni mempertahankan pertumbuhan ekonomi serta menjaga nilai tukar Rupiah.
Perbedaan tersebut juga terlihat dari komunikasi yang dilontarkan melalui media sosial Twitter.
SBY terlihat cenderung mengingatkan kepada pemerintah era Jokowi untuk lebih berhati-hati dalam mengatasi permasalahan di bidang ekonomi.
"Menurut saya, manajemen krisis harus diberlakukan. Jgn "underestimate" & jangan terlambat. Apalagi pasar & pelaku ekonomi mulai cemas *SBY*," ujar SBY melalui akun twitter-nya pada Senin 24 Agustus.
Presiden keenam itu juga memberikan masukan dengan berbagi pengalamannya saat masih menjabat sebagai Presiden. Menurutnya dibutuhkan bukan hanya kerja keras, tapi juga kerjasama yang harmonis antar semua pengaku kepentingan.
"Th 2008-2009 dulu kita bs minimalkan dampak krisis global, krn pem (pusat & daerah), dunia usaha, BUMN, ekonom & pimpinan media bersatu *SBY*," cuitnya.
Kendati begitu, SBY mengaku masih percaya Jokowi beserta pembantunya mampu mengatasi anjloknya Rupiah dan perlambatan pertumbuhan ekonomi. Namun pemerintah tetap harus berhati-hati dan bekerja cepat untuk mendongkrak kondisi perekonomian.
"Sy masih percaya pemerintah bisa atasi gejolak ekonomi saat ini. Maaf, sebaiknya lebih fokus & serius, serta cegah hal-hal yg tak perlu *SBY*," kata SBY.
Sementara itu, Jokowi secara tegas optimistis menanggapi pelemahan Rupiah melalui akun Twitternya. Dirinya terlihat berusaha untuk meredam kepanikan pasar.
"Ayo bahu membahu atasi pelemahan rupiah dengan cara beli produk lokal -Jkw," tutur Jokowi di Twitter pada Selasa, 25 Agustus.
Pada postingan lainnya, Jokowi juga berupaya merangkul semua pihak dengan membangun kerjasama bersama para pelaku dunia usaha. Menurutnya hal tersebut merupakan langkah awal untuk mengatasi permasalahan perekonomian Indonesia.
"Pelemahan Rupiah sudah di luar kebiasaan. Kemarin saya ajak dunia usaha bersama pemerintah lakukan terobosan -Jkw," katanya.
SUMBER : Okezone.com (http://economy.okezone.com/read/2015/08/28/20/1204278/beda-reaksi-jokowi-dan-sby-tanggapi-rupiah)
JAKARTA – Performa Rupiah tengah babak-belur sepekan belakangan ini. Bahkan telah membuat pelaku usaha ketar-ketir. Situasi ini membuah mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono angkat bicara.
Maklum saja, di masa kepemimpinan politikus dari Demokrat ini Rupiah juga sempat jatuh. Bahkan Indonesia nyaris masuk jurang krisis ekonomi. Namun, SBY dan Tim Menteri Ekonominya mampu melewati masa sulit itu. Kini, pelemahan Rupiah kembali menguji Presiden Jokowi.
Tentu SBY dan Jokowi memiliki pandangan, pemikiran, dan strategi yang berbeda dalam membangun perekonomian Indonesia. Namun, mereka sebenarnya memiliki tantangan yang sama, yakni mempertahankan pertumbuhan ekonomi serta menjaga nilai tukar Rupiah.
Perbedaan tersebut juga terlihat dari komunikasi yang dilontarkan melalui media sosial Twitter.
SBY terlihat cenderung mengingatkan kepada pemerintah era Jokowi untuk lebih berhati-hati dalam mengatasi permasalahan di bidang ekonomi.
"Menurut saya, manajemen krisis harus diberlakukan. Jgn "underestimate" & jangan terlambat. Apalagi pasar & pelaku ekonomi mulai cemas *SBY*," ujar SBY melalui akun twitter-nya pada Senin 24 Agustus.
Presiden keenam itu juga memberikan masukan dengan berbagi pengalamannya saat masih menjabat sebagai Presiden. Menurutnya dibutuhkan bukan hanya kerja keras, tapi juga kerjasama yang harmonis antar semua pengaku kepentingan.
"Th 2008-2009 dulu kita bs minimalkan dampak krisis global, krn pem (pusat & daerah), dunia usaha, BUMN, ekonom & pimpinan media bersatu *SBY*," cuitnya.
Kendati begitu, SBY mengaku masih percaya Jokowi beserta pembantunya mampu mengatasi anjloknya Rupiah dan perlambatan pertumbuhan ekonomi. Namun pemerintah tetap harus berhati-hati dan bekerja cepat untuk mendongkrak kondisi perekonomian.
"Sy masih percaya pemerintah bisa atasi gejolak ekonomi saat ini. Maaf, sebaiknya lebih fokus & serius, serta cegah hal-hal yg tak perlu *SBY*," kata SBY.
Sementara itu, Jokowi secara tegas optimistis menanggapi pelemahan Rupiah melalui akun Twitternya. Dirinya terlihat berusaha untuk meredam kepanikan pasar.
"Ayo bahu membahu atasi pelemahan rupiah dengan cara beli produk lokal -Jkw," tutur Jokowi di Twitter pada Selasa, 25 Agustus.
Pada postingan lainnya, Jokowi juga berupaya merangkul semua pihak dengan membangun kerjasama bersama para pelaku dunia usaha. Menurutnya hal tersebut merupakan langkah awal untuk mengatasi permasalahan perekonomian Indonesia.
"Pelemahan Rupiah sudah di luar kebiasaan. Kemarin saya ajak dunia usaha bersama pemerintah lakukan terobosan -Jkw," katanya.
SUMBER : Okezone.com (http://economy.okezone.com/read/2015/08/28/20/1204278/beda-reaksi-jokowi-dan-sby-tanggapi-rupiah)