sucyresky
20th October 2015, 08:48 AM
https://img.okezone.com//content/2015/10/19/457/1234527/tiga-bank-bumn-dapat-utang-siapa-yang-harus-bayar-UgOW2QXPW7.jpg
JAKARTA - Tiga bank milik negara mendapatkan pinjaman USD3 miliar dari China Development Bank (CDB). Masing-masing bank tersebut mendapatkan dana USD1 miliar. Jika di Rupiahkan, nilai utang yang disepakati mencapai Rp42 triliun (kurs Rp14.000 per USD).
Head Analis MNC Securities, Edwin Sebayang, menilai ada banyak kejanggalan dalam perjanjian utang tersebut. Pertanyaan yang paling menonjol adalah 'Siapakah yang akan membayar utang tersebut? Dia menduga, utang tiga bank negara tersebut akan dibebankan ke negara.
"Utang diteken waktu Rupiah Rp14.000 per USD, gimana nanti kalau dolar Rp20.000? Dugaan saya itu (utang) dibayar pemerintah, enggak mungkin b to b, apalagi mereka perusahaan terbuka," kata dia kepada Okezone.
Menurut dia, biasanya jika ada investor asing masuk, akan ada proses due diligence enam sampai 12 bulan. Namun utang China ini bisa langsung disetujui dalam waktu satu sampai dua bulan.
"Siapa yang memutuskan, Good Corporate Governance (GCG)-nya tiga bank ini dipertanyakan, apalagi kita bicara perusahaan terbuka, setiap ada tindakan itu harusnya ada RUPS, tapi ini tidak ada," imbuh Edwin.
Terlebih lagi, tambah Edwin, dengan kondisi ekonomi China yang tidak begitu baik, dengan mudahnya memberi bantuan ke Indonesia. "Bantuan China ke Indonesia maksudnya apa?," kata Edwin lagi.
"USD1 miliar di setiap emiten ini akan memberatkan laporan keuangan emiten, apakah diinjak masuk equiti apa pinjaman pemegang saham, kuartal IV akan keliatan," tukasnya.
Sekadar informasi, tiga bank yang mendapat kucuran dana tersebut adalah PT Bank Mandiri (persero) Tbk (BMRI), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI).
SUMBER : Okezone.com (http://economy.okezone.com/read/2015/10/19/457/1234527/tiga-bank-bumn-dapat-utang-siapa-yang-harus-bayar)
JAKARTA - Tiga bank milik negara mendapatkan pinjaman USD3 miliar dari China Development Bank (CDB). Masing-masing bank tersebut mendapatkan dana USD1 miliar. Jika di Rupiahkan, nilai utang yang disepakati mencapai Rp42 triliun (kurs Rp14.000 per USD).
Head Analis MNC Securities, Edwin Sebayang, menilai ada banyak kejanggalan dalam perjanjian utang tersebut. Pertanyaan yang paling menonjol adalah 'Siapakah yang akan membayar utang tersebut? Dia menduga, utang tiga bank negara tersebut akan dibebankan ke negara.
"Utang diteken waktu Rupiah Rp14.000 per USD, gimana nanti kalau dolar Rp20.000? Dugaan saya itu (utang) dibayar pemerintah, enggak mungkin b to b, apalagi mereka perusahaan terbuka," kata dia kepada Okezone.
Menurut dia, biasanya jika ada investor asing masuk, akan ada proses due diligence enam sampai 12 bulan. Namun utang China ini bisa langsung disetujui dalam waktu satu sampai dua bulan.
"Siapa yang memutuskan, Good Corporate Governance (GCG)-nya tiga bank ini dipertanyakan, apalagi kita bicara perusahaan terbuka, setiap ada tindakan itu harusnya ada RUPS, tapi ini tidak ada," imbuh Edwin.
Terlebih lagi, tambah Edwin, dengan kondisi ekonomi China yang tidak begitu baik, dengan mudahnya memberi bantuan ke Indonesia. "Bantuan China ke Indonesia maksudnya apa?," kata Edwin lagi.
"USD1 miliar di setiap emiten ini akan memberatkan laporan keuangan emiten, apakah diinjak masuk equiti apa pinjaman pemegang saham, kuartal IV akan keliatan," tukasnya.
Sekadar informasi, tiga bank yang mendapat kucuran dana tersebut adalah PT Bank Mandiri (persero) Tbk (BMRI), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI).
SUMBER : Okezone.com (http://economy.okezone.com/read/2015/10/19/457/1234527/tiga-bank-bumn-dapat-utang-siapa-yang-harus-bayar)