partisusanti
22nd January 2016, 10:46 PM
Metrotvnews.com, Surabaya: Industri minyak dan gas (migas) Indonesia akan punya bandara khusus, yakni di Kabupaten Bojonegoro. Saat ini Pemerintah Provinsi Jawa Timur telah menempatkan lokasi untuk bandara khusus migas ini di lahan hutan seluas 195 hektare yang ada di Desa Kunci, Kecamatan Dander, Bojonegoro.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Pemprov Jatim, Ardhi Prasetyawan, mengatakan lokasi dan lahan untuk bandara khusus Migas ini telah disepakati bersama staf ahli Gubernur Jatim, perwakilan Pemerintah Bojonegoro, tim pengadaan tanah Jawa Timur, BPN, Bappeda, Dinas Kehutanan, serta tim teknis lainnya.
"Tahap awal untuk penentuan lokasi telah disepakati bersama, yakni lahan seluas 175 hektare milik perhutani. Sedangkan 20 hektare adalah milik warga," kata Ardhi, di Surabaya, Selasa (19/1/2016).
Penentuan lahan ini, kata Ardhi, sesuai dengan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2012 tentang Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan untuk Kepentingan Umum. UU itu berbunyi penetapan lokasi lahan diatas 1 hektare harus dengan persetujuan gubernur.
Meski demikian, kata dia, pemprov terlebih dahulu akan melakukan verifikasi berkas dan dokumen seperti perencanaan pembangunan, feasibilty study (FS), analisis dampak lingkungan (amdal), hingga tata ruang.
"Hasilnya kemudian kami serahkan ke Gubernur Jatim, Soekarwo. Insya Allah antara Maret hingga April akan ada keputusan disetujui atau tidak," kata dia.
Sementara itu, Kepala Bagian Pelaksanaan Pembangunan Biro Administrasi Pembangunan Setdaprov Jawa Timur, Anwari, mengatakan berdasarkan dokumen perencanaan yang disampaikan Pemkab Bojongoro, pengadaan lahan untuk Bandara khusus Migas akan dilakukan selama tiga tahun mulai 2016 hingga 2018.
Sementara pembangunan fisiknya dilakukan selama empat tahun, mulai 2017 dan diharapkan 2020 sudah rampung. "Jika sesuai rencana, bandara khusus ini nanti akan dipakai untuk transportasi migas dan bukan untuk bandara komersial," kata dia.
http://jatim.metrotvnews.com/read/2016/01/19/472145/jatim-bangun-bandara-khusus-migas-di-bojonegoro
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Pemprov Jatim, Ardhi Prasetyawan, mengatakan lokasi dan lahan untuk bandara khusus Migas ini telah disepakati bersama staf ahli Gubernur Jatim, perwakilan Pemerintah Bojonegoro, tim pengadaan tanah Jawa Timur, BPN, Bappeda, Dinas Kehutanan, serta tim teknis lainnya.
"Tahap awal untuk penentuan lokasi telah disepakati bersama, yakni lahan seluas 175 hektare milik perhutani. Sedangkan 20 hektare adalah milik warga," kata Ardhi, di Surabaya, Selasa (19/1/2016).
Penentuan lahan ini, kata Ardhi, sesuai dengan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2012 tentang Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan untuk Kepentingan Umum. UU itu berbunyi penetapan lokasi lahan diatas 1 hektare harus dengan persetujuan gubernur.
Meski demikian, kata dia, pemprov terlebih dahulu akan melakukan verifikasi berkas dan dokumen seperti perencanaan pembangunan, feasibilty study (FS), analisis dampak lingkungan (amdal), hingga tata ruang.
"Hasilnya kemudian kami serahkan ke Gubernur Jatim, Soekarwo. Insya Allah antara Maret hingga April akan ada keputusan disetujui atau tidak," kata dia.
Sementara itu, Kepala Bagian Pelaksanaan Pembangunan Biro Administrasi Pembangunan Setdaprov Jawa Timur, Anwari, mengatakan berdasarkan dokumen perencanaan yang disampaikan Pemkab Bojongoro, pengadaan lahan untuk Bandara khusus Migas akan dilakukan selama tiga tahun mulai 2016 hingga 2018.
Sementara pembangunan fisiknya dilakukan selama empat tahun, mulai 2017 dan diharapkan 2020 sudah rampung. "Jika sesuai rencana, bandara khusus ini nanti akan dipakai untuk transportasi migas dan bukan untuk bandara komersial," kata dia.
http://jatim.metrotvnews.com/read/2016/01/19/472145/jatim-bangun-bandara-khusus-migas-di-bojonegoro