https://gimg.kumpar.com/kumpar/image/upload/c_fill,g_face,f_jpg,q_auto,fl_lossy,w_800/19588717540_778bd4b7c6_o.0_joyhsm.jpg
Uber (Foto : The Verge)
Uber pada hari Selasa waktu setempat menyatakan bersedia bekerja sama dalam penyelidikan awal yang dilakukan oleh Department of Justice terkait dugaan penyuapan yang diberitakan oleh Reuters.
Investigasi awal ini adalah yang terbaru dalam serangkaian belitan hukum yang melilit Uber yang sedang dalam proses pengangkatan CEO baru yang lowong selama hampir dua bulan.
Perusahaan San Francisco ini telah memilih CEO Expedia , Dara Khosrowshahi sebagai nakhoda yang baru.
Humas perusahaan mengonfirmasi keberadaan dari “investigasi pendahuluan” menyusul berita yang dimuat Wall Street Journal pada Selasa lalu yang menyatakan Departemen Kehakiman AS sedang mengorek-ngorek apakah manajer di Uber telah melanggar aturan AS terkait penyuapan pejabat negara.
Tidak jelas apakah penyelidikan ini terkait satu atau banyak negara yang menjadi wilayah operasi Uber.
Pada bulan Juni silam Reuters melaporkan Uber telah merekrut pengacara untuk menyelidiki bagaimana mereka mendapat data rekam medis dari seorang perempuan India yang diperkosa oleh mitra pengemudi Uber di tahun 2014.
Peninjauan ini fokus pada tuduhan yang dilemparkan oleh beberapa pegawai dan mantan pegawai tentang penyuapan, menurut sumber yang dikutip Reuters.
Dewan direksi Uber pada hari Minggu memilih Khosrowshahi untuk menggantikan Travis Kalanick sebagai CEO.