View Full Version : Rebut Pasar Indonesia, JD.ID Mulai Jualan Produk UKM


je_tek
1st September 2017, 01:15 PM
https://gimg.kumpar.com/kumpar/image/upload/c_fill,g_face,f_jpg,q_auto,fl_lossy,w_800/ee9f4nsbw9wvnfbogb0i.jpg
Kerja sama Citilink dan JD.ID (Foto: Kelik Wahyu/kumparan)

Perusahaan e-commerce JD.ID yang merupakan anak usaha dari JD.com asal China mengaku siap bersaing dalam pasar e-commerce di Indonesia. Berbagai strategi akan dilakukan JD.ID dalam meningkatkan jumlah transaksi dan pasar di Indonesia.
Hal ini JD.ID lakukan, mengingat perusahaan ini baru beroperasi di Indonesia sekitar satu tahun, pada tanggal 28 Maret 2016. Head of Marketing JD.ID, Timothius Martin mengatakan, pihaknya tengah menyiapkan beberapa strategi penjualan agar mampu bersaing di pasar e-commerce Indonesia.
"Simple strategi kami yakni customer experience, memberikan pengalaman yang lebih bagi pelanggan kami," ujar Timothius saat ditemui di Hotel Raffles, Kuningan, Jakarta, Kamis (31/8).
Sebagai pemain baru dalam pasar e-commerce dalam negeri, Timothius mengatakan JD.ID membutuhkan waktu untuk membangun customer experience atau pengalaman pelanggan mendapatkan kepuasan. Yang terpenting, lanjut Timothius, JD.ID harus mendapatkan image kepercayaan dari konsumen Indonesia, melalui penjualan produk yang berkualitas dan tentunya customer experience.
https://gimg.kumpar.com/kumpar/image/upload/c_fill,g_face,f_jpg,q_auto,fl_lossy,w_800/muid0bf2hjhal2jwnyby.jpg
Produk UMKM binaan PT Javara (Foto: Kelik Wahyu/kumparan)

"Memang butuh waktu untuk membangun customer experience tetapi kami yakin dalam waktu yang tidak terlalu lama, kami akan bisa menjadi nomor satu, bukan di produk paling banyak tetapi paling dipercaya, kualitasnya bagus dan customer experience," imbuh Thimotius.
Mendapatkan image kepercayaan dari konsumen Indonesia, JD.id juga berniat menjual produk-produk Usaha Kecil Menengah (UKM) dalam negeri secara online. Upaya ini perlu dilakukan agar lebih bisa mendekatkan JD.ID pada konsumen Indonesia.
"Tentu kami akan kembangkan itu (penjualan produk UKM secara online) dengan pelan-pelan, produknya belum bisa kami share, tetapi sebentar lagi kami akan masuk ke industri itu," pungkas Timothius.
Sebagai informasi, berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) di tahun 2016 menunjukkan industri e-commerce di Indonesia dalam kurun waktu 10 tahun terakhir tumbuh sekitar 17% dengan total e-commerce sekitar 26,2 juta usaha.
Pasar e-commerce Indonesia sendiri diperkirakan dapat mencapai keuntungan hingga 130 miliar dolar AS pada tahun 2020 dan menjadikan Indonesia sebagai pasar e-commerce terbesar nomor tiga di Asia, setelah China dan India, karena jumlah penduduk Indonesia pengakses internet terbanyak di dunia.