View Full Version : Sekuritisasi Aset Anak Usaha PLN Kelebihan Permintaan Hingga Rp 10,5 T


je_tek
20th September 2017, 11:49 AM
https://gimg.kumpar.com/kumpar/image/upload/c_fill,g_face,f_jpg,q_auto,fl_lossy,w_800/jlcoyptifgegsnwu8rod.jpg
Gedung Indonesia Power (Foto: Dok. lemtek-ui.com)

PT Indonesia Power hari ini resmi mencatatkan sekuritisasi Efek Beragun Aset (EBA) dengan nama EBA Danareksa Indonesia Power PLN1-Piutang Usaha (EBA DIPP1) di Bursa Efek Indonesia.
Direktur PT Indonesia Power, Sripeni Inten Cahyani, mengatakan anak usaha PT PLN tersebut sebenarnya hanya menargetkan dana Rp 4 triliun untuk aset yang disekuritisasi berupa piutang penjualan ketenagalistrikan PLTU Suralaya 1-4.
Namun, ternyata langkah tersebut banyak menarik perhatian pelaku pasar. Hal itu terlihat dari kelebihan permintaan (oversubscribed) hingga 2,7 kali dari target awal, atau menjadi Rp 10,5 triliun.
"Penerbitan EBA ini seiring rencana strategis IP melakukan sekuritisasi EBA sebanyak-banyaknya Rp 10 triliun dan akan dilakukan secara bertahap hingga akhir 2018," kata Sripeni di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (20/9).
Sripeni mengatakan dana dari hasil sekuritisasi aset tersebut akan digunakan perusahaan menjadi sumber pendanaan program pembangunan pembangkit listrik 35 ribu megawatt (MW).
Adapun produk EBA diterbitkan Danareksa Investment Management sebagai manajer investasi. Kemudian, Bank BRI selaku bank kustodian, lead arranger dan selling agentdipegang oleh Danareksa Sekuritas. Selling agent lainnya, yakni Bahana Sekuritas, BNI Sekuritas, Mandiri Sekuritas, dan BCA Sekuritas.
Sripeni juga mengatakan, Indonesia Power sedang mengelola operasi dan pemeliharaan 14.826 MW pembangkit yang terdiri dari 8 unit, diantaranya Suralaya, Semarang, Perak Grati, Saguling, Bali, Mrica, Priok, dan Kamojang.
Anak usaha PLN tersebut menjadi perusahaan kedua yang melakukan sekuritisasi aset setelah PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR), yang menggunakan ruas tol Jagorawi sebagai aset yang disekuritisasi.
Sementara itu, Direktur Utama BEI Tito Sulistio menyambut positif pencatatan tersebut. Ia meyakini, masih ada banyak aset Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bisa disekuritisasi dan akhirnya berguna untuk mendanai proyek infrastruktur.
"Bu Rini Soemarno (Menteri BUMN) masih punya banyak stok lagi. Tapi jangan lupa go public juga sahamnya ya," katanya.

https://kumparan.com/angga-sukmawijaya/sekuritisasi-aset-anak-usaha-pln-kelebihan-permintaan-hingga-rp-10-5-t