Itsaboutsoul
1st March 2018, 08:45 AM
Afrika Selatan telah menjadi sekutu setia perjuangan Palestina dan secara teratur berbicara menentang kekejaman yang dilakukan oleh pemerintah Israel. Akibat kekejaman yang dilakukan oleh Israel (https://www.matamatapolitik.com/serangan-axis-iran-ke-gaza-bisa-jadi-pertanda-masalah-serius-bagi-israel/) terhadap Palestina, pemerintah Afrika Selatan memutuskan hubungan diplomatik dengan Israel.
Oleh: Middle East Monitor
Pemerintah Afrika Selatan berniat untuk memutuskan hubungan diplomatik dengan Israel untuk memprotes perlakuannya terhadap rakyat Palestina, kata Menteri Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Afrika Selatan Naledi Pandor, Senin (19/2).
Pandor memberi tahu anggota parlemen mengenai resolusi pemerintah tersebut dalam debat perdebatan selama sepuluh jam tentang Pidato Negara Afrika Selatan Cyril Ramaphosa (SONA) yang dia sampaikan minggu lalu.
“Partai mayoritas telah sepakat, bahwa pemerintah harus memutuskan hubungan diplomatik dengan Israel, mengingat tidak adanya inisiatif tulus oleh Israel untuk menjamin perdamaian abadi dan solusi dua negara yang layak yang mencakup kebebasan penuh dan demokrasi bagi rakyat Palestina,” katanya.
Komentar tersebut dibuat sebagai tanggapan terhadap pemimpin oposisi Kenneth Meshoe, yang berpendapat bahwa sangat mengecewakan bahwa pemerintah nasional dan provinsi di Afrika Selatan telah menolak bantuan dari perusahaan Israel untuk mengatasi krisis air di negara ini saat ini.
Namun, proposal tersebut disambut baik oleh anggota parlemen dan Pandor, yang diharapkan ditunjuk sebagai wakil presiden di kabinet baru Ramaphosa, diberi tepuk tangan meriah saat dia meninggalkan podium.
Keputusan pemerintah selanjutnya dikonfirmasi di akun Twitter resmi Parlemen Afrika Selatan.
Afrika Selatan telah menjadi sekutu setia perjuangan Palestina dan secara teratur berbicara menentang kekejaman yang dilakukan oleh pemerintah Israel.
Bulan lalu, perwakilan Afrika Selatan untuk PBB mengatakan kepada Dewan Hak Asasi Manusia bahwa Israel adalah “satu-satunya negara di dunia yang dapat digambarkan sebagai negara apartheid,” hanya beberapa hari setelah partai Kongres Nasional Afrika (ANC) yang berkuasa meminta para menteri untuk memperkuat pembatasan visa negara tersebut dengan Israel.
Tahun lalu, pemerintah juga memutuskan untuk menurunkan jabatan Kedubes Afrika Selatan di Israel menjadi pejabat di kantor penghubung, dan memperingatkan Tel Aviv untuk tidak mendaftar-hitamkan pendukung gerakan Boikot, Divestasi dan Sanksi (BDS), yang mencakup tokoh ANC.
Kampanye BDS Afrika Selatan telah mengundang dukungan signifikan dari masyarakat nasional, dengan universitas dan gereja mendukung boikot budaya dan ekonomi terhadap organisasi-organisasi yang berafiliasi dengan Israel.
Sumber : Terkait Palestina, Afrika Selatan Segera Putuskan Hubungan Diplomatik dengan Israel (https://www.matamatapolitik.com/terkait-palestina-afrika-selatan-segera-putuskan-hubungan-diplomatik-dengan-israel/)
Oleh: Middle East Monitor
Pemerintah Afrika Selatan berniat untuk memutuskan hubungan diplomatik dengan Israel untuk memprotes perlakuannya terhadap rakyat Palestina, kata Menteri Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Afrika Selatan Naledi Pandor, Senin (19/2).
Pandor memberi tahu anggota parlemen mengenai resolusi pemerintah tersebut dalam debat perdebatan selama sepuluh jam tentang Pidato Negara Afrika Selatan Cyril Ramaphosa (SONA) yang dia sampaikan minggu lalu.
“Partai mayoritas telah sepakat, bahwa pemerintah harus memutuskan hubungan diplomatik dengan Israel, mengingat tidak adanya inisiatif tulus oleh Israel untuk menjamin perdamaian abadi dan solusi dua negara yang layak yang mencakup kebebasan penuh dan demokrasi bagi rakyat Palestina,” katanya.
Komentar tersebut dibuat sebagai tanggapan terhadap pemimpin oposisi Kenneth Meshoe, yang berpendapat bahwa sangat mengecewakan bahwa pemerintah nasional dan provinsi di Afrika Selatan telah menolak bantuan dari perusahaan Israel untuk mengatasi krisis air di negara ini saat ini.
Namun, proposal tersebut disambut baik oleh anggota parlemen dan Pandor, yang diharapkan ditunjuk sebagai wakil presiden di kabinet baru Ramaphosa, diberi tepuk tangan meriah saat dia meninggalkan podium.
Keputusan pemerintah selanjutnya dikonfirmasi di akun Twitter resmi Parlemen Afrika Selatan.
Afrika Selatan telah menjadi sekutu setia perjuangan Palestina dan secara teratur berbicara menentang kekejaman yang dilakukan oleh pemerintah Israel.
Bulan lalu, perwakilan Afrika Selatan untuk PBB mengatakan kepada Dewan Hak Asasi Manusia bahwa Israel adalah “satu-satunya negara di dunia yang dapat digambarkan sebagai negara apartheid,” hanya beberapa hari setelah partai Kongres Nasional Afrika (ANC) yang berkuasa meminta para menteri untuk memperkuat pembatasan visa negara tersebut dengan Israel.
Tahun lalu, pemerintah juga memutuskan untuk menurunkan jabatan Kedubes Afrika Selatan di Israel menjadi pejabat di kantor penghubung, dan memperingatkan Tel Aviv untuk tidak mendaftar-hitamkan pendukung gerakan Boikot, Divestasi dan Sanksi (BDS), yang mencakup tokoh ANC.
Kampanye BDS Afrika Selatan telah mengundang dukungan signifikan dari masyarakat nasional, dengan universitas dan gereja mendukung boikot budaya dan ekonomi terhadap organisasi-organisasi yang berafiliasi dengan Israel.
Sumber : Terkait Palestina, Afrika Selatan Segera Putuskan Hubungan Diplomatik dengan Israel (https://www.matamatapolitik.com/terkait-palestina-afrika-selatan-segera-putuskan-hubungan-diplomatik-dengan-israel/)