40 Days In Europe - Invasi Angklung Indonesia Ke Daratan Eropa
 

40 Days In Europe adalah sebuah buku yang mengangkat kisah sekelompok anak muda menembus daratan Eropa dengan SATU MISI - memperkenalkan alat musik ANGKLUNG sebagai salah satu warisan budaya Bangsa Indonesia.

Siapa sangka? Walau dengan biaya minim dan bondo (modal) nekad - bonek. Mereka berhasil menunjukkan kepada masyarakat dunia tentang budaya Indonesia, tentang adat istiadat Indonesia. Bukan keuntungan finansial yang ingin mereka dapatkan, tapi terbukanya mata dan hati dunia tentang kebesaran bangsa yang mereka cintai.

Di bawah ini adalah video dokumentasi menggetarkan hati perjalanan mereka, para prajurit budaya bangsa menjelajahi daratan Eropa. Perjalanan yang meninggalkan kesan tidak hanya kepada diri mereka sendiri, tapi juga meninggalkan kesan mendalam bagi masyarakat Eropa yang mereka temui - dan juga semoga meninggalkan kesan dalam diri anda, bahwa bangsa ini akan menjadi sebuah bangsa besar, jika orang orang yang ada di dalamnya. bisa membuat perbedaan perbedaan yang ada menjadi kekuatan kekuatan yang saling melengkapi satu sama lain.

Siapkan tissue, jika masih Merah darah dan putih tulang anda, jika masih ada kecintaan anda kepada bangsa ini. Air mata anda akan tumpah .. DiJAMIN.

Situs resmi 40 Days In Europe -
Youtube Channel -

----

"It was absolutely lovely to hear such an unusual instrument making a very beautiful note. And the way you played your anthem with so much pride was beautiful, and then to hear the angklung with your traditional music and then even some more modern music was absolutely wonderful. So Id love to wish you every happiness when you get to Prague, they will love you too Im sure."(Art Gallery, Aberdeen)

Spoiler Video Youtube. Selamat menikmati - Selamat dihayati - Mau belajar gimana jadi orang Indonesia yang baik? Contohlah mereka.

40 Days in Europe: Trailer (part 1 of 2) - EN Subtitles

40 Days in Europe: Trailer (part 2 of 2) - EN Subtitles


40 Days in Europe: Lalayaran - Hariring Haleuang Tembang (Aberdeen)


40 Days in Europe: Santorini (Cerveny Kostelec)


40 Days in Europe: Li Biamo Ne Lieti Calici (Zakopane)


40 Days in Europe: Vert-le-Petit / Paris

Media elektronik, media massa dan media cetak selayaknya memberitakan hal-hal positif seperti ini.

Paradigma " bad news is a good news " harus diganti menjadi " then good news is a very good news " :idea:

... yang membuat terharu itu .. di tengah hiruk pikuk persaingan politik dan golongan .. debat kusir tanpa ujung merasa diri dan pihaknya paling benar.

.... ternyata "masih ada" orang orang Indonesia yang begitu tulus mencintai bangsanya, walau mereka berbeda beda satu sama lain .. tapi mereka BERSATU dengan satu misi untuk Indonesia.

Terus terang, saya malu jika harus berhadapan dengan orang orang seperti ini ... satu satunya yang bisa saya lakukan .. ya mencatat kiprah mereka, mengangkatnya kembali agar tidak terlupakan.

Nah .. tujuan forum ini gitu salah satunya mas ... jadi kita bentuk manusia indonesia yang positif. Yang melihat segala sesuatu dari kaca mata ++ optimis ++ kerja keras ++ sukes bersama ++

You Rock ! setuju sama om ini. gak bisa komen apa apalagi om

ntar yah om. gak enak kalo cuman baca kayak gini nya aja. ane mau nyari dulu bukunya.

wowww nice thread
:master:

angklung salah satu alat musik khas Indonesia yang benar2 sudah mendunia
:D

saya jaman SMP dan SMA diajarin mata pelajaran angklung dulu, dan tidak sulit loh belajar angklung, mungkin itulah yang menjadikan angklung bisa dimainkan siapa saja dan dimana saja
:)

two thumbs buat brath Palagan

40 hari kaya haji aja :D

nice thread gan,,,
selama ini negara sebelah mengklaim bahwa angklung adalah pnya dia,,
kita jgan tinggal diam kawan :D terus berkarya dukung kebudayaan daerah

angklung udah menjamah sana ya :)

untuk angklung memang terkenal , banyak kesenian jawa barat khas sunda yang masih belum ter expos media