| sucyresky |
13th October 2015 07:30 AM |
Rupiah Menguat ke Rp13.200 Bukan Hasil Kerja BI & Pemerintah
Quote:
JAKARTA - Nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) saat ini sudah mengalami penguatan yang cukup tajam. Akan tetapi, penguatan ini dianggap bukan hasil kerja Pemerintah dan Bank Indonesia (BI).
Pengamat pasar uang, Farial Anwar mengatakan, penguatan Rupiah terhadap dolar AS didominasi oleh faktor eksternal. Dalam hal ini lantaran perekonomian AS yang tidak terlalu baik seperti ekspektasi pasar
"Banyak analisa yang menurut saya mungkin enggak benar yang menyatakan ini karena paket Pemerintah. Kalau karena paket Pemerintah ini sudah berkali-kali diintervensi juga oleh BI nampaknya enggak berhasil memperkuat Rupiah. Hanya berhasil menahan kejatuhan Rupiah," kata Farial saat dihubungi Okezone, Jakarta.
Dia membantah adanya pengakuan intervensi BI yang menyebabkan penguatan Rupiah. Apalagi pelemahan ini cukup tajam.
"Ini karena faktor eksternal yang utama. Jadi perekonomian Amerika yang ternyata enggak sebagus yang diharapkan dan penundaan kenaikan suku bunga AS," kata dia.
Sekedar informasi, dalam satu minggu terkahir, Rupiah menguat cukup tajam dari Rp14.700 per USD menjadi Rp13.200 per USD. Hal ini menurutnya menimbulkan kebingungan khususnya bagi pengusaha.
"Ini luar biasa ini melemahnya gila-gilaan, menguatnya juga luar biasa. Bayangkan Rp1.000 dalam waktu hanya seminggu. Itu kan gila itu. Bingung kan. Kalau orang ingin mau berusaha kalau mereka sudah beli dolar mahal, tau-tau turun kan jadi rugi," tandas dia.
|
SUMBER : Okezone.com |
