forumku

forumku (https://www.forumku.com/)
-   Business and Economy! (https://www.forumku.com/business-and-economy-/)
-   -   Penghasilan Rp2,2 Juta Ingin Punya Rumah Sendiri (https://www.forumku.com/business-and-economy-/33082-penghasilan-rp2-2-juta-ingin-punya-rumah-sendiri.html)

sucyresky 21st February 2015 09:35 AM

Penghasilan Rp2,2 Juta Ingin Punya Rumah Sendiri
 
Quote:

MOHON bantuannya. Saya seorang karyawan tetap dengan penghasilan Rp2.200.000 per bulan. Saya tahun depan akan menikah, tetapi belum punya rumah. Setelah menikah, rencananya saya bersama calon istri mau membeli rumah. Tetapi, saya bingung mau beli rumah bekas atau baru. Sebab, penghasilan saya dan calon istri sama.

Rumah yang saya cari untuk luas tanah 6x12 atau 6x15 meter persegi. Dananya memang kurang untuk membeli rumah bekas atau baru. Sementara calon istri saya meminta beli rumah baru saja, kredit tak apa katanya. Tapi, kredit jangka waktunya 15 tahun, dan itu keluar uang sangat banyak.

Saya ditawari rumah baru dengan harga Rp170.000.000 secara kredit selama 15 tahun, banknya BTN, angsuran per bulannya Rp1.520.000. Sedangkan rumah bekas Rp155.000.000, tapi dananya enggak cukup. Terus, saya ditawari tanah ukuran luas 7x15 meter persegi dengan harga per meter Rp 800.000.

Saya minta bantuannya. Apa yang harus saya lakukan agar bisa membeli rumah untuk keluarga saya?

Terima kasih.

Agung S

Jawab:

Dear Mas Agung,


Berdasarkan informasi yang Mas Agung berikan, data yang bisa saya simpulkan adalah penghasilan Anda sebesar Rp2,2 juta dan penghasilan istri sama besarnya. Jadi, seandainya digabungkan besarnya menjadi Rp4,4 juta. Sayangnya, Mas Agung tidak memberi informasi jumlah dana ataupun tabungan yang Anda miliki saat ini. Sebab bila ada data tersebut, saya bisa memberikan solusi yang lebih akurat. Anyway, tidak mengapa, kita akan coba bahas solusinya ya.

Memiliki rumah sendiri memang merupakan idaman kebanyakan orang. Apalagi untuk pasangan yang baru ataupun akan menikah, hal tersebut bisa jadi salah satu target mereka untuk segera direalisasikan setelah pernikahan dilangsungkan. Namun, hal tersebut terkadang menjadi impian cukup berat untuk diwujudkan, mengingat harga rumah yang terus naik, sementara penghasilan kita terkadang tidak berdaya mengejar kenaikan harga tersebut.

Sebenarnya mau rumah baru atau rumah second, menurut saya tidak masalah. Hal terpenting adalah Mas Agung dan pasangan nyaman untuk tinggal di rumah tersebut. Yang harus dipertimbangkan juga adalah jarak antara rumah tersebut ke tempat Anda berdua beraktivitas. Semakin jauh jarak antara kediaman dengan tempat kerja, berarti kita juga harus mengeluarkan ongkos lebih banyak untuk transportasinya. Sehingga, akan menjadi kurang baik juga apabila penghasilan kita sebagian besar habis untuk biaya transportasi ke kantor, karena pastinya kebutuhan kita lainnya juga banyak.

Apakah yang dibeli itu rumah baru ataupun second, dibeli dengan cara tunai ataupun kredit, sebenarnya kita sesuaikan dengan kekuatan keuangan kita sendiri. Kalau hendak membeli dengan cara tunai, berarti kita harus menyediakan dana seperti harga yang diminta. Seandainya dana yang dibutuhkan belum tersedia maka kita harus menabungnya dahulu.

Sementara ketika menabung dan kekuatan menabung kita ternyata relatif tidak bisa banyak, maka kecepatan dana kita terkumpul dengan pertumbuhan harga rumahnya tidak akan seimbang. Yang ada bahkan rumah yang kita incar akan sudah laku lebih dulu sebelum dananya mencukupi. Maka dari itu, kita bisa memilih alternatif membeli dengan cara kredit.

Pembelian dengan cara kredit sisi positifnya adalah dana yang kita sediakan tidak perlu sebesar ketika membeli secara tunai. Kita hanya perlu menyediakan dana sekira 20–30 persen dari harga tunainya, dan selanjutnya bisa kita cicil untuk pelunasannya. Jadi, kita bisa memiliki rumah dengan lebih cepat dan dengan harga saat ini.

Sementara kekurangannya dari pilihan ini adalah setelah sekian tahun mencicil hingga lunas, jumlah uang yang kita bayarkan tentunya akan jauh lebih besar daripada harga tunai rumah tersebut. Kekurangan lainnya adalah pembelian dengan cara kredit tentunya akan melibatkan pihak bank sebagai tempat kita membayar cicilan. Sebelum menyetujui jual-beli tersebut, pihak bank akan melakukan studi kelayakan dahulu kepada kita. Lalu bukan tidak mungkin seandainya catatan keuangan kita dinilai tidak layak, maka pengajuan kredit kita akan ditolak oleh pihak bank.

Nah, sekarang bergantung dari Mas Agung sendiri, apakah hendak memilih membeli rumah dengan cara tunai atau kredit, rumah baru atau rumah second? Bila menganalisis informasi yang Mas Agung berikan, yakni belum memiliki dana yang cukup untuk membeli rumah secara tunai, maka saran saya adalah Anda membeli rumahnya dengan cara kredit.

Tidak masalah apakah itu rumah baru atau second, sepanjang kondisinya masih layak huni. Perlu diingat juga bila Mas Agung memilih untuk membeli rumah dengan cara kredit, pastikan untuk cicilan per bulannya tidak lebih dari 30 persen dari pengeluaran setiap bulannya. Jadi, Mas Agung masih memiliki keleluasaan untuk memenuhi kebutuhan lainnya.

Salam,

Andy Nugroho, CFP (twitter @AndyTrinugroho)
PT. Mitra Rencana Edukasi - Perencana Keuangan / Financial Planner
Website. www.mre.co.id, Portal. www.kemandirianfinansial.com
Fanspage. MreFinancialBusinessAdvisory, Twitter. @mreindonesia
Google+. Kemandirian Finansial, Email. info@mre.co.id,
Youtube. Mitra Rencana Edukasi – MRE Indonesia
SUMBER : Okezone.com


All times are GMT +7. The time now is 05:23 PM.

Powered by vBulletin® Version 3.8.7
Copyright ©2000 - 2024, vBulletin Solutions, Inc.
Search Engine Optimisation provided by DragonByte SEO v2.0.37 (Lite) - vBulletin Mods & Addons Copyright © 2024 DragonByte Technologies Ltd.