Ahok Ingin Lanjutkan Rencana Pembangunan Bandara di Kepulauan Seribu
 

Jakarta - Bandara di Pulau Panjang, Kepulauan Seribu pernah beroperasi pasca krisis tahun 1998. Kini Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama (Ahok) akan kembali melanjutkan pembangunan Bandara di Pulau Panjang guna mengundang para wisatawan.

"Nah sebetulnya di sekeliling ini (Pulau Panjang) anti abrasinya sudah terpasang jadi sayang sekali kalau cuma ada bandara siapa yang mau dateng gitu, makanya kami lagi berfikir kenapa kita tidak lelangkan saja ini pulau bikin villa-villa disekilingnya seperti Pulau Maldives, tapi ini ekslusif," ujar Ahok di Pulau Panjang, Kepulauan Seribu, Selasa (7/4/2015).

Ukuran landasan yang kini berada di Pulau Panjang mencapai panjang 900 meter dengan lebar 30 meter. Kemudian, Pulau Panjang memiliki luas sekitar 40 hektare, dan kondisi disekitar landasan tersebut kini dipenuhi semak-semak yang tinggi.

Lanjutnya, Ahok menjelaskan rencana pembangunan dan pengoperasian bandara ini akan melibatkan pihak-pihak swasta. Namun, Hak Pengelolaan Lahan (HPL) tetap milik DKI.

"Sistemnya nanti kita lelang. Jadi kita memang mau model jadi tuan tanah. Lo mau bangun silakan, nanti bagi hasil, dan legalitas kepemilikan tetap punya kita. lihat aja Pulau Seribu 115 pulau hanya 11 yang terisi, kita mau siapin, makanya kita mau pelajarin, jangan sampi gara-gara ini kita pensiun masuk penjara lagi, banyak dong yang demen di Kebon Sirih nanti," ucapnya Ahok membuat gelak tawa disekitarnya.

Suami Veronica Tan ini menargetkan tahun depan pembangunan bandara dapat terealisasikan. "Lelang kita pingin tahun ini, saya sudah tugaskan BPKAD gimana cara lelangnya, misal ada pulau kita 5 yang tenggelam, gimana bagusin jadin lagi supaya gede, tapi sekali lagi seluruh sertifikat atas nama DKI," jelas Ahok.

Adapun, untuk proses perizinan dengan Kemenhub untuk pembangunan bandara, Ahok mengaku tidak akan ada masalah.

"Selama kita nggak terbang terlalu tinggi, kan nggak setiap hari pesawat lewat kan?," pungkas Ahok.

"Nantinya kita harap ada swasta yang bangun yang melihara agar ada hubungan yang internasional. Kalau sudah internasional pasti juga ke domestik semua ikut masuk," tutupnya.


http://news.detik.com/read/2015/04/0...pulauan-seribu