| sucyresky |
26th June 2015 07:23 AM |
Ekspor Timah Ilegal di Babel Marak Sejak Era Soeharto
Quote:
JAKARTA - Gubernur Bangka Belitung Rustam Effendi blakblakan mengenai kondisi tambang dan ekspor timah ilegal di Kepulauan Bangka Belitung kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi). Tercatat, sekira 1.640 penambang ilegal di Kepulauan Bangka Belitung yang memasok timah ke Malaysia.
Menurutnya, dalam sehari, para penambang ilegal tersebut mampu memproduksi sekira 950 ton timah yang akan dipasok ke Negeri Jiran tersebut.
"Tidak dapat apa-apa kita, karena keluar dalam bentuk pasir timah," tegas Rustam di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis (25/6/2015).
Diakuinya, aktivitas tambang timah ilegal ini telah marak terjadi sejak zaman orde baru pada masa kepemimpinan Presiden Soeharto. Pasalnya, kala itu, timah sudah tidak lagi dikatakan barang tambang strategis dan masyarakat pun mulai menambang timah.
"Setelah timah tidak lagi dikatakan tambang strategis, maka saat itu rakyat mulai menambang. Waktu itu sekitar tahun 1999, saat reformasi lah," terangnya.
Lanjut dirinya mengatakan, kegiatan penambangan ilegal yang dilakukan masyarakat tersebut sempat ditutup pada 2009. Namun, ketika menutup pertambangan ilegal tersebut, kantor gubernur justru yang menjadi sasaran amuk masa.
"Dulu pernah kita lakukan (penutupan) tahun 2009, tapi malah justru berbalik. Kantor gubernur yang habis," cetusnya.
Menurutnya, karena timah yang ilegal maka baik PT Timah ataupun perusahaan swasta lainnya tidak dapat membeli timah hasil tambang ilegal yang dilakukan masyarakat tersebut.
"Akan tetapi barang-barang ini (timah), justru beredar untuk memenuhi di Malaysia, di mana-mana," tukasnya.
|
SUMBER : Okezone.com |
