| sucyresky |
4th March 2015 10:48 AM |
Suku Bunga Fed: Era Baru Keraguan
Quote:
JAKARTA - Investor global masih harap-harap cemas soal kapan sebenarnya bank sentral Amerika Serikat Federal Reserve akan menaikkan suku bunga jangka pendek. Namun, sekarang justru saatnya investor mulai memperhitungkan di mana posisi suku bunga dalam jangka panjang.
Petinggi Fed telah menegaskan bahwa proyeksi kenaikan suku bunga jangka pendek akan terjadi pada paruh kedua tahun ini. Setelah itu, masih banyak ketidakpastian—baik di kubu Fed maupun di pasar—tentang bagaimana pergerakan suku bunga selanjutnya.
Proyeksi suku bunga jangka panjang menyimpan konsekuensi bagi semua pihak. Di kalangan domestik AS, cicilan rumah dan kendaraan akan terpengaruh. Obligasi korporasi akan merasakan dampaknya, juga surat utang pemerintah AS senilai $13 triliun yang kini dipegang publik. Selisih paham antara Fed dan pasar soal suku bunga jangka panjang juga bisa memicu turbulensi di pasar dalam bulan-bulan mendatang.
Perkiraan suku bunga jangka panjang dari Fed sejauh ini nyaris dua kali lipat di atas proyeksi yang didapat dari pergerakan pasar futures. Median perkiraan dari Fed untuk akhir 2017 mencapai 3,63 persen sedangkan di bursa futures, suku bunga Desember 2017 diperkirakan 1,35 persen.
Jika Fed ternyata salah, bank sentral AS itu mungkin saja bakal keliru menetapkan kebijakan suku bunga, sehingga ekonomi terguncang. Jika pasar yang salah, ada potensi pasar akan terpuruk ketika suku bunga berada di atas perkiraan mereka.
Perkiraan di pasar mencerminkan perhitungan investor bahwa ada kemungkinan suku bunga akan kembali turun mendekati nol—dan konstan di level itu—setelah beberapa kali naik. Di Swedia pada 2010 dan Jepang pada 2006, hal serupa terjadi setelah ekonomi negara-negara itu terganjal oleh tekanan deflasi dan guncangan ekonomi.
Sementara itu, secara teori, keseimbangan suku bunga akan tercapai di suatu titik yang akan membuat ekonomi tidak terlalu panas, juga tidak terlalu dingin. Dengan kata lain, suku bunganya tidak terlalu rendah—yang bisa membuat inflasi meroket—tetapi juga tidak terlalu tinggi, yang bisa mengekang pertumbuhan.
Pada titik itu, keseimbangan antara investasi dan simpanan juga akan tercapai. Pada masa ketika dunia usaha enggan mengeluarkan investasi, atau ketika warga memilih menyimpan uangnya, titik keseimbangan tampaknya bakal tercapai di angka rendah.
Petinggi Fed kini memperkirakan titik itu berada di sekitar 3,75 persen yakni 2 poin persen sebagai kompensasi terhadap inflasi dan 1,75 poin persen imbal hasil investasi. Berdasarkan perkiraan Fed, pada akhir 2017 mereka sudah akan mendekati titik itu.
Di tengah segala ketidakpastian soal pertumbuhan ekonomi dan inflasi, petinggi Fed mesti meraba-raba dalam gelap untuk bisa menyentuh suku bunga jangka panjang yang tepat.
“Menurut saya pertanyaan itu belum bisa kita jawab sekarang,” kata wakil kepala Fed Stanley Fischer saat ditanya mengenai suku bunga jangka panjang. (Oleh Jon Hilsenrath)
(Berita ini pertama kali ditayangkan oleh Wall Street Journal)
|
SUMBER : Okezone.com |
