| sucyresky |
15th April 2015 08:26 AM |
Pengusaha Taksi Minta Tentukan Sendiri Tarifnya
Quote:
JAKARTA - Pemerintah akan kembali mengkaji besaran harga bahan bakar minyak (BBM) jenis Premium dan Solar setiap dua minggu sekali. Hal ini dilakukan untuk menyesuaikan gejolak harga minyak mentah dan kurs Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS).
Direktur Keuangan PT Express Transindo Utama Tbk (TAXI), David Santoso, mengatakan pemerintah saat ini telah menganut paham ekonomi liberal, dengan melepas harga Premium dan Solar mengikuti harga pasar. Sayangnya, hal ini tidak dibarengi dengan kenaikan tarif taksi yang seharusnya juga dilepas ke pasaran.
"Taxi adalah (transportasi) untuk menengah ke atas. masyarakat yang penghasilannya tidak memadai, tidak di harapkan naik taxi karena ada moda angkutan umum lain yang bisa di pilih," jelas dia kepada Okezone di Jakarta.
Menurutnya, layanan taxi adalah layanan yang mengandalkan privacy door to door. Oleh karena itu, seharusnya perusahaan diberikan keleluasaan untuk menentukan tarif. "Terutama untuk surcharge dan sebagainya," jelas dia.
Dia melanjutkan, dengan adanya keleluasaan tersebut, maka perusahaan juga dapat menjaga kesejahteraannnya para pengemudinya. "Agar layanan mereka juga bisa ditingkatkan," tuturnya.
Sekadar informasi, pemerintah menetapkan perubahan harga jual BBM dua kali dalam sebulan. Namun, perubahan yang dilakukan tersebut tidak serta-merta membuat angkutan umum boleh menaikkan tarif sembarangan. Kenaikan tarif, harus tetap dibahas antara Kementerian Peruhubungan (Kemenhub) dan Oraganisasi Angkutan Darat (Organda).
|
SUMBER : Okezone.com |
