Banyuwangi bangun kawasan wisata bahari senilai Rp 550 miliar
 

Merdeka.com - Proyek kawasan wisata bahari dengan pelabuhan khusus untuk kapal pesiar terbesar di Banyuwangi, resmi dimulai hari ini, Sabtu (12/9). Proyek ini kolaborasi Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Pelindo III dan Kementerian Pariwisata.

Langkah ini sebagai strategi menarik wisatawan sebanyak-banyaknya ke Bumi Blambangan (sebutan Banyuwangi). Proyek ini akan berdiri di lahan seluas 44 hektare dengan konsep ramah lingkungan dan mengedepankan kearifan lokal. Saat ini telah dibentuk unit usaha di Pelindo III yang bertanggung jawab mengembangkan wisata di Banyuwangi.

"Kita akan meluncurkan pembangunan Marina, pelabuhan untuk kapal pesiar terbesar. Pelabuhan ini, memang disiapkan untuk pengembangan wisata bahari di Banyuwangi, yang sebagian sudah dikunjungi kapal pesiar internasional," ungkap ujar Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas di Banyuwangi, Sabtu (12/9).

Anas menceritakan, awalnya Pelindo III terobsesi membangun dermaga di Tanjung Benoa, Bali. Namun, rencana itu tak kunjung terealisasi hingga saat ini. Persoalannya perizinan.

"Ada tiga daerah yang akan dibangun Pelindo III, pertama di Labuan Bajo, NTT, Tanjung Benoa, Bali dan Pantai Boom di Banyuwangi. Dan di Banyuwangi ini yang akan mengawali pembangunan Dermaga Marina," lanjut dia.

Boom Marina Banyuwangi disebut-sebut mampu menampung 150 kapal pesiar mewah. Pelabuhan ini juga bakal terkoneksi dengan Pelabuhan Benoa di Bali dan Labuan Baju di NTT.

"Didukung dengan Surfing area pulau tabuhan, Gunung Ijen, Pantai Plengkung, Boom Marina diharapkan jadi destinasi wisata pariwisata bahari dunia," harapnya.

Dirut Pelindo III, Djarwo Surjanto menuturkan, pihaknya investasi besar untuk proyek ini. "Butuh investasi Rp 550 miliar. Dukungan pemerintah Banyuwangi untuk membersihkan dan merapikan area ini dengan budget Rp 60 Miliar," ucapnya.

Pantai Boom merupakan salah satu pantai bersejarah. Dulu menjadi tempat mendaratnya orang-orang Inggris. Karena itu ada daerah yang disebut Keminggrisan. Daerah ini dulunya sangat kumuh dan butuh 3 tahun untuk membersihkannya. Perlu dialog untuk melibatkan penduduk membersihkan daerah ini.













http://www.merdeka.com/uang/banyuwan...50-miliar.html