Rusia Bersiap Adakan Gencatan Senjata Di Aleppo Demi Pengiriman Bantuan
 

---- source: http://www.hobbymiliter.com/4492/rus...riman-bantuan/ ------- Hobbymiliter.com – Rusia telah menyatakan kesediaannya untuk menghentikan sementara operasi militer mereka di Suriah demi memastikan kelancaran pengiriman bantuan kemanusiaan ke Aleppo. Moskow juga sudah siap untuk mengadakan gencatan senjata mulai Kamis (20 Oktober) lusa.
“Kami sudah siap untuk mengadakan gencatan dan memastikan kelancaran akses bagi personil medis ke dalam kota (Aleppo) serta mengevakuasi mereka yang sakit dan terluka jika diminta oleh organisasi kemanusiaan,” ujar kepala direktorat operasi utama di Staf Militer Rusia, Sergey Rudskoy.
Rudskoy menekankan bahwa Rusia juga siap untuk “membahas langkah dan rencana apapun untuk mendeklarasikan perdamaian di Aleppo. Ia menambahkan bahwa “gencatan kemanusiaan” yang akan berlangsung lusa bertujuan untuk memberi kesempatan bagi warga sipil dan militan untuk mengevakuasi diri dan keluar dari kota demi mendapat perhatian medis.
“Kami paham bahwa koordinasi masalah yang terjadi (di Suriah) memakan waktu yang tidak sebentar. Oleh karenanya, kami memutuskan untuk tidak menunda-nunda keputusan dan segera memulai gencatan kemanusiaan. Hal tersebut terutama ditujukan untuk memberi jalur keluar bagi warga sipil secara bebas, evakuasi warga yang sakit, serta memundurkan posisi militan.”

http://www.hobbymiliter.com/wp-conte...-di-aleppo.jpgKonvoi bantuan kemanusiaan PBB di Aleppo. Sumber: UN.orgIa memastikan bahwa pasukan Rusia dan pemerintah Suriah tidak akan terlibat kontak senjata di “area Aleppo” dari pukul 8 pagi hingga 4 sore waktu setempat pada tanggal yang telah ditentukan.
Pasca pengumuman dari Staf Militer Rusia, Uni Eropa memuji langkah Moskow yang rela membuka jalan untuk mengirim bantuan kemanusiaan. Namun, kepala urusan luar negeri UE Federica Mogherini mengaku waktu yang disediakan tidak cukup untuk memastikan seluruh warga sipil mendapat bantuan di Aleppo.
“Sudah pasti langkah tersebut adalah langkah yang positif,” kata Mogherini sehabis menghadiri pertemuan menteri-menteri negara UE di Luxembourg. “Namun, perkiraan terakhir dari biro kemanusiaan adalah 12 jam, jadi kami masih harus bekerja untuk menemukan jalan tengahnya.”