Arema Cronus Siap Beri Penjelasan Soal Proyeksi Biaya Musim 2015
 

Manajemen Arema Cronus angkat bicara mengenai hasil verifikasi awal yang telah dituntaskan PT Liga Indonesia, Senin (12/1). Seperti diberitakan sebelumnya, berdasarkan hasil rapat pleno verifikasi, Persik Kediri dan Persiwa Wamena dinilai tidak bisa mengikuti Indonesia Super League (ISL) 2015. Kedua klub itu masuk dalam kategori ketiga hasil verifikasi.

Selain itu, hanya 12 klub yang dinyatakan lolos atau masuk kategori pertama untuk mengikuti ISL 2015. Ada pula enam klub yang masuk kategori kedua, yaitu yang masih dibutuhkan pendataan mendalam. Sehingga klub-klub itu bisa saja tidak lolos ke ISL, jika tidak bisa memberikan penjelasan atau perbaikan dalam seminggu ke depan.

Mengingat, di antara enam klub itu masih ada tunggakan gaji yang perlu dipertanyakan atau diselesaikan, serta proyeksi pembiayaannya masih perlu dipelajari lagi. Nah, Arema sendiri masuk dalam kategori kedua bersama Pelita Bandung Raya, PSM Makassar, Persebaya Surabaya, Persija Jakarta, dan Gresik United.

Manajemen Arema juga sudah siap memberikan penjelasan terkait proyeksi pembiayaan mereka untuk musim 2015. "Arema coba mematuhi regulasi yang ada, untuk kategori kedua itu adalah hak dari PT Liga Indonesia untuk memberikan penilaian. Namun yang menjadi masalah Arema sebenarnya adalah, proyeksi dana Arema untuk musim 2015 yang mencapai Rp66 miliar. Menurut PT Liga, hal itu dinilai terlalu besar dan butuh pendataan dan pendalaman lagi," kata Sudarmaji, media officer Arema.

"Coba sampean cek lagi pernyataan Jokdri (Joko Driyono, CEO PT Liga), karena konfirmasi yang Arema terima adalah soal itu, bukan soal tunggakan gaji," tambahnya.

Lebih lanjut, Sudarmaji memaparkan pihaknya menyampaikan proyeksi itu pada 27 Desember 2014. Ketika itu, seluruh pembiayaan dihitung saat nilai bahan bakar minyak naik. "Sehingga ada kenaikan di beberapa pos. Jadi, untuk sekarang masih belum disesuaikan untuk pos tertentu," jelasnya.

Hal senada juga disampaikan manajer umum Arema, Ruddy Widodo, yang menerima keterangan soal ketidaklayakan Arema dari PT Liga bukan karena gaji yang ditunggak.

"Arema musim ini memberikan proyeksi dana yang akan dikeluarkan adalah 66 Miliar. Kalau dijelaskan untuk apa dana itu akan sangat panjang dan lebar, tapi sepertinya PT Liga tidak membaca RAB (Rencana Anggaran Biaya) dan RAP (Regulatory Accounting Principles) Arema. Bisa jadi hanya dibaca jumlahnya saja yang dinilai besar. Kalau tidak salah hampir sama dengan Persija Jakarta," ucap Ruddy.

"Secara ringkas saya jelaskan, jika angka itu bukan untuk tim Arema di ISL saja, melainkan untuk ISL U-21 serta pembinaan akademi di berbagai jenjang. Pendek kata, kalaupun nanti ada panggilan Arema siap kok menjelaskan dokumen yang sudah diberikan," pungkasnya.
sumber http://www.goal.com/id-ID/news/1387/...-musim?ICID=SP