Ketika Anak Aceh Mengejar Mimpi Masuk Timnas
 

UDARA dingin subuh itu begitu terasa hingga ke tulang. Tapi dua anak Aceh, T Noer Fadhil dan TM Ichsan, yang didampingi kedua orang tuanya, T Rizwan serta T Murtala Banta, sangat bersemangat menuju bandara internasional Sultan Iskandar Muda (SIM) Blang Bintang, Aceh Besar, Senin (30/3).
Duo talenta berbakat Tanah Rencong itupun akhirnya take-off tepat pukul 06.00 WIB dengan tujuan Jakarta. Satu tekad mereka ke ibukota yakni adalah mengejar mimpi bisa berseragam ‘Merah Putih’ dengan bersaing bersama 50 pemain dari berbagai provinsi di Indonesia dalam seleksi tahap empat atau penjaringan tahap akhir Timnas.
T Noer Fadhil yang berposisi sebagai gelandang bertahan akan mengikuti seleksi pemain Timnas U-16 mulai 30 Maret hingga 13 April mendatang di Stadion Singaperbangsa, Kerawang, Jawa Barat. Pemain kelahiran Beureunuen, Pidie, 27 Mei 2000 ini akan bersaing dengan 25 pemain dari berbagai provinsi lainnya dalam seleksi tahap akhir tersebut.
Sedangkan TM Ichsan yang gerap beroperasi sebagai gelandang serang akan adu hebat dengan 25 pemain lain dalam seleksi di Timnas U-19. Jadwal seleksi talenta kelahiran Gampong Buket, Peusangan, Bireuen, 25 November 1997 ini lebih lama, yaitu sejak 30 Maret sampai 19 April mendatang.
Rasa gembira dan penuh syukur diungkapkan T Noer Fadhil yang merupakan pemain Diklat PPLP Aceh karena dipanggil untuk seleksi terakhir. Siswa SMAN 9 Banda Aceh ini berharap bisa terpilih menjadi pemain timnas, guna mengikuti jejak seniornya trio Zulfiandi, Hendra Sandi Gunawan, dan Miftahul Hamdi, yang lebih dulu berkiprah di ‘Garuda Jaya’.
Ia memendam impian dapat terpilih masuk skuad besutan Fachri Husaini agar bisa berpartisipasi dalam Piala AFF dan AFC pada Juli mendatang di Solo. Seleksi terakhir ini merupakan kesempatan emas bagi dirinya demi menggapai cita-cita, dan ingin membahagiakan orang tua. “Mohon doa dan dukungan masyarakat Aceh atas perjuangan saya dalam mengikuti seleknas Timnas U-16,” harapnya.
Asa serupa juga digaungkan TM Ichsan. Putra Kota Juang ini sangat berharap dalam seleksi terakhir di Timnas U-19 ini dia masih dapat bertahan. Karena itu merupakan salah satu cita-citanya dalam menekuni sepakbola selama ini. Apalagi, pemain jebolan SSB Brata Reuleut Bireuen itu mendapat dukungan penuh dari orang tua dan pelatihnya Cek Rukma Amin.
Sehingga bila mampu bertahan dan terpilih masuk Timnas, dia meyakini itu pasti akan sangat membanggakan keluarga, masyarakat Bireuen, dan publik Aceh. TM Ichsan juga berharap keberadaannya di Timnas U-19 kelak mampu mengulangi kesuksesan seperti yang ditorehkan Zulfiandi ‘Cole’ dulu. “Saya sangat mengharap doa restu dari masyarakat Aceh untuk tidak tersisih lagi,” ujarnya.
Kini usahakan keras harus dilakukan kedua anak Aceh ini untuk membuat Pelatih Timnas U-16 dan U-19, Fachri Husaini mempertahanakan mereka dalam skuad ‘Garuda Jaya’. Harus diakui memang tak mudah bersaing dengan berbagai talenta yang terpilih dari seantero negeri hingga tiba di seleksi tahap empat. Karena semua pilar dari berbagai provinsi juga sangat berambisi untuk bertahan.
Hanya saja, keberadaan tiga pemain Aceh sebelumnya di Timnas U-19 tentunya dapat menjadi motivasi besar bagi T Noer Fadhil dan TM Ichsan, bahwa kesempatan selalu terbuka bila ada kemauan dan kerja keras. Semoga saja, seleksi Timnas terakhir ini menjadi pintu bagi terbukanya kesempatan duo pesepakbola Aceh itu untuk mewujudkan mimpi besar mereka berseragam ‘Merah Putih’.
sumber http://aceh.tribunnews.com/2015/04/0...i-masuk-timnas