Pengertian pancasila : Fungsi Dan Tujuan Pancasila
 

Pengertian pancasila

Pengertian pancasila yaitu mendasar negara yang disebut dengan sebagai mendasar falsafah negara indonesia atau ideologi indonesia. Pancasila dipakai untuk jadi mendasar dalam mengatur semua bentuk arah serta gerak pemerintahan negara yang mempunyai tujuan untuk mengatur tiap penyelenggaraan dalam bernegara.

Pengertian Pancasila secara etimologis yakni datang dari bhs sansekerta dari India atau bhs kasta Brahmana yang mempunyai arti “Panca memiliki arti lima” serta “Syila memiliki arti dasar” atau “Syiila dengan vokal i pendek yang mempunyai arti ketentuan perilaku baik, pantas atau yang utama”

Pengucapan itu disimpulkan dalam bhs jawa “susila” yang terkait dengan moralitas. Oleh karenanya secara asal-usul kata atau etimologis tentang “Pancasila” yaitu “Panca Syilla” yang mempunyai vokal i pendek dengan berarti leksikal yakni berbatu sendi lima atau secara harfiah “dasar yang memiliki lima unsur”. Mengenai arti tentang “Panca Syiila” dengan mempunyai huruf Dewanagari i berarti 5 ketentuan tingkah laku yang perlu.

Pancasila udah ada mulai sejak jaman kerajaan Sriwijaya serta Majapahit dengan sila-sila yang sudah diaplikasikan dalam kehidupan orang-orang ataupun kerajaan yang meskipun rumusannya belum konkrit. Bersumber pada buku Sutasoma karangan dari Mpu Tantular, pancasila disimpulkan sebagai berbatu sendi lima atau proses kesusilaan yang lima.

arti Pancasila, yakni mulai di kenal mulai sejak jaman kerajaan Majapahit serta Sriwijaya di mana sila-sila yang ada didalam Pancasila udah diaplikasikan didalam kehidupan orang-orang ataupun kerajaan walau ke 5 sila itu belum dirumuskan secara konkrit. Dalam kitab Sutasoma karangan Mpu Tantular, Pancasila memiliki arti " berbantu sendi yang lima " atau " proses kesusilaan lima ".

Tidak bisa mengambil.
Tidak bisa berbohong.
Tidak bisa berjiwa dengki.
Tidak bisa lakukan kekerasan.
Tidak bisa minuman keras atau mengonsumsi obat terlarang
Pengertian Pancasila Menurut Beberapa Ahli

Pengertian Pancasila Menurut Beberapa Ahli-Selain dari pengertian umum pancasila, ada pendapat beberapa pakar atau tokoh dalam memberi pendapat tentang pengertian Pancasila diantaranya sebagai berikut ini :

Muhammad Yamin : Pengertian pancasila menurut Muhammad Yamin yaitu lima mendasar yang diisi dasar atau ketentuan mengenai perilaku yang perlu serta baik. Pancasila datang dari kata panca yang memiliki arti lima serta sila memiliki arti sendi, azas, mendasar, atau ketentuan perilaku yang perlu serta baik.

Notonegoro : Pengertian pancasila menurut Notonegoro yaitu mendasar falsafah negara Indonesia, hingga bisa disimpulkan rangkuman kalau Pancasila adalah mendasar falsafah serta ideologi negara yang diinginkan jadi pandangan hidup bangsa Indonesia, hingga mendasar pemersatu, simbol persatuan serta kesatuan, dan sisi pertahanan bangsa serta negara.

Ir. Soekarno : Pengertian pancasila menurut soekarno yaitu isi jiwa bangsa Indonesia secara turun-temurun yang demikian era lamanya terpendam bisu oleh kebudayaan Barat. Dengan hal tersebut, Pancasila tidak saja falsafah negara, namun lebih luas lagi, yaitu falsafah bangsa Indonesia.
Butir-Butir Pengamalan Pancasila

Butir-Butir Pengamalan Pancasila - Di awal ada 36 butir pengamalan pancasila menurut ketentuan MPR no. II/MPR/1978 mengenai Ekaprasetia Pancakarsa yang menguraikan ke lima azas Pancasila, tetapi ketentuan itu dicabut dengan ketentuan baru dengan Tap MPR no. I/MPR/2003 yang terbagi dalam 45 butir Pancasila. 45 Butir pengamalan Pancasila yaitu sebagai berikut ini :

Butir Pengamalan Pancasila pada Sila Pertama (I) yakni Ketuhanan Yang Maha Esa
Bangsa Indonesia menyebutkan kepercayaannya serta ketakwaan pada Tuhan Yang Maha Esa
Manusia Indonesia yakin serta takwa pada Tuhan Yang Maha Esa sesuai sama agama serta kepercayaannya masing-masing yang adil serta beradab.
Meningkatkan sikap hormat menghormati serta bekerja bersama pada pemeluk agama dengan penganut keyakinan yang tidak sama pada Tuhan Yang Maha Esa.
Membina kerukunan hidup diantara sesama umat beragama serta keyakinan pada Tuhan Yang Maha Esa
Agama serta keyakinan pada Tuhan Yang Maha Esa yaitu permasalahan yang menyangkut hubungan pribadi manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa.
Meningkatkan sikap sama-sama menghormati kebebasan menjalani beribadah sesuai sama agama serta kepercayaannya masing-masing.
Tidak memaksakan sebuah agama serta keyakinan pada tuhan Yang Maha Esa pada orang lain.

Butir Pengamalan Pancasila pada Sila Ke-2 (II) yakni Kemanusiaan yang adil serta beradab

Mengaku serta memperlakukan manusia sesuai sama harkat serta martabatnya sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa.
Mengaku kesamaan derajat, kesamaan hak, serta keharusan asasi tiap manusia, tanpa membeda-bedakan suku, keturunan, agama, keyakinan, bentuk kelamin, kedudukan sosial, warna kulit dsb.
Meningkatkan sikap sama-sama menyukai sesama manusia
Meningkatkan sika sama-sama tenggang rasa serta tea selira
Meningkatkan sika tidak semena-mena pada orang lain
Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan
Suka lakukan aktivitas kemanusiaan
Berani membela kebenaran serta keadilan
Bangsa Indonesia terasa dirinya sebagai sisi dari semua umat manusia
Meningkatkan sikap hormat menghoarmati serta bekerja bersama dengan bangsa lain.

Butir Pengamalan Pancasila pada Sila Ketiga (III) yakni Persatuan Indonesia

Dapat meletakkan persatuan, kesatuan, dan kebutuhan serta keselamatan bangsa serta negara sebagai kebutuhan berbarengan di atas kebutuhan pribadi serta kelompok.
Mampu serta ikhlas berkorban untuk kepentinga negara serta bangsa jika dibutuhkan
Meningkatkan rasa cinta pada tanah air serta bangsa
Meningkatkan rasa kebanggaan berkebangsaan serta bertanah air Indonesia
Pelihara ketertiban dunia yang bersumber pada kemerdekaan perdamaian kekal, serta keadilan sosial.
Meningkatkan persatuan Indonesia atas mendasar Bhinneka Tunggal Ika
Memajukan pergaulan untuk persatuan serta kesatuan bangsa.

Butir Pengamalan Pancasila pada Sila Ke empat (IV) yakni Kerakyatan yang di pimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan

Sebagai warga negara serta warga orang-orang, tiap manusia Indonesia memiliki kedudukan, hak, serta keharusan yang sama
Tidak bisa memaksakan kehendak pada orang lain
Memprioritaskan musyawarah dalam memutuskan untuk kebutuhan bersama
Musyawarah untuk meraih mufakat diliputi oleh semangat kekeluargaan
Menghormati serta menjunjung tinggi tiap ketentuan yang diraih sebagai hasil musyawarah
Dengan niat baik serta rasa tanggung jawab terima serta melakukan hasil ketentuan musyawarah
Didalam musyawarah diprioritaskan kebutuhan berbarengan diatas kebutuhan pribadi serta kelompok
Musyawarah dikerjakan dengan akal sehat serta sesuai sama hati nurani yang luhur
Ketentuan yang di ambil mesti bisa dipertanggungjawabkan secara moral pada Tuhan Yang Maha Esa, menjunjung tinggi harkat serta martabat manusia, nilai-nilai kebenaran serta keadilan memprioritaskan persatuan serta kesatuan untuk kebutuhan bersama
Memberi keyakinan pada wakil-wakil yang dipercayai untuk melakukan permusyawaratan.

Butir Pengamalan Pancasila pada Sila Ke lima (V) yakni Keadilan Sosial Untuk Semua Rakyat Indonesia

Meningkatkan perbuatan yang luhr, yang mencerminkan sikap serta situasi kekeluargaan serta kegotongroyongan
Meningkatkan sikap adil pada sesama
Melindungi keseimbangan pada hak serta keharusan
Menghormati hak orang lain
Sukai berikan pertolongan pada orang lain supaya bisa berdiri sendiri
Tidak memakai hak punya untuk usaha-usaha yang berbentuk pemerasan pada orang lain
Tidak memakai hak punya untuk beberapa hal yang berbentuk pemborosan serta pola hidup elegan.
Tidak memakai hak punya untuk bertentangan dengan atau merugikan kebutuhan umum