JAKARTA – Saham-saham kapitalisasi besar (big caps) diproyeksi masih jadi penentu arah Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini. Sentimen negatif laporan keuangan, diproyeksi masih akan menekan laju IHSG.
"Saham-saham berkapitalisasi besar masih menjadi andil pada pekan depan, dan diharapakan diharpakan dengan rilis data global menuju positif, setidaknya membuat pelemahan IHSG tertahan," tutur Analis pasar modal dari PT Millenium Danatama Securities Ahmad Riyadi di Jakarta, Senin (4/4/2015).
Kendati berada dalam tren negatif, dia menyebut IHSG berpeluang rebound tipis. "Prediksi IHSG minimal ke level 5.100,"ucapnya.
Tekanan yang datang ke pasar saham, kata dia, beragam penyebabnya.
"Selain kinerja emiten yang mengalami penurunan, kebijakan keuangan perusahaan masih ada faktor politik dan belum bisanya menstabilkan nilai rupiah menyebabkan pekan ini IHSG masih mengalami penurunan," ucap dia.
Pada Kamis 30 April 2015, IHSG kembali melanjutkan pelemahan. IHSG tercatat turun 19,14 poin atau 0,4 persen ke 5.086,42. Sebanyak 172 saham menguat, 158 saham melemah, dan 73 saham stagnan. Nilai transaksi sebesar Rp7,5 triliun dari 3,990 miliar lembar saham diperdagangkan.
Indeks LQ45 turun 7,85 poin atau 0,9 persen menjadi 869,44, Jakarta Islamic Index (JII) turun 10,07 poin atau 1,5 persen menjadi 664,80, indeks IDX30 turun 4,24 poin atau 0,9 persen menjadi 449,28, dan indeks MNC36 turun 2,59 poin atau 0,9 persen menjadi 273,14.
Sektor-sektor penopang IHSG mulai bergerak dua arah. Penguatan tertinggi disektor perdagangan, dan pelemahan tertinggi di sketor infrastruktur yang anjlok 1,7 persen. melemah dengan pelemahan tertinggi di sektor tambang, 0,9 persen.
|
