Pelaksanaan Uji Coba Revitalisasi Angkutan Umum Dikaji Ulang
 

Jakarta - Dinas Perhubungan dan Transportasi (Dishubtrans) DKI Jakarta akan mengkaji ulang pelaksanaan revitalisasi angkutan umum yang rencananya akan dilakukan pada akhir Maret atau awal April di trayek Kopaja S 66 rute Blok M-Manggarai dan Angkutan Perbatasan Terintegrasi Busway (APTB).

Pengkajian ulang revitalisasi dilakukan karena adanya keinginan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama yang ingin mengganti Kopaja dan Metromini menjadi bus ukuran besar seperti Transjakarta, tidak lagi bus sedang.

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta, Benjamin Bukit mengatakan karena ada keinginan Gubernur DKI untuk menggunakan bus besar, maka pelaksanaan uji coba akan mundur. Karena pihaknya harus melakukan pengkajian ulang terhadap perubahan tersebut.

“Tadinya kita mau pakai bus Kopaja sedang yang sudah siap. Tapi karena ada perkembangan dari Pak Gubernur yang minta ukurang bus jadi bus besar, maka pelaksanaannya akan mundur,” kata Benjamin, Jumat (6/3).

Pihaknya, akan membicarakan perubahan konsep revitalisasi ini kepada pihak Kopaja. Pasalnya, Kopaja sudah menyetujui uji coba revitalisasi angkutan umum dengan sistem pembayaran rupiah per kilometer.

Pihak Kopaja sejauh ini sudah menyiapkan sejumlah armada bus sedang untuk program revitalisasi angkutan umum yang akan berada di bawah manajemen PT Transportasi Jakarta.

“Kami akan coba bicarakan kembali dengan pihak Kopaja karena ini bukan memakai APBD DKI, tapi investasi. Kami akan tanyakan kesiapan Kopaja untuk menyediakan armada bus besar. Artinya, kita tawarkan kepada Kopaja berapa lama mereka bisa membuat bus ukuran besar," ujarnya.

Bila diremajakan, maka bus Kopaja yang besar seperti bus single Transjakarta akan memiliki panjang 12 meter dengan lebar 2,5 meter. Dengan ukuran tersebut, armada yang saat ini memiliki panjang sekitar tujuh meter, ke depannya dapat menyangkut 20 hingga 50 penumpang‎.

‎Ketua Umum Kopaja, Nanang Basuki menyatakan siap meremajakan seluruh armada busnya yang berjumlah 200 unit dengan kapasitas penumpang 40 orang penumpang menjadi bus berukuran besar. Apalagi, rencana peremajaan armada bus itu bertujan untuk meningkatkan pelayanan transportasi di Jakarta.

“Sebagai Koperasi, kami setuju saja dengan aturan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI. Yang penting, transportasi di Ibukota berjalan baik," ucap Nanang.


http://www.beritasatu.com/megapolita...aji-ulang.html