JAKARTA - Beras plastik asal China kembali menghantui Indonesia. Beras palsu ini disebut-sebut beredar di Bekasi, Jawa Barat.
Pro kontra seputar beras asal China ini merambat ke banyak hal. Termasuk ke impor beras asal China. Pertanyaannya, apakah Indonesia masih impor beras dari China?
Anggota Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Darori Wonodipuro pernah menyatakan, beras tiruan tersebut kecil kemungkinan masuk ke Indonesia.
Pasalnya, menurut sepengetahuan dia Indonesia bukanlah langganan impor beras dari Negeri Tirai Bambu itu.
Tapi, berdasarkan penelusuran Litbang Okezone yang mengacu pada data Ditjen Bea dan Cukai, seperti dikutip Rabu (20/5/2015), Indonesia tercatat melakukan impor beras dari China. Besaran impor beras tercatat turun naik, seperti data yang terungkap berikut ini:
2013: 639,8 ton, USD1,53 juta
2012: 3.099,3 ton, USD11,2 juta
2011: 4.674,8 ton, USD15,5 juta
2010: 3.637,4 ton, USD12,73 juta
2009: 5.167,6 ton, USD13,7 juta
2008: 3.341,7 ton, USD6,64 juta
2007: 901,4 ton, USD1,5 juta
2006: 1,3 ton, USD4 ribu
2005: 110,5 ton, USD43 ribu
2004: 54.440,4 ton, USD11,13 juta
2003: 126.768 ton, USD25,6 juta
2002: 24.728 ton, USD4,6 juta
2001: 476.777 ton, USD107,4 juta
2000: 875.824 ton, USD246 juta.
|
