JAKARTA - PT Hutama Karya (Persero) mengajukan dana melalui Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp3 triliun. Modal tersebut digunakan untuk memperlancar sebanyak empat ruas jalan tol Trans Sumatera.
Adapun, empat ruas jalan tol Trans Sumatera yang terdiri dari Palembang-Indralaya, Pekanbaru-Dumai, Bakauheni-Terbanggi Besar dan Medan-Binjai tersebut. Dana Rp3 triliun dibutuhkan untuk menyelesaikan ruas Palembang-Indralaya dan sebagian ruas Bakauheni-Terbanggi Besar.
"Modal PMN untuk ruas Palembang-Indralaya sebesar Rp1,51 triliun. Sedangkan ruas Bakauheni-Terbanggi Besar sebesar Rp1,4 triliun," ujar Direktur Utama PT Hutama Karya, I Gusti Ngurah Putra, di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (27/8/2015).
Dirinya menjelaskan, untuk ruas Palembang-Indralaya sepanjang 22 kilometer (km), dana PMN sebanyak Rp1,5 triliun akan digunakan untuk konstruksi sebesar Rp1,21 triliun, peralatan tol sebesar Rp19 miliar, supervisi sebesar Rp21 miliar, eskalasi sebesar Rp52 miliar, PPN 10 persen sebesar Rp132 miliar, overhead Rp30 miliar, Interest During Construction (IDC) sebesar Rp24 miliar dan financing cost Rp8 miliar.
Sementara untuk ruas Bakauheni-Terbanggi besar sepanjang 150 km, dana senilai Rp1,48 triliun akan digunakan untuk perencanaan sebesar Rp9 miliar, konstruksi Rp1,05 triliun, peralatan tol sebesar Rp23 miliar, supervisi Rp18 miliar, eskalasi Rp89 miliar, PPN 10 persen sebesar Rp119 miliar, overhead senilai Rp27 miliar, IDC Rp133 miliar, dan financing cost sebesar Rp20 miliar.
"Pemerintah saat ini mempercepat pembangunan salah satu bagian Trans Sumatera, yaitu ruas Bakauheni-Bandar-Lampung-Palembang-Tanjung Api (MBBPT) sepanjang 434 km yang targetnya rampung pada 2018. Tol ini merupakan bagian dari tol Trans Sumatera sepanjang 2.600 km," ucapnya.
|
