sucyresky |
13th March 2015 09:55 AM |
Harga Tempe Tahu Siap Naik karena Rupiah Melemah
Quote:
JAKARTA - Dampak terpuruknya mata uang Rupiah terhadap dolar agaknya mulai terasa terhadap beberapa komoditas. Salah satunya kedelai yang menjadi bahan baku untuk membuat tempe dan tahu.
Komoditas ini memang sangat bergantung terhadap nasib nilai tukar mata uang Rupiah, pasalnya hingga saat ini kedelai sebagai bahan baku utamanya sebagian besar masih diimpor.
"Otomatis mulai naik harganya, nanti mungkin. Tapi indikasi sekarang mulai agak langka. Karena kalau mau naik harga kedelai, emang gitu jadi langka," Ujar Ketua Umum Gabungan Koperasi Produsen Tempe Tahu Indonesia (Gakoptindo) Aip Syarifuddin kepada Okezone, Jakarta, Jumat (13/3/2015).
Aip melanjutkan, setelah kelangkaan tersebut biasanya akan diikuti juga dengan kenaikan harga. Aip memprediksi kenaikan harga kedelai akan mencapai 10-15 persen.
"Kenaikannya mungkin 5-10 persen. Tentu ini akan berpengaruh juga sama harga tempe dan tahu. Kenaikannya mungkin akan mengikuti," imbuhnya.
Namun, Aip menegaskan, sebelum menaikan harga tempe dan tahu, tentu pengusaha mempunyai beberapa pertimbangan. Jika pengusaha tidak bisa bertahan dengan kenaikan kedelai, maka mereka akan memangkas margin keuntungannya demi menjaga minat pasar.
"Setelah itu, kami mencoba memperkecil ukuran. Lalu baru menaikan harga. Sekarang si belum naik, ya mungkin minggu-minggu depan kalau harga kedelainya tetep naik," tambahnya.
Oleh karena itu dirinya berharap, Pemerintah segera melaksanakan swasembada kedelai. Hal itu agar Indonesia tidak terus bergantung kepada kedelai impor.
|
SUMBER : Okezone.com
|