| sucyresky |
23rd April 2015 08:11 AM |
Hiswana Migas Pertanyakan Usulan Premium Dihilangkan
Quote:
JAKARTA - Pengusaha SPBU yang tergabung dalam Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas) tidak setuju dengan rekomendasi dari Tim Reformasi Tata Kelola Migas (RTKM) yang memaksa agar Premium benar-benar dihapuskan dan beralih ke RON 92 atau Pertamax.
Ketua II DPP Hiswana Migas M Ismeth mengatakan, meskipun ada wacana untuk mengeluarkan produk baru BBM Pertalite, tidak semestinya premium dihapus begitu saja.
"Itu kenapa sih begitu. Bersemangat sekali menghilangkan RON 88," tuturnya kepada Okezone, Kamis (23/4/2015).
Dirinya memandang, masyarakat seharusnya tidak bisa dipaksakan begitu saja untuk beralih ke Pertamax yang jauh lebih mahal. Masyarakat juga masih berhak untuk memilih BBM yang sesuai dengan kemampuannya.
"Kita enggak setuju Premium hilang dan masyarakat dipaksa beli Pertamax. Itu harganya lebih mahal. Kebayang kalau disuruh pindah semua ke Pertamax, itu angkot bakal melonjak tinggi. Belum dampak-dampak lainnya, alhasil balik lagi ke masyarakat dampaknya," tukasnya.
Selain itu, Premium seharusnya masih ada meskipun di kota-kota besar. Hal tersebut karena masih terdapat angkutan umum yang membutuhkan BBM dengan harga yang terjangkau.
"Artinya memang harusnya sekalipun di Jakarta. Karena masih ada angkot dan masyarakat miskin tetap ada. Kan Jakarta juga masih ada jalur angkot," tandasnya
|
SUMBER : Okezone.com |
