| sucyresky |
6th April 2015 08:30 AM |
Batu Akik Bangkitkan Semangat Pelaku UKM
Quote:
SAMPIT - Demam batu akik di tanah air membangkitkan semangat pelaku usaha kecil dan menengah di komoditas ini, tidak terkecuali di Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah.
"Alhamdulillah sekarang perajin maupun penjual batu akik di Kotim ini kembali bersemangat. Bahkan ada yang tadinya sudah meninggalkan usaha ini, kini kembali menggelutinya," kata Yunus, salah seorang perajin batu akik di Sampit, Minggu (5/4/2015).
Kembali meningkatnya minat masyarakat mengenakan dan mengoleksi batu akik, membuat penghasilan perajin dan penjual batu akik meningkat tajam. Omzet meningkat berkali-kali lipat dibanding biasanya.
Batu yang dulunya diidentikkan dengan para orang tua dan pengoleksi batu, kini juga digandrungi perempuan dan anak muda. Pesanan batu akik pun meningkat tajam.
"Dulu upah menggosok (membentuk batu akik) Rp15.000-Rp20.000. Sekarang naik menjadi Rp30.000-Rp50.000/biji, tergantung bentuk dan jenis batu. Saking banyaknya pesanan, pemesan pun terkadang harus rela menunggu sampai tiga minggu," ujar Yunus.
Meningkatnya pesanan ini tentu berdampak pada penghasilan perajin batu akik. Jika sedang banyak pesananan, dalam sehari bisa memperoleh penghasilan Rp500.000 bahkan lebih.
Tidak hanya perajin asli Sampit, kini tidak sedikit perajin batu akik dari luar daerah mencoba mengadu nasib di Kotim. Mereka melihat peluang usaha ini cukup menjanjikan dan berharap demam batu akik akan selalu terjaga sehingga transaksi akan tetap tinggi.
Ketua Perkumpulan Perkumpulan Pecinta Batu Kotim, Ahmad Yani, mengatakan, perajin batu akik di Kotim berharap bantuan pemerintah dalam hal permodalan agar usaha mereka bisa meningkat.
"Kalau ada bantuan, misalnya peralatan kerja. Untuk menggosok batu itu perlu dua mesin dinamo. Nah, kalau bisa pemerintah memberi bantuan peralatan itu untuk mendukung usaha batu. Sekarang peminat usaha ini makin banyak," harap Yani.
Saat pameran batu akik selama dua hari di Sampit belum lama ini, perputaran uang diperkirakan di atas Rp200 juta. Batu yang paling diminati adalah jenis batu kecubung ungu asli Kotim yaitu di kawasan hulu Sungai Mentaya dan dari Kabupaten Sukamara.
"Membantu perajin batu ini juga termasuk menjalankan program pemerintah yaitu bidang UKM (usaha kecil menengah). Tolong dibantu mumpung perajin batu sedang semangat. Pemerintah harus peduli dengan perajin batu," ucap Ahmad Yani.
|
SUMBER : Okezone.com |
