| sucyresky |
9th April 2015 08:32 AM |
Hanya 2 Persen Franchise di Indonesia yang Sesuai Kriteria
Quote:
JAKARTA – Membuka peluang usaha waralaba atau franchise memang dinilai sebagai salah satu jalur ekspansi bisnis secara instan. Sayangnya, masih banyak dari pebisnis Indonesia yang belum mengerti tentang bisnis franchise.
Buktinya, banyak dari pemilik usaha yang tiba-tiba mewaralabakan usahanya. Padahal untuk melakukan hal tersebut banyak syarat yang harus dipenuhi. Salah satunya, bisnis itu sudah bertahan selama lebih dari lima tahun.
Hal tersebut dimaksudkan agar membuktikan bahwa konsep bisnisnya tangguh. Sebab, bisnis tersebut harus menjadi pilot project yang akan direplikasi oleh mitranya.
"Jadi franchise itu sebenarnya usaha dari kecil lalu berkembang dan berhasil. Ketika dia mau ekspansi buka cabang baru, dia bisa ambil jalur cepat buka peluang franchise. Tapi, harus berhasil dulu. Jangan salah kaprah, baru awal dirikan usaha langsung buka franchise. Itu bukan franchise, itu namanya business opportunity (BO)," tutur Ketua Asosiasi Franchise (AFI), Anang Sukandar, kepada Okezone, di Jakarta, Kamis (9/4/2015).
Menurutnya, peluang bisnis yang marak ditawarkan saat ini masih lebih banyak berjenis BO atau kemitraan. Pasalnya, banyak dari bisnis tersebut yang masih seumur jagung namun sudah membuka pintu kemitraan.
Dirinya mencatat, setidaknya dari total 2.000 bisnis yang muncul dan menawarkan peluang kemitraan, hanya 2 persen yang masuk kategori franchise.
"Kalau total datanya saya enggak punya. Tapi yang benar-benar muncul sebagai franchise itu paling 2 persennya dari 2.000," katanya.
Anang pun mengimbau lebih hati-hati jika ingin memilih bisnis franchise. Dirinya tidak melarang untuk mengambil bisnis berjenis BO. Namun, kebanyakan dari bisnis BO tak berumur lama.
"Itu (BO) yang baru muncul dalam satu tahun bisa saja hilang. Tapi ada yang bisa bertahan tapi cuma satu-dua. Nah, itu yang musti kita cari,” pungkasnya.
|
SUMBER : Okezone.com |
