| alnpr |
31st May 2013 02:14 PM |
Freeport Masih Belum Boleh Keruk Emas!
Quote:
Pernyataan PT Freeport Indonesia yang sudah mulai operasi open pit (tambang terbuka) pascaterjadinya longsoran terowongan Big Gossan pada pekan lalu, di sanggah oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik.
"Yang open pit ya harus ajukan ke saya. Kalau mau minta izin untuk operasi open pit harus minta ajukan dulu. Itu harus diajukan dulu. Namun untuk yang Underground tidak boleh operasi. Tunggu dulu laporannya dari inspektur tambang dan tim investigasi," ujar Jero di Jakarta, Jumat (31/5/2013).
Jero menambahkan, sampai saat ini PT Freeport Indonesia belum ada pengajuan resmi untuk operasi open pit, kalau belum ada pengajuan tidak akan bisa untuk beroperasi.
"Sampai saat ini belum ada ajuan. Kalau belum mengajukan ya belum boleh operasi. Kalau untuk preparation sudah namun untuk resmi operasi yang open pit harus izin ke saya. Karena kemarin itu kan berhenti semua," jelasnya.
Dia mengakui, dalam keadaan seperti ini untuk pengajuan PT FPI untuk izin operasi open pit harus dilihat dulu semua segi, antaranya segi keuntungan buat negara dan keamanan atau risiko.
"Kalau mereka pilih minta izin operasi open pit dilihat dulu. Saya akan lihat dulu mana negara yang lebih untung, mending pilih nganggur semua atau open pit boleh operasi. Saya akan lihat nanti, kalau demi negara lebih baik boleh, ya bolehkan, kalau enggak boleh ya jangan. Tapi kalau boleh dengan risiko kecil tetap dilihat dulu," ucap Jero.
Menurut Jero, aspek penerimaan negara dan risiko ini dilihat dulu secara seksama, pasalnya kalau memang tidak boleh beroperasi akan merugikan negara dan pegawai tidak bekerja.
"Penerimaan dan risiko, kan risikonya yang underground. Masa undergroundnya berisiko terus enggak boleh lama-lama operasi. Kan rugi bareng, kalau mereka enggak dapat kita juga enggak dapat. Pegawainya juga bengong," tukas dia.
Seperti yang diketahui, PT Freeport Indonesia mengaku akan mulai beroperasi pada pertambangan Grasberg open pit pasca terjadinya runtuhan terowongan Big Gossan pada minggu lalu.
Presiden Direktur Rozik B.Soejipto menjelaskan, dalam proses pemanasan dan reparasi diperkirakan dalam waktu yang tidak terlalu lama sudah bisa mulai produksi, kendati produksinya belum bisa maksimal.
"Dalam dua-tiga hari ini perkiraan saya ini sudah bisa mulai produksi, tapi kan tidak bisa langsung produksi sebesar 140.000 bijih ton. Mungkin dua tiga hari ini sampai dua tiga hari selanjutnya lagi baru bisa mulai 140.000. Untuk kapasitas normal itu butuh waktu," jelas Rozik P.
|
Sumber: http://bit.ly/11f7z72
|
