forumku

forumku (https://www.forumku.com/)
-   Forum Militer dan Pertahanan | Defence and Military (https://www.forumku.com/forum-militer-dan-pertahanan-defence-and-military/)
-   -   Berita Militer dan Pertahanan Indonesia (https://www.forumku.com/forum-militer-dan-pertahanan-defence-and-military/2-berita-militer-dan-pertahanan-indonesia.html)

admin 4th August 2013 09:45 AM

Three Nakhoda Ragam Class are Set to Move to Indonesia
 
BAE Systems Ships at Centre of Dispute Set to Leave Barrow Docks After Years in Limbo

THREE ships which have graced Barrow’s docks for more than five years after a dispute between BAE and the Sultan of Brunei are finally set to leave.

The three Nakhoda Ragam class vessels were built by BAE in Scotstoun, Glasgow, for the Royal Brunei Navy.

But after they were completed in 2002, Brunei refused to accept them, despite the ships being declared fit by the Royal Navy.

It is understood Brunei attempted to pull out of the deal because of operating costs and a lack of sufficiently trained personnel to operate the ships.

The legal battle was finally resolved by international arbitration in 2007 – in favour of BAE – and the ships were handed over to Brunei.

They were then moved to Barrow in 2007 to be stored at the docks while the German Lürssen shipyard, which had been contracted by Brunei, tried to find a buyer.

Now, after more than 10 years in limbo, a deal has been struck and the vessels are set to move to the warmer climate of Indonesia – in the weather the ships were designed to operate in.

Indonesia has reportedly paid just a fifth of the original £600m price tag for the three vessels. The ships are expected to enter service with the Indonesian navy within the next year.

The three corvettes are being maintained by Barrow shipping company James Fisher Marine Services.

As part of the deal to sell the ships, James Fisher sought to erect temporary living accommodation on nearby council land to house some of their own technical staff who have been providing safety cover on the corvettes.

The application was turned down by Barrow Borough Council but following an intervention by Barrow MP, John Woodcock, and undertakings by James Fisher to address the council’s concerns, Barrow Town Hall officers will now be supporting the planning application.

Mr Woodcock said: “There is real economic value in keeping the corvettes in Buccleuch Dock, with Barrow-based employees working on board them and income for local businesses from the visiting sailors.”

http://4.bp.blogspot.com/-YYjLrg7Rbj...1600/Ragam.jpg

http://www.nwemail.co.uk/news/bae-sy...imbo-1.1072221

admin 4th August 2013 09:48 AM

Australia and Indonesia Sign Memorandum of Sale for Five C-130H Hercules
 
RAAF C-130 Hercules (photo : thebaseleg)

Today in Perth, Indonesian Defence Minister Purnomo and I witnessed the signing of a Memorandum of Sale between Australia and Indonesia for five C 130H aircraft and associated equipment.

During my visit to Jakarta in April this year, I confirmed that the Australian Government was willing to sell five C-130H aircraft, along with a simulator and spare parts, to Indonesia at a discounted rate.

This offer was in addition to the four C-130H aircraft that Australia is currently in the process of transferring to Indonesia following discussions between our respective leaders in November 2011.

The sale of a further five C-130H transport aircraft will further enhance Indonesia’s capacity to respond to natural disasters and humanitarian crisis.

The Memorandum of Sale was signed by Australia’s Chief of the Defence Force, General Hurley, and Indonesia’s Head of Defence Facilities Agency, Rear Admiral Lubis.

The Memorandum sets out the arrangements for the sale of the five aircraft, simulator and spare parts to Indonesia.

Australia is pleased to continue to assist the development of Indonesia’s airlift capability, which will support humanitarian assistance and disaster relief operations.

The sale of these additional aircraft and associated equipment reflects the strength of the bilateral relationship between Australia and Indonesia, and the close ties between the Australian and Indonesian Defence forces.

http://www.minister.defence.gov.au/2...130h-hercules/


http://3.bp.blogspot.com/-IbOPLONx_s...thebaseleg.jpg

adi.panji 4th August 2013 05:58 PM

Re: Berita Militer dan Pertahanan Indonesia
 
ane terjemahin min -_-
pusing baca nya :p

hitler 5th August 2013 04:49 AM

Re: Berita Militer dan Pertahanan Indonesia
 
Quote:

Originally Posted by admin (Post 32718)
Iya, bener juga ya ternyata enakan gini. Jadi gak ketinggalan berita satupun. :(handshake):

yup kmrn hampir 2 jam nongkrong di room ini :D:

adi.panji 5th August 2013 10:18 AM

Re: Berita Militer dan Pertahanan Indonesia
 
ane cma nerjemahin yang rada2 gmn gitu

admin 19th August 2013 02:36 PM

Rusia Tawarkan 10 Kapal Selam : Russia offer RI 10 Submarines
 
Rusia Tawarkan 10 Kapal Selam : Russia offer RI 10 Submarines
Sabtu, 17 Agustus 2013 | 22:58 WIB :(handshake):

http://statik.tempo.co/data/2013/05/...185460_620.jpg

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro menyatakan, pemerintah mendapat tawaran untuk dapat membeli sekitar 10 unit kapal selam dari Rusia. Jumlah ini di luar rencana pembelian tiga unit kapal selam dari Korea Selatan yang akan datang pada 2014.
"Kapal selam dari Rusia sudah ada. Mereka membuka kesempatan karena kedekatan dengan kita," kata Purnomo saat ditemui di Istana Merdeka, Sabtu, 17 Agustus 2013.

Purnomo tidak menjelaskan detail spesifikasi dan tawaran harga yang diberikan pemerintah Rusia untuk mendatangkan 10 kapal selam tersebut. Ia juga menyatakan, pemerintah belum bulat untuk menerima tawaran Rusia karena masih harus mempertimbangkan dan menghitung biaya.
Selain harga kapal selam per unit, menurut dia, pemerintah juga harus mempertimbangkan besarnya biaya perawatan, pemeliharaan, perbaikan, dan kesiapan infrastruktur. Selain itu, hal lain yang menjadi pertimbangan adalah usia atau masa guna kapal selam tersebut."Kita tidak bisa tergesa, hitung dulu semua," kata Purnomo.

Sedangkan untuk kapal selam dari Korea, mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral ini memaparkan, pemerintah bertujuan untuk meningkatkan kemampuan bertahan dan penangkalan ancaman. Sebagai negara yang memiliki orientasi kedamaian, Indonesia dinilai harus memiliki kemampuan teknologi dan senjata yang kuat. "Kita sedang survei pangkalan kapal selam, salah satunya di Palu."

Pada 2024 meski belum memastikan sebagai negara terkuat, menurut Purnomo, Indonesia akan berada pada empat negara kuat di kawasan Asia Tenggara bersama Singapura, Malaysia, dan Thailand. Bersama tiga negara ini, Indonesia akan membentuk ASEAN Defense Ministerial Meeting yang kuat dari ancaman kawasan luar.

sumber : http://www.tempo.co/read/news/2013/0...10-Kapal-Selam

admin 19th August 2013 02:42 PM

Menhan Tinjau CN-235 Pesanan TNI AU di PTDI
 
Menhan Tinjau CN-235 Pesanan TNI AU di PTDI

BANDUNG - Dalam kunjungannya di PT. Dirgantara Indonesia (PT. DI), Bandung, Sabtu (13/7) Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro juga meninjau langsung pesawat CN-235 MPA pesanan TNI AU untuk patroli maritim. Dalam peninjauannya Menhan diperlihatkan kemampuan teknologi yang diusung CN-235 terbaru milik AL ini. (ANTARA FOTO/Fahrul Jayadiputra)

Google Translate :

Minister Orders Review the CN-235 in the Air Force PT DI

BANDUNG - During his visit to PT. Indonesian Aerospace (PT DI), Jakarta, Saturday (13/7) Defense Minister Purnomo Yusgiantoro also direct review of CN-235 MPA aircraft orders for Air Force maritime patrol. In its review Defence demonstrated technological capabilities that carried the latest CN-235 belongs to the Navy. (AFP PHOTO / Fahrul Jayadiputra)

http://img.menit.tv/juni/images/menhan2.jpg

http://img.antaranews.com/new/2013/0...30713-FJ-3.jpg

http://malaysiaflyingherald.files.wo...11_n.jpg?w=640

sumber : http://alutsista.blogspot.com/2013/0...tni-au-di.html

admin 1st September 2013 01:14 PM

Hakteknas ke-18 presiden pimpin peluncuran roket lapan
 
HAKTEKNAS KE-18
PRESIDEN PIMPIN PELUNCURAN ROKET LAPAN



Jakarta, Lapan.go.id – Lapan meluncurkan 24 roket berdiameter 122 milimeter di Balai Produksi dan Pengujian Roket Lapan, Pameungpeuk, Jawa Barat, Kamis (29/8). Peluncuran roket tersebut dipimpin oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dari Sasono Utomo, TMII, Jakarta. Meluncurnya roket hasil pengembangan Lapan tersebut merupakan rangkaian puncak peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas) ke 18.
Presiden RI memimpin peluncuran roket dalam acara puncak peringatan Hakteknas ke-18.

Dalam peringatan Hakteknas tersebut, Presiden mengatakan bahwa teknologi memiliki peran yang sentral. Penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi akan membuat peradaban suatu bangsa menadi kokoh, maju, dan berkelanjutan. Dengan ilmu pengetahuan dan teknologi, gejolak yang dihadapi suatu negara akan dapat teratasi karena selalu mempunyai solusi untuk berbagai masalah.

Untuk menguasai bukan hanya teknologi penerbangan melainkan semua teknologi diperlukan beberapa unsur. Habibie mengatakan, unsur tersebut yaitu budaya, agama, dan ilmu pengetahuan dan teknologi. Ketiganya harus dapat bersinergi secara positif dengan demikian dapat mencetak sumber daya manusia yang andal.

Presiden menegaskan bahwa saat ini ada tiga isu penting yang perlu dicarikan solusi melalui ilmu pengetahuan dan teknologi. Isu yang pertama yaitu tantangan di bidang pangan, energi, dan air. “Saat ini dunia dan Indonesia perlu menghadapi tantangan ini,” ujarnya.

Isu kedua yaitu bagaimana memandang dan meletakkan hubungan yang konstruktif antara ekonomi dan teknologi. Dengan demikian, teknologi dapat pula meningkatkan ekonomi. Sementara itu, isu yang kedua yaitu upaya untuk membangun sinergi nasional antara akademisi, bisnis, dan pemerintah dalam konteks inovasi dan pengembangan teknologi.

Dalam peringatan Hakteknas tersebut, Lapan juga mengikuti Ritech Expo. Di pameran tersebut, Lapan menampilkan berbagai hasil litbang Lapan. Selain pameran, Lapan juga melaksanakan workshop mengenai roket, satelit, dan UAV.



sumber : http://www.lapan.go.id/doc_news/hakteknaspuncak.html


http://www.lapan.go.id/pic_news/hakteknaspuncak.JPG






admin 27th November 2013 12:19 PM

Re: Berita Militer dan Pertahanan Indonesia
 
http://www.tempo.co/read/news/2013/1...ules-Australia

Selasa, 26 November 2013 | 17:36 WIB
Pemerintah Tak Jadi Beli Hercules Australia

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah lewat Kementerian Pertahanan memutuskan membatalkan rencana pembelian enam pesawat angkut C-130 Hercules bekas dari Australia. Pemerintah juga menolak hibah empat unit pesawat serupa dari Negeri Kanguru itu.

"Proyek Hercules dari Australia digantikan," kata Kepala Badan Sarana Pertahanan Kementerian Pertahanan Laksamana Muda Rachmad Lubis saat dihubungi Tempo, Selasa, 26 November 2013.

Pembatalan ini merupakan buntut pengungkapakan aksi penyadapan yang dilakukan pemerintah Australia pada 2009. Gusar pada tindakan negeri jiran itu, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono lantas menghentikan kerja sama pertahanan dengan Australia.

Sebelumnya, Indonesia dan Australia sepakat dengan transaksi jual-beli enam unit pesawat angkut militer Hercules seharga US$ 15 juta per unit. Australia pun menawarkan empat unit pesawat Hercules secara cuma-cuma, meski Indonesia diwajibkan membayar biaya perawatan dan perbaikan senilai US$ 15 juta per unit, jumlah yang sama dengan harga pesawat Hercules baru.

Rachmad Lubis mengatakan sampai saat ini pemerintah belum membayarkan uang ke Australia. Menurut dia, besarnya anggaran proyek Hercules bekas Australia masih dalam perhitungan. "Karena sifatnya adalah biaya untuk pemeliharaan pesawat," tuturnya.

Namun, Kementerian Pertahanan belum menentukan apaakh akan membeli pesawat angkut serupa dari negara lain. Sebab harga pesawat Hercules baru bisa mencapai lima kali lipat dari biaya hibah dari Australia. "Sementara kami masih wait and see," ujarnya.

http://statik.tempo.co/data/2013/04/...180520_620.jpg

admin 28th November 2013 06:36 PM

Kapal Selam Buatan Korea Selatan Pesanan RI Mulai Diproduksi
 
Kapal Selam Buatan Korea Selatan Pesanan RI Mulai Diproduksi

Wiji Nurhayat - detikfinance
Kamis, 28/11/2013 11:52 WIB

Jakarta -Sebagian dari tiga kapal selam kelas Changbogo yang dipesan Indonesia dari Korea Selatan (Korsel) mulai diproduksi tahun ini di Korsel. Rencananya satu unit kapal selama juga akan dibuat di Indonesia sebagai bagian dari program transfer of technology (ToT) kedua negara.

"Lagi dimulai, secara fisik sudah dimulai (produksi) tahun ini. Kita pesan tiga kapal, satu dibuatnya di Korea tetapi kita menyertakan tim dari tim ahli sama pekerja ahli sambil kerja praktik di sana atau sambil belajar," kata Menteri Perindustrian MS Hidayat saat ditemui di Kantor Kementerian Perindustrian Jalan Gatot Subroto Jakarta, Kamis (28/11/2013).

Bahkan kata Hidayat untuk kapal selam kedua beberapa sebagian komponennya ada akan dibuat di Indonesia. Artinya menurut Hidayat, Indonesia mulai berpartisipasi ikut membangun kapal selam Changbogo, diantaranya melalui PT PAL (Persero).

"Insya Allah bisa dilakukan di Indonesia dengan kerja sama juga dengan Korea, itu juga cita-cita Indonesia," katanya.

Tiga kapal ini adalah bagian dari program kerjasama pengadaan kapal selam Indonesia-Korsel hingga tahun 2025. Dari kerjasama ini, ke depan diharapkan insinyur Indonesia bisa mandiri untuk bisa memproduksi kapal selam buatan Indonesia.

"3 kapal itu program sampai 2025. Kita belajar dulu dan lama, dari kita nggak tahu apa-apa menjadi kita bisa buat di dalam negeri," imbuhnya.

Hidayat menambahkan pengadaan kapal selam ini langsung di bawah koordinasi Kementerian Pertahanan. Namun Kementerian Perindustrian juga mempunyai kebijakan dan program kerja utamanya melihat spesifikasi dan industrialiasi kapal selam yang akan dipesan.

"Bukan ini sebenarnya Kemenperin jadi Kepala Pokjanya (Program Kerja) Dirjen Industri Unggulan Berbasis Teknologi Budi Darmadi. Yang dibicarakan industri strategi seperti kapal selam yang kerjasama dengan Korea. Jadi poinnya bukan saya (Menperin) tetapi Menteri Pertahanan. Industri strategis itu kami melakukan dukungan teknis," jelas Hidayat.

Seperti diketahui Kementerian Pertahanan pada akhir Desember 2011 lalu menandatangani kontrak pengadaan tiga unit kapal selam dengan perusahaan galangan kapal asal Korea Selatan, Daewoo Shipbuilding Marine Enginerering (DSME). Tiga kapal selam ini akan segera melengkapi armada tempur TNI Angkatan Laut.

http://teknologistrategimiliter.file...00_mod_san.jpg

http://finance.detik.com/read/2013/1...990101mainnews

(wij/hen)


All times are GMT +7. The time now is 09:25 AM.

Powered by vBulletin® Version 3.8.7
Copyright ©2000 - 2024, vBulletin Solutions, Inc.
Search Engine Optimisation provided by DragonByte SEO v2.0.37 (Lite) - vBulletin Mods & Addons Copyright © 2024 DragonByte Technologies Ltd.