CERITA INDAH

Diatas pusara kehidupan kuberdiri dalam kasihmu ibu

Yang bersimpuh kerinduan di atas pangkuanmu Dalam belaian tangan kasih sejati

Di antar jari-jari kelembutannya Memberikan hidupku penuh cerita indah

Atas kasihmu yang tertuang dalam lautan sanubariku

Berjelajah dalam samudera keindahan ini Dengan ombak yang datang silih berganti

Sudah saatnya kubentangkan layar kehidupanku Mengarungi lautan ceita indahku

Untuk menahan arusnya lautan ini Untuk terus bertahan menjaga rasa kerinduan

Yang engkau tumpahkan dalam jiwa dan ragaku ibu

Doa dan restumu ibu ku pinta

Agar aku tak surut dalam derasnya arus Untuk melalui gelombang ini

Utuk bermuara dalam cerita keindahan

KEHELINGAN

Perjalanan menuju rindu kesetiaan Dalam relung hati gelisahku

Membuatku kehelingan arah Menuju bangunan sukma

Tempat bersimbah perih Yang membuat tiang-tiang jiwa

Rapuh dan kehelingan Kerinduan angan dan mimpi

Untuk menyongsong kehidupan Di bawah langit merah Untuk mengisi cerahnya hari

Dalam ruang yang kelam tak berarti Mencari jalan yang hilang Untuk menyampaikan malamku

Di balik tabir keberadaanku Untuk menelusuri dan berbagi kepada alam Yang hilang untuk aku temukan

Di antara belukar-belukar alam pandangan pujianku Penuh kerikil

untuk turun Dari jalan yang semerbak harum mewangi

PASTI BERLALU

Terlihat engkau melewati pandanganku

Berjalan tertatih-tatih penuh senyuman dan duka

yg tersungging di wajahmu yg mulai memudar dan akan beranjak pergi

meninggalkan tempatmu bercerita yg di tulis oleh tanga-tangan pujaanmu

terlukiskan indah dan rapi di antara jemari-jemari manisnya

yang terus bertahan dan bersandar pada kehidupan

untuk melepaskan lelahnya di antara sudut-sudut kerapuhannya

untuk melanjutkan perjalanannya yang akan di lalui

entah senyum atau perih terasa

Angin malam ini menyelimuti diriku dalam kebimbangan

Membuat dedaunan bergerak berirama dalam tiupan angin ini

Dengan terdengarnya nyanyian angkasa biru Yang menjadi kabut kelam tak terlihat

Dari pandangan mesraku Hanya terdengar nyanyian kebisingan yg membahana dalam kehidupan

Yang tertiup oleh angin malam ini Menuju padaku yang hanya duduk disini
Terdiam membisu dalam diamku

Di kelilingi belukar-belukar kecemasan di tempatku Yang kian rapuh dan goyah
tak tertahankan oleh tiupan angin ini.

Sang Penanti

Kita adalah sang penanti

merangkak sedikit demi sedikit

menuju keabadian hakiki

telah menjadi taqdir hidup

karena itulah komitmen azali tentang hidup dan kehidupan...

jangan lupa sesuatu yang akan menjemput

kt dlm dinginnya angin malam yg bernama kematian

Menunggu Dan ditinggal sendirian

Sebuah malam yang meninggalkan isak tangis sanak saudara

hanya di temani rayap-rayap dan cacing tanah di kamar berdindinkan tanah

Tuk mempertanggungjawabkan seluruh langkah kehidupan

DON’T CRY

Tunduk suram dalam diamku Untuk menepis rasa kerinduan

Dalam linangan air mata untuk menyejukkan Risau jiwaku

Diantara cahaya dan gulita malam Yang hadir dalam hidupku

Ku masih disini dalam Lamunan panjangku terlena dalam Heningnya malam bersama bayangan Mimpi-mimpi

Dalam kelelapan sang malam Di iringi alunan kesedihan Di dalam ruang yang semu

Mengharap senandung keindahan yang Kelak mengiringi Alunan langkahku

TAK KUTEMUI

Sekian lama kemencari dalam malam Yang hening

Menelusuri lorong-lorong kehidupan

Dengan hati yang sunyi Dimanakah engkau pelita kehidupan ?

Yang dapat menerangi gulitanya batin ini

Sekian lama ku terkungkung dalam keheningan

Sang malam untuk mencarimu

Tak kutemui engkau dalam perjalananku

Kini kutelah berangkar sendiri Bersama angin kerinduan

Menempuh medan sanubari harapanku

Untuk menemukan dirimu Dibalik tabir sang malam

Yang terselubung di balik cahaya kehidupan

SANG PENGHARAP

Ketika kudatang memenuhi panggilan-Mu ya Rabb

Di saat itulah kuselalu Mengharap hidayah-Mu

Tercurah kepada hamba-Mu ini

Disaat jiwa selalu Mengharap dalam sunyinya malam Penuh ampunan-Mu

Dikala hatiku tertinggal dalam lingkaran doa-doaku

Di ujung malam penghambaanku yang Telah lelah dari kebisingan duniawi

Ya Allah sambutlah tangan ini dalam harapanku pada-Mu

Selama ini yang terlena dalam dunia Terlelap dalam kehidupan

Agar dapat tersenyum melewati jalan ini

BAWALAH AKU PERGI

Datanglah bersama embun pagi

Menyapa diriku di kala kuterlelap dalam malamku

Datanglah merasuk dan menjelma bersama awan yang beriringan

Penuh dengan kasih dan senyuman

Datanglah untuk berlabuh di lautan kasih ku brsama layar keindahanmu yang terbentang luas di samudera kehidupan ini

tinggallah sejenak di lautan hatiku untuk menikmati riak dalam sanubariku agar engkau dapat membawah aku pergi

untuk pergi bersama-sama mengarungi bahtera hidup ini dengan alunan ombak kehidupan

Fajar Kebenaran

Wahai ibu pertiwi yang mulia ijinkan aku memimpikan dirimu.
Wahai para pemimpin penunggang negara, betapa sering kusaksikan kalian berbuat ketidakadilan dalam mimpiku dan kini kalian sudah membuat aku kadang melupakan keinginanku, karena gairahmu akan kekuasaan.

Rakyatmu bagaikan layar menadah angin hanya untuk kesenanganmu.
Biarkanlah kami bebas menghirup nafas dari udara kebebasan.

Pandangan mesraku kepada negeriku untuk membelai keindahan panoramanya, kami ingin merasakan kedamaian dan kebebasan.
Akankah kami dapat berpisah dari kerakusanmu???

Benarkah di ujung akhir kekuasaanmu akan mendatangkan fajar kebenaran???
Itulah mimpi kami yang paling nyata disaat kami terbangun dari tidur.