| sucyresky |
6th August 2015 07:21 AM |
Asosiasi Logistik Tak Setuju Bea Cukai Jadi Koordinator Dwelling Time
Quote:
JAKARTA - Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) mengaku tidak setuju jika Direktorat Jenderal (Ditjen) Bea Cukai menjadi koordinator proses dwelling time (waktu bongkar muat) di pelabuhan. Pasalnya, Bea Cukai juga ikut menyumbang lamanya dwelling time yang menyebabkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) marah.
"Mengenai usul Lino (Dirut Pelindo II) dan Menteri Keuangan agar Bea Cukai jadi koordinator dwelling time, ini sangat aneh kalau Bea Cukai jadi koordinator," kata Ketua ALI Zaldy Ilham Masita kepada Okezone, Jakarta, Kamis (6/8/2015).
Dia menyatakan, seharusnya yang menjadi koordinator adalah pihak yang netral dan terlibat di pelabuhan dalam hal ini yaitu operator pelabuhan. Sebab, jika Bea Cukai diserahkan wewenang tersebut, dikhawatirkan menimbulkan conflict of interest (konflik kepentingan).
"Kalau Bea Cukai menjadi koordinator akan bertentangan dengan UU 17 dan juga kelaziman di internasional. Dampaknya bisa konflik interest karena Bea Cukai akan melindungi institusinya dalam masalah dwelling time," ujar dia.
Sebelumnya, Menteri Keuangan (Menkeu) Bambang PS Brodjonegoro mengusulkan agar Bea Cukai menjadi koordinator mengenai dwelling time. Koordinator yang dimaksud adalah membantu otoritas pelabuhan untuk memperlancar di proses pelabuhan.
Namun, Zaldy menyarankan agar wewenang tersebut lebih baik dilimpahkan pada operator pelabughan. Sebab, masalah dweliing tima bukan hanya masalah dokumen saja tetap juga fisik dimana Bea Cukai tidak mempunyai akses ke fisik container karena dikelola oleh Pelindo II.
"Seyogyanya player seperti Bea Cukai, Pelindo II, Departemen Perdagangandan Kementerian Lembaga yang lain tidak menjadi koordinator," tandas dia.
|
SUMBER : Okezone.com |
