| sucyresky |
7th December 2014 08:07 AM |
Lirikan PGN ke SPBU Pertamina Bisa Bikin Sakit Hati Karyawan
Quote:
JAKARTA - Rencana PT Perusahaan Gas Negara (PGN) menggandeng SPBU PT Pertamina (Persero) dinilai bisa memancing kemarahan pekerja Pertamina dan juga tergolong melukai hati para pekerja Pertamina dan masyarakat Indonesia.
Pengamat Kebijakan Energi Sofyano Zakaria mengatakan, rencana PGN memanfaatkan SPBU swasta yang didirikan dengan atas dasar kerjasama dengan Pertamina, sangatlah tidak etis dan sangat terkesan sebagai strategi bisnis yang tidak mulia, serta dapat dimaklumi publik sebagai cara yang tidak sehat.
"Pemerintah dalam hal ini Menteri BUMN harus tegas menyikapi hal ini dengan menolak rencana PGN tersebut dengan mengingat bahwa Pemerintah bukanlah pemilik tunggal PGN, apalagi dominasi asing sangat besar," ucap Sofyano dalam keterangan tertulisnya, Jakarta, Sabtu (6/12/2014).
Sofyano menjelaskan, jika untuk percepatan program konversi BBM ke gas, BUMN Pertamina yang seratus persen sahamnya dimiliki Pemerintah, pasti sanggup melaksanakan pembangunan SPBT tersebut. Bahkan, konon kabarnya Pertamina juga telah menyiapkan membangun 150 SPBG yang menumpang di SPBU (sama seperti SPBT).
Pemerintah harusnya segera menugaskan Pertamina untuk segera melaksanakan percepatan program konversi BBM ke gas dengan memperbanyak pembangunan SPBT atau SPBG pada SPBU milik Pertamina.
"Membangun SPBT atau SPBG pada dasarnya perlu dukungan peraturan dari Pemerintah. Pemerintah harusnya segera mengeluarkan Peraturan pendukung bahwa kendaraan bermotor baru dan angkutan umum harus dilengkapi dengan konverter kit untuk penggunaan bahan bakar gas," tukasnya.
Seperti yang diketahui, PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) tengah merencanakan pembuatan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Terintegrasi (SPBT) untuk menyalurkan minyak dan gas. Pembuatan SPBT akan menggandeng sejumlah SPBU yang ada di Jakarta dan dekat dengan pipa gas PGN.
"Karena SPBT ini solusi yang cepat untuk percepatan jumlah stasiun bahan bakar minyak dan gas," ungkap Juru Bicara PGN, Irwan Andri Atmanto.
Irwan menjelaskan, ada 73 SPBU yang dekat dengan pipa gas tersebut. Untuk satu SPBU disediakan dana sebesar USD1 juta. "Tapi ini belum terealisasi. Makanya, kita coba bicara dulu sama pemilik SPBU. Apalagi Menteri BUMN juga sudah mau menjembatani," kata dia.
Irwan mengatakan, di setiap SPBU nantinya akan dibangun satu atau dua dispenser tempat pengisian gas. Hal ini sangat bagus mengingat pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendukung percepatan konversi BBM ke BBG.
|
SUMBER : Okezone.com |
