BANDUNG - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) dan Kepala Bappenas Andrinof Chaniago meyebutkan bahwa julukan Karawang, Jawa Barat sebagai kota lubung padi sudah bukan menjadi legenda lagi, tapi hanya mitos belaka.
"Itu Karawang legendanya sebagai kota lubung padi Jawa Barat, tapi sekarang hanya jadi mitos," kata dia di Bandung, Sabtu (15/11/2014).
Menurut Andrinof, hal ini tidak terlepas dari turunnya ketersediaan lahan, produktivitas menjadi petani turun, serta tingkat pencemaran air semakin tinggi.
"Seperti air Sungai Citarum yang menjadi salah satu tercemar di dunia," sebutnya.
Disisi lain, pembangunan di Jawa Barat lanjut Andrinof mengungkapkan perlu dapat perhatian untuk penataan wilayah, terutama soal tata guna lahan, kualitas lingkungan, pemenuhan layanan publik, transportasi, air bersih dan lain-lainnya.
"Ini wilayah yang harus jadi perhatian semua pihak. Karena ciri daerah yang perubahan iklim besar, itu memiliki kompleksitas tinggi, perlu pimpinan yang cekatan, kalau tidak nanti bisa ketinggalan, dari pemenuhan sarana dan prasarana publik, contohnya produksi pangan, air bersih dan transportasi," katanya.
Untuk itu, diperlukannya paradigma yang baru untuk hal pembangunan, jangan hanya asal menaruh mega proyek yang membuat percepatan ahli fungsi lahan, tanpa memikirkan aspek kualitas lingkungan.
"Kita pun hanya mendengungkan-mendengungkan kedaulatan pangan rakyat," jelasnya.
Andrinof mencontohkan, seperti halnya pembangunan pelabuhan di lokasi beberapa industri, itu lebih penting karena akan meningkatkan produktivitas dan daya saing.
"Kenapa itu ga dipilih. Disini pentingnya menyimak, jangan bangun infrastruktur sendiri-sendiri. Cuma ini mau kejar target pembangunan sendiri, segala macam, mengabaikan konflik-konflik sehingga turun daya saing," pungkasnya.
|
