forumku

forumku (https://www.forumku.com/)
-   Forum Militer dan Pertahanan | Defence and Military (https://www.forumku.com/forum-militer-dan-pertahanan-defence-and-military/)
-   -   Berita Militer dan Pertahanan Indonesia (https://www.forumku.com/forum-militer-dan-pertahanan-defence-and-military/2-berita-militer-dan-pertahanan-indonesia.html)

admin 17th January 2013 10:55 AM

RI Akan Beli Kapal Perang dan Sniper Anti Tank Inggris

http://us.media.viva.co.id/thumbs2/2...is_663_382.jpg

Kemenhan akan mengirim tim untuk melihat spesifikasi kapal itu.
Rabu, 16 Januari 2013, 15:17 Eko Huda S, Nur Eka Sukmawati



VIVAnews - Indonesia akan membeli tiga unit kapal perang jenis Multi Role Light Frigate dari Inggris. Rencana ini diungkapkan oleh Menteri Pertahanan, Purnomo Yusgiantoro, saat menerima kunjungan Menteri Pertahanan Inggris, Philip Hammond, di kantornya, Jakarta, Rabu 16 Januari 2013.

"Masih dalam proses negosiasi dengan Inggris. Kami akan mengirim tim untuk memastikan dan memeriksa spesifikasi kapal laut tersebut," kata Purnomo usai menerima kunjungan menhan Inggris.

Purnomo berharap, dengan pembelian alutsista dari Inggris, Indonesia dapat melakukan alih teknologi. Melalui proses alih teknologi itu, Indonesia dapat membuat alutsista yang sama.

Sementera itu, Wakil Menteri Pertahanan, Sjafrie Sjamsoeddin, mengatakan, selain kapal laut, pemerintah Indonesia berencana membeli sniper anti tank dari Inggris. "Ada persenjataan dari Angkatan Darat Inggris, kalau tidak salah untuk anti tank," ungkap Sjafrie.

Pada 2013, Kementerian Pertahanan memiliki anggaran belanja sebesar Rp81 triliun. Dengan anggaran tersebut, Sjafrie berharap peralatan militer Indonesia dapat dimodernisasi. "Kami di Kementerian Pertahanan mengharapkan dukungan dari menteri keuangan untuk bisa memberikan fasilitas akselerasi pembiayaan," ungkap dia.

Untuk memenuhi alutsista TNI, Kementerian Pertahanan dengan beberapa perusahaan di Inggris telah melakukan beberapa kontrak untuk memenuhi kebutuhan peluru kendali star streak, suku cadang pesawat sky hook, dan suku cadang tank Scorpion.

"Serta beberapa perawatan yang bekerja sama dengan perusahaan-perusahaan di Inggris," kata Kepala Badan Sarana Pertahanan Kemhan, Mayjen TNI Ediwan Prabowo. (art)

sumber : http://us.nasional.news.viva.co.id/n...i-tank-inggris

Rabu, 16 Januari 2013 | 23:25 WIB
RI Minta Peluru Kendali Kapal Inggris Direparasi

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pertahanan berupaya melobi Pemerintah Kerajaan Inggris soal perbaikan sistem peluru kendali kapal multi role light fregat. "Tadi sudah dibicarakan masalah upgrading, salah satu sistem peluru kendali kapal itu," kata Kepala Badan Perencanaan Pertahanan Mayor Jenderal Ediwan Prabowo, Rabu, 16 Januari 2013.

Indonesia membeli kapal multi role light fregat asal Inggris ini dirancang selama 1,5 tahun. Permintaan perbaikan sistem peluru kendali itu karena pabrik peluru kendali Seawolf yang terpasang pada kapal tersebut tutup. Gaga-gara inilah Malaysia, Brunei, Aljazair, dan Filipina batal membeli kapal ini. "Itu memang menjadi salah satu pertimbangan sehingga negosiasinya lama," kata Ediwan.

Kementerian Pertahanan mengaku sudah memeriksa masalah teknis terkait kapal tersebut. "Secara teknis, kapalnya masih bagus, tinggal masalah satu itu (peluru kendali)," kata dia. Ediwan menyebut tiga unit fregat kelas nakhoda yang akan dibeli tersebut masih memiliki sistem sonar dan radar yang masih baik.

Kapal ini, kata Ediwan, kini dimiliki oleh galangan kapal Nursen asal Jerman. "Tapi (kapalnya) masih diparkir di Inggris," kata dia. Harga tiga unit kapal fregat ini mencapai US$ 385 juta, "Bahkan bisa lebih dari itu," kata dia.

Negosiasi kontrak pembelian kapal, kata Ediwan, diharapkan rampung cepat. "Saya harap bulan ini bisa rampung. Negosiasi berlangsung sejak enam bulan terakhir."

Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoedin juga mengakui adanya rencana pembelian kapal perang untuk TNI Angkatan Laut ini. Pembelian kapal permukaan ini memang termasuk prioritas," kata dia. Pengadaan kapal ini murni pembelian.

sumber : http://www.tempo.co/read/news/2013/0...ris-Direparasi

admin 17th January 2013 11:03 AM

TNI AL bangun pangkalan kapal di Palu

http://1.bp.blogspot.com/-S0jvbNwgct...S0A/s400/1.jpg

Fefy Dwi Haryanto - Koran Sindo
Selasa, 15 Januari 2013 − 18:57 WIB



Pangarmatim, Laksda TNI Agung Pramono bersiap melarung karangan bunga kelaut di Alur Pelayaran Timur Surabaya (APTS) Surabaya, Jatim, Selasa (15/1). Tabur bunga yang berlangsung di atas KRI Surabaya-591 dalam rangka peringatan Hari Dharma Samudera tahun 2013 tersebut bertujuan untuk mengingat jasa para pahlawan yang gugur di laut. (Foto: ANTARA/M Risyal Hidayat/pd/13)

15 Januari 2013, Jakarta: TNI Angkatan Laut (AL) membangun pangkalan kapal selam di Teluk Palu, Sulawesi Tengah. Ditargetkan tahun depan pangkalan itu sudah bisa diresmikan pengoperasiannya.

Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Madya TNI Marsetio mengatakan, pembangunan pangkalan itu dilakukan lantaran dalam beberapa tahun ke depan, TNI AL segera diperkuat tiga unit kapal selam baru yang dibeli dari Korea Selatan. Sekarang ini TNI AL baru memiliki dua unit kapal selam.

Proses pembangunan, kata dia, sudah mencapai 90 persen. "Diharapkan 2014 sudah bisa diresmikan dan segera digunakan," ujarnya usai Peresmian Replika KRI Matjan Tutul-602 di Museum Satria Mandala Pusat Sejarah TNI, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Selasa (15/1/2013).

Kepala Dinas Penerangan TNI AL (Kadispenal) Laksamana Pertama TNI Untung Suropati menambahkan, pembangunan pangkalan kapal selam tersebut sudah dalam tahap penyelesaian. Misalnya, pembangunan pagar keliling dan pengecatan, serta meubelair..

Infrasktruktur utama pangkalan itu, yakni dermaga, shelter, alat tambat, radio komunikasi serta fasilitas perbaikan sudah siap. Menurut dia, penggunaan pangkalan tak menunggu kedatangan kapal selam dari Korea Selatan, pasalnya TNI AL sudah memiliki dua unit kapal selam, Cakra dan Nanggala..

"Kita sudah melakukan uji coba kesiapan pangkalan. Kita cukup sering kesana untuk bersandar," ujarnya..

Untung melanjutkan, pemilihan Teluk Palu sebagai lokasi pembangunan pangkalan karena teluk ini cukup strategis dilihat dari kepentingan geopolitik dan geostrategis. Lokasi ini dekat dengan wilayah Malaysia, terutama wilayah sengketa di Ambalat.

sumber : http://nasional.sindonews.com/read/2...-kapal-di-palu

admin 17th January 2013 11:10 AM

Wamenhan Harapkan Hubungan Pertahanan RI – Rusia Dapat Perluas Kerjasama Pertahanan Kedua Negara

http://4.bp.blogspot.com/-oLXhHFK3Y6...0/P1010096.jpg

Rabu, 16 Januari 2013 16:26 | Ditulis oleh dyah |

16 Januari 2013, Jakarta: Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin, Rabu (16/1), menerima kunjungan kehormatan Duta Besar Rusia untuk Indonesia HE Mr. Mikhail Yurievich Galuzin di Kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta. Saat menerima kunjungan Dubes Rusia, Wamenhan didampingi Kepala Badan Sarana Pertahanan Kemhan Mayjen TNI R Ediwan Prabowo dan Sekretaris Ditjen Strahan Kemhan Laksma TNI Uus Kustiwa. Kunjungan Dubes Rusia ini merupakan kunjungan perkenalan sebagai Duta Besar Rusia yang baru sejak awal minggu ini. Wamenhan berharap hubungan baik kedua negara dapat terus terjaga terutama dengan Kementerian Pertahanan.

Dubes Rusia menyatakan bahwa hubungan pertahanan Indonesia-Rusia merupakan komponen yang sangat penting dalam hubungan bilateral kedua negara. Karena itu, Dubes Rusia berharap dapat melanjutkan hubungan baik dan kerjasama-kerjasama penting yang telah terjalin antara kedua negara.

Sementara itu, Wamenhan meyakini bahwa Duta Besar Rusia yang baru akan dapat cepat menyesuaikan diri dengan Indonesia karena dari latar belakang penugasannya pernah menangani Asia Tenggara. Wamenhan juga menjelaskan bahwa dirinya lah yang pertama kali menandatangani piagam kerjasama pertahanan kedua negara di Moskow yang saat itu disaksikan oleh Presiden kedua negara, sehingga Wamenhan merasakan peningkatan hubungan pertahanan antara kedua negara yang cukup signifikan.

Hubungan pertahanan antara Kemhan RI dan Kementerian Pertahanan Rusia telah memberikan banyak manfaat terutama dalam bidang pengadaan Alutsista untuk TNI. Wamenhan memberikan saran agar kerjasama pertahanan yang ditandatangani diperluas tidak hanya dalam bidang logistik pertahanan tetapi juga kegiatan pertahanan secara luas.

Kementerian Pertahanan RI siap melakukan pertemuan lebih lanjut untuk memformulasikan suatu dokumen kerjasama kegiatan di bidang pertahanan dan militer sebelum Kabinet Indonesia Bersatu II berakhir pada tahun 2014 nanti. Kerjasama yang lebih luas ini diharapkan dapat meningkatkan kerjasama pertahanan tidak hanya dalam satu aspek pertahanan saja. Wamenhan berharap kerjasama tersebut meliputi peningkatan Sumber Daya Manusia Kementerian Pertahanan dan TNI.

Mengenai perluasan cakupan bidang kerjasama pertahanan, Duta Besar Rusia untuk Indonesia menyatakan hal itu dapat dibicarakan dalam Sidang Komisi bersama kerjasama pertahanan kedua negara yang akan dilaksanakan pada minggu depan di Jakarta. Dubes Rusia berharap sidang komisi bersama ini dapat membuahkan hasil dalam rangka memperluas kerjasama pertahanan kedua negara. Dubes Rusia mendukung kemungkinan perluasan kerjasama pertahanan dalam hal peningkatan potensi-potensi militer yang diwujudkan dalam kegiatan bersama militer kedua negara.


sumber : http://dmc.kemhan.go.id/index.php?op...anan&Itemid=64

admin 27th January 2013 10:33 AM

Sabtu, 26 Januari 2013 | 05:43 WIB

Kontrak Kapal Perang dengan Palindo Berlanjut

TEMPO.CO , Jakarta - Kementerian Pertahanan berencana untuk menyerahkan sisa kontrak kebutuhan kapal cepat rudal 40 kepada PT. Palindo Marine, Batam. Sebelumnya perusahaan ini sukses memproduksi KRI Clurit 641, KRI Kujang 642 dan KRI Beladau 643.


Palindo masih punya 'hutang' satu unit KCR 40 lainnya yang ditargetkan rampung akhir tahun ini. Jika selesai, TNI AL akan memiliki empat unit kapal dari 16 unit KCR 40 yang ditargetkan hingga tahun 2019 mendatang.
"Dari kajian TNI AL, kami cenderung untuk menyerahkan kontrak produksi KCR 40 kepada Palindo," ujar Kepala Badan Perencanaan Pertahanan Mayor Jenderal Ediwan Prabowo kepada Tempo, Jumat, 25 Januari 2013 usai menerima protocol of delivery KRI Beladau 643 dari Palindo.

Palindo Marine sendiri baru menandatangani kontrak untuk produksi empat unit kapal cepat rudal dari 16 kapal yang ditargetkan dalam target minimum pengadaan alat utama sistem persenjataan. "Pertimbangan untuk meneruskan kontrak dengan Palindo antara lain masalah perawatan kapal," ujar dia.

Direktur Utama Palindo Marine Harmanto mengaku siap untuk meneruskan kontrak produksi KCR 40. "Kami tidak masalah jika target pengadaan kapal dipercepat," kata Harmanto.
Pembuatan KCR 40, ujar dia, membutuhkan waktu 12 bulan untuk setiap unit. "Tapi tidak masalah karena kami bisa kerjakan secara paralel." Ahak--panggilan akrab Harmanto, mengaku mampu membangun lima kapal cepat rudal sekaligus.

Namun Kementerian Pertahanan mengakui masalah pendanaan masih menghambat percepatan produksi KCR 40. Tiga unit kapal yang sudah diproduksi, seluruhnya menggunakan skema pinjaman dalam negeri. Bank Mandiri selaku bank milik pemerintah ikut membiayai pembuatan kapal senilai Rp 75 miliar per unit.

Kapal cepat rudal sepanjang 44 meter ini terbuat dari high tensile steel pada bagian lambung dan aluminium alloy di bagian atas. KCR 40 dapat melaju hingga 30 knot, atau kurang lebih 60 kilometer per jam.

sumber : http://www.tempo.co/read/news/2013/0...indo-Berlanjut

admin 27th January 2013 10:36 AM

Menhan Berharap C-705 Bisa Dibuat Di Indonesia

Sabtu, 26 Januari 2013 | 8:00



[BATAM] Menteri Pertahanan RI, Purnomo Yusgiantoro berharap Rudal C-705 yang dipergunakan untuk Kapal Cepat Rudal (KCR) 40 KRI Beladau 643 dan kapal sejenisnya yang selama ini didatangkan dari China bisa dibuat di Indonesia.


"Kami sedang mengupayakan alih teknologi agar nantinya rudal tersebut bisa diproduksi di dalam negeri," kata Menteri pertahanan (Menhan) setelah serah terima KRI Beladau 643 dari PT Palindo Marine Sipyard Batam di Dermaga Selatan Pelabuhan Batuampar, Batam, Jumat (25/1).
Menteri mengatakan, bila rudal dengan jarak jelajah hingga 150 kilometer tersebut bisa diproduksi di dalam negeri maka banyak keuntungan yang didapat.

"Kami tengah berupaya menuju kemandirian alat utama sistem senjata (alutsista) dengan berbagai upaya yang telah dikembangkan didalam negeri. Termasuk pembuatan KCR 40 yang diserahterimakan hari ini," katanya.
Sebagai negara yang besar, kata dia, Indonesia membutuhkan tambahan alutsista baik untuk TNI Angkatan Darat, Laut, dan Udara.
Untuk TNI AL, kata menteri, hingga 2014 akan ada 16 kapal sejenis KRI Beladau 643 yang akan digunakan untuk mengamankan seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Pembangunan kapal ini merupakan upaya peningkatan alat utama sistem senjata (alutsista) yang tengah dibangun bagi seluruh angkatan.
Ia mengatakan produksi alutsista tidak akan berhenti pada KRC. Pemerintah akan terus melengkapi persenjataan TNI dengan beberapa kapal lain.

Selanjutnya, akan dibuat kapal perusak dan kapal selam.
TNI AL, kata Menteri, membutuhkan kapal yang kuat hingga mampu hadir dan mengamankan perairan di laut jauh.
Untuk angkatan udara dan angkatan darat, kata dia, juga akan diserahterimakan beberapa alutsista baru untuk menjaga keamanan NKRI.
"Tahun ini anggaran untuk Kementerian Pertahanan dan TNI sekitar Rp81 triliun. Dengan anggaran tersebut, kami akan terus menambah alutsista sesuai dengan kebutuhan secara bertahap," kata Purnomo. [Ant/L-8]

sumber : http://www.suarapembaruan.com/home/m...ndonesia/29652

admin 30th January 2013 12:45 PM

Rudal Cina Akan Dikembangkan di Indonesia
 
Selasa, 29 Januari 2013 | 04:02 WIB
Rudal Cina Akan Dikembangkan di Indonesia


TEMPO.CO , Jakarta - Dewan Perwakilan Rakyat memastikan adanya pengembangan rudal C-705 asal Cina di Indonesia. Peluru kendali yang akan dipasang di kapal cepat rudal tipe 40 produksi lokal itu diharapkan bisa diproduksi dalam negeri secepatnya.

"Untuk tahap pertama kita akan beli dulu dari Cina," kata Wakil Ketua Komisi Pertahanan Tubagus Hasanudin kepada Tempo, Senin, 28 Januari 2013. Setelah membeli beberapa unit peluru kendali, Cina dan Indonesia akan melakukan produksi bersama rudal tersebut.
Kontrak pembelian misil asal Cina ini, kata Hasanudin, sudah ditandatangani dan disetujui oleh DPR. "Tapi saya lupa kapan dan berapa nilainya," ujar dia.
Dalam daftar pinjaman luar negeri khusus alat utama sistem persenjataan utama, pengadaan rudal C-705 dianggarkan sebesar US$ 7,5 juta untuk enam unit hingga 2014. "Seluruhnya akan dipasang di KCR 40, nanti yang memasang peluncur rudalnya PT. Penataran Angkatan Laut," kata Hasanudin.

Jenis rudal yang akan dipasang di kapal pemukul itu, akan berbeda-beda. "Tahap pertama memang cuma C-705, berikutnya nanti ada pengembangan," ujar Hasanudin.

TNI Angkatan Laut sendiri menilai rudal jenis surface to surface ini cocok dipasang di KCR 40. "Akurasinya bagus dan mematikan," kata Kepala Dinas Penerangan TNI AL Laksamana Pertama Untung Suropati.
Menurut Untung, rudal C-705 akan tiba di Indonesia tahun 2014 mendatang. "Tiga pabrikan lokal bakal terlibat dalam tahapan transfer teknologi rudal ini," kata dia. Pabrikan yang akan dilibatkan antara lain, PT. Pindad, Lapan, dan PT. Dirgantara Indonesia.

Pembelian rudal C-705 ini merupakan bagian dari usaha melengkapi persenjataan kapal cepat rudal pabrikan Palindo Marine Batam. Selain dipersenjatai rudal, kapal pemukul ini juga dilengkapi dengan Sensor Weapon Control (Sewaco) berupa meriam kaliber 30 milimeter yang juga diimpor dari Cina dan Afrika Selatan.

sumber : http://www.tempo.co/read/news/2013/0...n-di-Indonesia

hitler 3rd August 2013 10:25 AM

Re: Berita Militer dan Pertahanan Indonesia
 
enak baca berita dalam satu page

adi.panji 3rd August 2013 01:59 PM

Re: Berita Militer dan Pertahanan Indonesia
 
perang not good
damai itu indah

admin 3rd August 2013 05:46 PM

Re: Berita Militer dan Pertahanan Indonesia
 
Quote:

Originally Posted by hitler (Post 32698)
enak baca berita dalam satu page

Iya, bener juga ya ternyata enakan gini. Jadi gak ketinggalan berita satupun. :(handshake):

adi.panji 3rd August 2013 10:12 PM

Re: Berita Militer dan Pertahanan Indonesia
 
iya tpi ntr tkut jarang bikin thread gara2 1 page :p


All times are GMT +7. The time now is 07:04 PM.

Powered by vBulletin® Version 3.8.7
Copyright ©2000 - 2024, vBulletin Solutions, Inc.
Search Engine Optimisation provided by DragonByte SEO v2.0.37 (Lite) - vBulletin Mods & Addons Copyright © 2024 DragonByte Technologies Ltd.