| sucyresky |
5th September 2015 07:26 AM |
Kereta Cepat Dipastikan Butuh Dana APBN
Quote:
JAKARTA - Salah satu alasan pemerintah menolak kedua proposal pelamar tender kereta cepat adalah, baik China maupun Jepang masih membutuhkan dana APBN untuk membangun mega proyek tersebut. Pemerintah mengaku memperbolehkan BUMN ikut dalam pembangunan proyek tersebut, namun dengan syarat tanpa dana APBN.
Ketua Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Danang Parikesit memandang, untuk membangun proyek kereta cepat tidak mungkin jika tidak menggunakan dana APBN. Pasalnya baik China maupun Jepang tidak mungkin menanggung seluruh dana proyek tersebut. Meskipun membentuk kerjasama konsorsium dengan BUMN Indonesia, tetap dana APBN tetap digunakan.
"Kalau konsorsium itu kan, BUMN berarti butuh tambahan modal juga. Kalau butuh harus ada suntikan PMN (penanaman modal negara)," ujarnya saat dihubungi Okezone, Sabtu (5/9/2015).
Menurutnya apapun metode perjanjian bisnis yang digunakan, proyek tersebut akan tetap menyerap APBN. Belum lagi pihak Jepang diisukan meminta jaminan pembangunan proyek dari pemerintah Indonesia atau Guarantee Government jika jadi menggarap proyek tersebut.
"Dana APBN bukan hanya langsung mendanai. Kalau kita berbicara APBN itu berbagai cara bisa dilakukan. Sekarang Jepang butuh bantuan Guarantee Goverment, sedangkan China butuh bantuan melalui modal dari BUMN," pangkasnya.
|
SUMBER : Okezone.com |
