| sucyresky |
4th November 2015 07:33 AM |
Cari Jati Diri, Penyebab Go-Jek Masih Ubah-Ubah Tarif
Quote:
JAKARTA - PT Go-Jek Indonesia memutuskan untuk menurunkan tarif bagi pelanggannya. Hal ini otomatis membuat pendapatan driver Go-Jek berkurang.
Praktisi bisnis, Rhenald Kasali, mengatakan hal tersebut dilakukan lantaran Go-Jek ingin memberikan value (nilai) kepada pelanggannya. Dia memaparkan, value terbagi dua yakni producer value dan customer value.
"Value mau dikasih ke pelanggan atau producer, dia (Go-Jek) ingin kasih ke pelanggan," ucapnya kepada Okezone, Jakarta, Rabu (4/11/2015).
Dia menjelaskan, Go-Jek masih merupakan perusahaan start-up yang masih mencari bentuk dalam berbisnis, hal tersebut terlihat dari jumlah pengemudi Go-Jek yang membludak dan sudah mencapai ribuan.
"Menjalankan proses bentuk itu (start-up), sekarang ini mempunyai banyak tukang ojek, banyak tukang ojek mulai diseleksi. Pasti ingin berikan kompensasi pada customer," imbuh dia.
Sekedar informasi, manajemen Go-Jek mengurangi nilai tarif Go-Jek untuk para pengemudi. Jika biasanya dipatok Rp4 ribu per kilometer, kini para pengemudi hanya akan menerima Rp3 ribu per kilometer.
Tarif khusus untuk penumpang di wilayah Jabodetabek sebesar Rp2.500 per kilometer. Untuk wilayah di luar Jabodetabek, tarif bersifat flat, yakni Rp15 ribu dengan jarak maksimal 25 kilometer.
Nilai pelanggan atau nilai customer atau customer value adalah selisih antara manfaat yang diperoleh customer dari suatu produk atau jasa dengan upaya dan pengorbanan yang dilakukannya untuk mendapatkan dan menggunakan produk itu.
|
SUMBER : Okezone.com |
