forumku

forumku (https://www.forumku.com/)
-   Airlines and Airports (https://www.forumku.com/airlines-and-airports/)
-   -   General Airports Project and Development (https://www.forumku.com/airlines-and-airports/35-airports-project-development.html)

endar.agustyan 16th July 2012 01:39 PM

General Airports Project and Development
 
In this thread you can post and share the information about project and developed Airport in Indonesia.

note:

1. please add the source
2. remember to post only airport project and development
3. enjoy

endar.agustyan 16th July 2012 01:51 PM

Kuala Namu International Airport

Location: Desa Beringin, Kecamatan Beringin, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara.

target to open: 2013


http://www.medanku.com/wp-content/up...al-airport.jpg

Quote:

Kuala Namu Airport is located 20km North East of Polonia airport, 3km from the sea, and on a site of area 6.5 x 2.1 km. The new airport will offer greater safety and capacity, with a Phase 1 (2010), first year of operation plan for 6.4 million passengers, of which 5.1 million would be domestic, 1.2 million international, and 0.14 million international transit passengers. By Phase 2 (2025), the airport would be servicing 14 million passengers, 2.5 million international, and 0.63 million international transit passengers. But, current vice President Jusuf Kalla said the Phase 1 can serve 8,1 million passengers.
source


progress

http://3.bp.blogspot.com/-exWBPK0NeX...ualaNamu11.jpg


http://2.bp.blogspot.com/-CRYWolG-kO...KualaNamu5.jpg

http://1.bp.blogspot.com/-zy4eHxlo7e...ualaNamu12.jpg

source

endar.agustyan 16th July 2012 02:09 PM

Kertajati International Airport, West Java

Project Basic Idea

Background

There are more than 40 million citizen of West Java with Gross Regional Development Product (GRDP) of about US$ 30 Billion. Nevertheless, there is major airport in this Province. The citizens of Bandung and surrounding cities travel for more than 160 km by land transportation to Soekarno Hatta Airport. Traffic congestion from Bandung to Jakarta or vice versa is extremly high during workdays.

Urgency

- The limited capacity of the existing Husein Sastranegara Airport at Bandung.
- Global and Regional accessibility needs.
- Growing potential demand in West Java.

Benefit

To increase income of Majalengka Regency citizens and surrounding areas during project construction and airport operation
- To reduce of passenger and good transportation cost to and from West Java area.
- To compete with Soekarno Hatta Airport which will increase services of lower cost airport transportation.


Contracting Agency

Governor of West Java

Person in Charge : Mr. Dicky Saromi
Position : Head Of Transportation Agency, West Java Province
Address : Jl. Sukabumi 1 Bandung INDONESIA
Phone : +62 22 7272258
Fax : +62 22 7202163

Minister of Transportation

Person in Charge :
1. Mr. Hanggoro Budi Wiryawan
Position : Head of Transportation Service and Parternship Analysis Center
Address : Cipta Building 6th Floor Jl. Medan Merdeka Barat No.8 Jakarta 10110 INDONESIA
Phone : +62 21 3852671
Fax : +62 21 3517608

2. Mr. Bambang Tjahjono
Position : Director of Airport
Address : Karya Building 24th Floor Jl. Medan Merdeka Barat No.8 Jakarta 10110 INDONESIA
Phone : +62 21 3517608
Fax : +62 21 3852671


Project Location

Majalengka Regency, West Java Province


Project Specification

Runway 3,000 m x 60 m, taxiway, apron, cargo and passengers, navigation and other facilities.

Estimated Project Cost

US$ 800.00 million
- Phase I : US$ 370.00 million
- Phase II : US$ 230.00 million
- Phase III : US$ 200.00 million

Expected Time of Implementation

Project Preparation : 2009 – 2011
Tender : 2012
Contract Signing : 2013
Construction : 2013 – 2015
Operation : 2015


http://pkps.bappenas.go.id

Anonymous 16th July 2012 02:13 PM

Mahal-mahal amt ya Gan :rolleyes:

endar.agustyan 16th July 2012 02:22 PM

^^ soalnya jaman sekarang serba mahal gan. hehe
plus harus itu standar pembangunan Internasional, jadinya memang mahal
;)

Anonymous 16th July 2012 02:30 PM

Quote:

Originally Posted by endar (Post 130)
^^ soalnya jaman sekarang serba mahal gan. hehe
plus harus itu standar pembangunan Internasional, jadinya memang mahal
;)

bener juga Brath, mahal-mahal semua sekarang :(

endar.agustyan 16th July 2012 02:44 PM

^^ yang paling penting sekarang profesionalisme aparatur negaranya nih yang harus dilatih dan dimaksimalkan, sehingga menghindari semua tipe penyelewengan. hehehee
:rolleyes: :p

Anonymous 16th July 2012 02:49 PM

Aparaturnya sekarang sudah mengakar budaya Korup Brath

endar.agustyan 16th July 2012 02:52 PM

^^
mangkanya harus dimaksimalkan

pembangunan bandara Kuala Namu, sangat lancar dan belum tercium "aneh2nya", mungkin karena faktor pengawasan yang ektra. saat ini harusnya pemerintah mengawasi secara ekstra semua proyek, jadinya aman wal afiat. ehhehe
:p

Anonymous 16th July 2012 02:53 PM

Ya, Brath. Semenjak kejadian G.Salak nih, inget ane ada berita karena fasilitas Tower gak memadai.

endar.agustyan 16th July 2012 02:56 PM

^^ apalagi bandara ini merupakan fasilitas yang "membawa" hajat hidup orang banyak. jadinya bener2 harus dioptimalkan

:D

endar.agustyan 16th July 2012 03:06 PM

Bandara Samarinda Baru

Status: Unclear between Under Construction and Pre

Location: Samarinda, Kalimantan (Borneo)

Quote:

AMARINDA – Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak, Menggelar seremonial peletakan batu pertama tanda dimulakan pembangunan sisi darat Bandara Samarinda Baru (BSB) di Sungai Siring Samarinda. Hadir dalam kesempatan itu Staf Ahli Menteri Perhubungan Bidang Regulasi dan Keselamatan Budi M Suyitno, Walikota Samarinda Syaharie Jaang, Wakil Walikota Samarinda Nusyirwan Ismail, Ketua Komisi III DPRD Kaltim H Syahrun, Ketua DPRD Samarinda Siswadi dan sejumlah pejabat Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Pemprov Kaltim.
http://pesutmahakam.files.wordpress....pg?w=640&h=480

http://pesutmahakam.files.wordpress....pg?w=640&h=480

http://pesutmahakam.files.wordpress....pg?w=640&h=480

source

Anonymous 16th July 2012 05:15 PM

Ane punya jasa buatin Model kayak Paketan konstruksi gambar diatas Brathe

coffe.latte 16th July 2012 06:21 PM

Quote:

Originally Posted by Anonymous (Post 160)
Ane punya jasa buatin Model kayak Paketan konstruksi gambar diatas Brathe

maket gitu gan maksudnya?

admin 17th July 2012 01:09 PM

Quote:

Originally Posted by endar (Post 115)
In this thread you can post and share the information about project and developed Airport in Indonesia.

note:

1. please add the source
2. remember to post only airport project and development
3. enjoy

Nice thread. I love the naming also.
Kindly maintain it :)

endar.agustyan 17th July 2012 02:00 PM

Quote:

Originally Posted by admin (Post 242)
Nice thread. I love the naming also.
Kindly maintain it :)

thank u admin
:p

sure, i will. thanks :o

endar.agustyan 17th July 2012 03:30 PM

Super News

24 Bandara Baru Dibangun di Kawasan Timur Indonesia

detik finace

Quote:

Jakarta - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) akan membangun 24 bandara baru di kawasan timur Indonesia. Pembangunan bandara ini guna menambah 14 bandara yang telah ada di kawasan tersebut.

Demikian disampaikan Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub Herry Bakti saat ditemui di Kantor Bappenas, Jalan Diponegoro, Jakarta, Rabu (4/7/2012).

"Total ada 14 terus mau ditambah lagi 20-an 24-an. Sekitar timur, tengah, Nusa Tenggara juga ada," jelasnya.

Menurut Herry, saat ini pemerintah tengah menunggu investor untuk masuk mengerjakan proyek tersebut. Jika tidak ada, maka pemerintah akan membangun menggunakan anggaran negara.

"Kita konsentrasi ke timur sekarang lebih banyak kalau yang ada pengembangan. Ya sambil berjalan saja. Kalau tidak ada ya kita kerjain sendiri," tegasnya.

Namun, lanjut Herry, pihaknya tetap berharap agar pemerintah daerah bersama swasta dapat membangun bandara ini.

"Boleh swasta masuk, kita undang kalau berniat. Banyak perusahaan yang bekerjasama dengan pemda membangun itu silahkan saja," tandasnya.

endar.agustyan 17th July 2012 03:32 PM

another Superb News for Indonesia

Geliat Penerbangan Indonesia: 45 Bandara Segera Dibangun

kompasiana

Quote:

.................Well, untuk mengantisipasi penambahan pesawat, ekspansi rute, dan pertumbuhan indusrti yang ditunjukkan dengan pembelian armada oleh maskapi secara besar-besaran maka pemerintah berusaha mengimbanginya dengan pembangunan empat puluh lima bandara baru. Di Indonesia, eksistansi transportasi udara menjadi penting. Hal ini disebabkan topografi tanah Indonesia yang berupa kepulauan. Hingga sekarang sekitar 230 bandara baik lokal maupun Internasional yang tersebar dari Sabang sampai Merauke. Kenyataannya hanya segelintir warga yang mampu menikmatinya. Kebanyakan lebih memilih transportasi darat ataupun air yang tentunya lebih murah. Dan kemungkinan, adanya penambahan bandara baru secara masif dengan perlahan akan menggeser pola lama. Fenomena rakyat yang lebih tebiasa bepergian lewat jalur darat dan air dengan perlahan segera terpatahkan. Karena secara logika, ketika bandara bertambah, armada pesawat juga bertambah sehingga demand penumpang pun melesat tinggi. Dengan demikian cost moda transportasi ini menjadi satu tingkat lebih rendah.

Sebenarnya untuk saat ini bepergian dengan pesawat sudah bukan hal prestige lagi jika dibandingkan dengan satu dasawarsa yang lalu. Karena beberapa tahun belakangan banyak maskapi penerbangan yang gencar menawarkan tiket ekonomi dengan harga promo. Walau disayangkan pelayanannya jauh dari memadai, hanya karena harganya promo (baca: murah ) maka pelayanan yang didapatkan pun promo (baca: dianaktirikan, dinomorduakan). Maka tidak heran hampir setiap pekan jika kutengok surat pembaca di koran lokal selalu saja ada keluhan tentang buruknya pelayanan penerbangan. Dari sekedar yang bagasinya hilang, jadwal yang berantakan, sampai batal terbang. Namun tak terlalu seburuk itu sebenarnya, karena Alhamdulillah walau penulis juga pelanggan tetap tiket promo, selama ini belum pernah mengalami hal-hal yang mengecewakan.

Kembali pada program kementrian perhubungan dalam pembangunan bandara, disebutkan bahwa untuk tahap pertama akan dibangun 24 bandara yang ditargetkan rampung pada tahun 2017. Artinya pembangunan dilaksanakan secara bertahap. Untuk tahap kedua diperkirakan akan selesai 10 tahun kedepan yakni tahun 2022. Dan yang cukup menggembirakan pelaksanaan pembangunan tersebar di seluruh Indonesia, jadi tidak hanya di titik tertentu. Masih dari portal yang sama, dikatakan bahwa untuk membangun satu bandara baru dibutuhkan dana minimal 200 miliar. Kalau saja ada 45 bandara berarti berapa triliun anggarannya? Ckckkck.. semoga saja tidak menjebol anggaran APBN sehingga tidak mengorbankan belanja anggaran lain yang lebih signifikan.

Berikut ini daftar bandara baru yang segera beroperasi:

· Bandara Muara Bungo - Berlokasi di Jambi

· Bandara Tual Baru - Berlokasi di Maluku

· Bandara Waisai Raja Ampat - Berlokasi di Papua Barat

· Bandara Enggano - Berlokasi di Bengkulu

· Bandara Sumarorong Tahap II - Berlokasi di Mamasa

· Bandara Wanghete Baru - Berlokasi di Papua

· Bandara Kamanap Baru - Berlokasi di Papua

· Bandara Pekonserai - Berlokasi di Lampung Barat


Menilik lokasinya, ternyata pemerintah melakukan ekspansi pembangunan fokus pada daerah-daerah pedalaman. Semoga dengan adanya pembangunan baru di daerah pedalaman mampu membuka keterisolasian wilayah yang bersangkutan. Dan yang lebih penting mampu menumbuhkan geliat baru dalam pertumbuhan pariwisata yang selama ini masih belum terjamah pemerintah pusat, di Papua misalnya. Sehingga menjadi potensi bagus yang mampu menarik para wiasatawan lokal maupun mancanegara. Amin.

endar.agustyan 17th July 2012 03:34 PM

Malaysia incar pembangunan bandara Indonesia
merdeka.com

Quote:

Perusahaan pengelola bandara asal Malaysia tengah mengincar dan mengajukan berbagai tawaran proyek bandara baru pada Indonesia, China, dan Filipina. Perusahaan Malaysia tersebut menargetkan di setiap negara bisa mengelola satu bandara.

Kepala eksekutif Perusahaan Bandara Malaysia Tan Sri Bashir Ahmad mengaku pihaknya tengah melakukan pendekatan awal pada berbagai negara. "Kami sedang dalam diskusi awal dengan mereka. Mungkin satu bandara di setiap negara," katanya seperti dikutip reuters di sela-sela sebuah konferensi penerbangan IATA, Senin (11/6).

Ahmad mengatakan perusahaan memastikan tetap berada dalam konsorsium yang dipimpin oleh perusahaan infrastruktur GMR India, yang berencana membangun infrastruktur bandara New Delhi. Walaupun, satu anggota konsorsium dari Jerman, Fraport, akan mundur dari segara operasi di India.

Pemerintah berencana membangun 24 bandar udara hingga akhir 2017. Hal ini mengacu pada tingginya pertumbuhan penumpang dan pertumbuhan bisnis dalam negeri. Dalam waktu dekat ini, PT Angkasa Pura berencana mengembangkan Bandara Soekarno-Hatta, selain itu, Jepang membidik bandara baru di Karawang, Jawa Barat. Sedangkan Pemerintah Jawa Barat menawarkan pembangunan Bandara Kertajati, Majalengka.

endar.agustyan 17th July 2012 03:35 PM

Pembangunan Bandara Baru di DIY Tergantung Harga Tanah
media indonesia

Quote:

YOGYAKARTA--MICOM: Pembangunan bandara baru di Daerah Istimewa Yogyakarta tergantung harga tanah warga yang akan dibebaskan. Hal itu diungkapkan Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X.

"Saat ini lokasi pembangunan bandara baru itu belum ditentukan karena tergantung harga tanah. Jadi, belum tentu di wilayah Kabupaten Kulon Progo atau Bantul," katanya di Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Selasa (15/5).

Sultan mengatakan, jika harga tanah di kedua kabupaten itu tinggi, kemungkinan pembangunan bandara baru tidak jadi dilakukan. "Jadi, sukses tidaknya pembangunan bandara baru tersebut tergantung dari harga pembebasan tanah milik warga," kata Sultan.

Ia mengatakan, dalam konteks itu apakah bupati Kulon Progo atau Bantul mampu memberikan harga murah untuk pembebasan tanah milik warga yang akan digunakan untuk lokasi bandara baru. "Siapa yang bisa memberi harga tanah termurah, kemungkinan besar akan dijadikan lokasi bandara baru," katanya.

Jadi, menurut dia, saat ini masalahnya bukan para spekulan tanah, tetapi upaya bupati dalam mengendalikan dan menertibkan harga tanah agar tidak melambung.

"Masalahnya sekarang bukan spekulan tanah, tetapi upaya bupati dalam mengendalikan dan menertibkan harga tanah. Upaya bupati itu tentu membutuhkan dukungan dari masyarakat," katanya.

Ia mengatakan, tanpa dukungan masyarakat, pembangunan bandara baru akan sulit direalisasikan, karena ada tanah milik warga yang harus dibebaskan untuk lokasi bandara baru tersebut.

endar.agustyan 17th July 2012 03:36 PM

BANDARA BARU di Karawang mulai digarap 2015

bisnis.com

Quote:

JAKARTA: Kementerian Perhubungan menargetkan pembangunan bandara baru di Karawang, Jawa Barat dimulai pada 2015 dengan modal dari investor swasta maupun Badan Usaha Milik Negara.

"Feasibility studies [studi kelayakan] sudah selesai oleh JICA, kami tinggal menunggu mereka presentasi di depan sejumlah kementerian terkait termasuk Kemenhub," kata Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub Herry Bakti S. Gumay hari ini, Jumat 4 Mei 2012.

Dia menambahkan pihaknya akan meminta swasta maupun Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk membiayai pembangunan bandara baru di Karawang.

"Pemerintah kemungkinan hanya menganggarkan dana untuk masalah lahan, sisanya diserahkan kepada swasta maupun BUMN dengan pola kerjasama pemerintah dan swasta atau public private partnership (PPP)," ucapnya tanpa dapat memberikan gambaran total biaya pembangunan bandara baru ini.

Hery menjelaskan bandara di Karawang ini akan menjadi pelengkap atau multiairport di Jakarta, mengingat permintaan transportasi udara di Jakarta meningkat pesat.

Menurutnya, meski Bandara Soekarno—Hatta Cengkareng tetap dikembangkan, dengan runway (landasan pacu) ketiga dan terminal empat, tetap hasil pengembangannya tidak akan dapat menjawab kebutuhan transportasi udara di Jakarta dan sekitarnya.

"Kalau melihat tren sekarang, kita butuh bandara baru. Dengan demikian, rencana pembangunan runway ketiga Bandara Soekarno—Hatta tetap berlanjut," ucapnya.

Tahun lalu saja, lanjutnya, yang melewati Bandara Soekarno—Hatta telah 51 juta penumpang. Dengan pertumbuhan yang ada saat ini, dalam beberapa tahun lagi diperkirakan sudah melebihi 70 juta, sehingga harus ada bandara lain.

Hery menyebutkan setelah FS untuk rencana pembangunan bandara baru di Karawang selesai, selanjutnya Kemenhub bersama kementerian terkait lainnya akan menilai dari presentasi JICA.

"Setelah presentasi, masuk ke level menteri dan akan di bahas bersama Wakil Presiden, tetapi sebenarnya rencana pembangunan bandara Karawang ini sudah pernah dibahas di level wapres karena masuk program Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) dan Metropolitan Priority Area (MPA)," ucapnya.

Herry menargetkan kalau diputuskan tahun ini untuk pembangunan bandara Karawang, sudah dapat dilakukan pembangunan pada 2015. "Yang akan dilakukan adalah studi tambahan untuk lingkungan, kalau tahun ini diputuskan oleh pemerintah, maka ground breakingnya akan dilakukan pada 2015 nanti."

Dia menjelaskan berdasarkan rencana induk atau masterplan bandara Karawang akan sekelas Bandara Soekarno-Hatta, yakni dengan luas areal 3 km x 3 km. (sut)

endar.agustyan 17th July 2012 03:38 PM

Pemerintah Akan Bangun 45 Bandara Baru Sampai 2022

bandaraonline

http://bandaraonline.com/wp-content/...0Image%20Found

Quote:

Kementerian Perhubungan menilai industri penerbangan masih akan menjadi lahan bisnis yang menggiurkan dalam beberapa tahun kedepan. Oleh karena itu pemerintah berusaha mengimbanginya dengan membangun 45 bandara baru dalam kurun waktu 10 tahun ke depan.

Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, Herry Bakti S Gumay mengatakan bahwa langkah pembangunan bandara baru tersebut dilakukan untuk mendukung pertumbuhan industri penerbangan yang sangat pesat. Untuk tahap pertama, kita akan bangun 24 bandara baru sampai tahun 2017, kemudian sisanya akan dibangun bertahap hingga tahun 2022. Rencananya pembangunan bandara akan tersebar di seluruh Indonesia.

Pembangunan bandara-bandara tersebut sebagai langkah antisipasi terus bertambahnya jumlah pesawat yang dibeli dan beroperasi di Indonesia. Pembelian pesawat besar-besaran itu terlihat dari beberapa MoU (memorandum of understanding) yang diteken maskapai nasional dengan produsen pesawat seperti Boeing dan Airbus. Lonjakan pertumbuhannya tidak hanya dalam jumlah penumpang, tapi pertumbuhan industri inu juga dipicu oleh masifnya pembelian armada oleh maskapai serta ekspansi rute.

Rencana Kementerian Perhubungan ini sudah dimulai sejak tahun 2011 dengan membangun dan merelokasi 24 bandara. Hingga saat ini, sudah ada delapan bandara baru yang perkembangan pembangunannya cukup signifikan, yakni Bandara Muara Bungo (Jambi), Bandara Tual Baru (Maluku), Bandara Waisai Raja Ampat (Papua Barat), Bandara Enggano (Bengkulu), Bandara Sumarorong Tahap II (Mamasa), Bandara Waghete Baru (Papua), Bandara Kamanap Baru (Papua) dan Bandara Pekonserai (Lampung Barat).

Bandara-bandara yang baru dibangun tersebut umumnya dibangun di daerah-daerah pedalaman sebagai upaya untuk membuka keterisolasian. Bandara itu rata-rata memiliki panjang dan lebar landas pacu (runway) 900 meter x 300 meter atau 1.400 meter x 300 meter yang masing-masing hanya bisa didarati oleh pesawat ATR-42, DHC-7, dan Cassa 212, atau pesawat Hercules 130 dan ATR-72. Setidaknya pesawat-pesawat kecil harus bisa turun di wilayah-wilayah itu untuk membuka keterisolasian.

Dalam pembangunan bandara baru itu diperlukan dana minimal Rp 200 miliar, dengan kondisi tanah yang bagus, untuk membangun satu bandara baru. Untuk tahun ini Kementerian Perhubungan memperoleh alokasi Rp 3 triliun untuk pembangunan infrastruktur yang salah satunya bandara.

endar.agustyan 17th July 2012 03:41 PM

AP II Tuntaskan Pengembangan Enam Bandara

analisadaily

Quote:

Jakarta, (Analisa). PT Angkasa Pura II Persero telah menyelesaikan pengembangan enam bandar udara (bandara) dari rencana sembilan bandara di Indonesia.
Menurut Direktur Utama AP II Tri Sunoko, di Jakarta, Rabu (27/6), pengembangan bandara ini sebagai bagian dari program internasional untuk mengantarkan perusahaan menjadi "world class company".

Direncanakan penyelesaian tiga bandara lainnya itu, satu bandara akan dilaksanakan pada Agustus 2012 dan dua bandara lainnya akan dilakukan pada 2013.

""World class company" adalah visi Angkasa Pura II yang didukung dengan misi perusahaan untuk menjadikan seluruh bandara yang dikelola menjadi "world class airports"," kata Tri Sunoko pada seminar bertajuk "Global Airport Indonesia 2012" di Jakarta.

Ia menjelaskann program pengembangan dilakukan untuk meningkatkan daya tampung bandara yang tidak lagi sesuai dengan jumlah pergerakan yang dilayani. Fokus utamanya adalah meningkatkan kapasitas terminal penumpang, termasuk fasilitas penunjang lain seperti apron, "runway", serta aksesibilitas.

Bandara-bandara tersebut meliputi Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru yang dikembangkan dari 0,7 juta penumpang per tahun (JPT) menjadi 2,5 JPT, dan ditargetkan selesai pada akhir Agustus 2012.

Kemudian Bandara Supadio Pontianak, dikembangkan dari 0,875 JPT menjadi 2,5 JPT dengan target penyelesaian akhir 2013, dan Bandara Depati Amir Pangkal Pinang dari 0,35 JPT menjadi 1,3 JPT dengan target selesai Desember 2012.

Selain itu Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang dari 1 JPT menjadi 2,5 JPT serta Bandara Sultan Thaha Jambi dari 0,5 JPT menjadi 1,5 JPT yang diharapkan selesai pada Desember 2012.

Selanjutnya, Bandara Raja Haji Fisabilillah Tanjung Pinang yang dikembangkan dari 0,1 JPT menjadi 1 JPT, juga ditargetkan selesai pada akhir 2012; serta bandara baru Kualanamu di Deli Serdang, Medan, dibangun dengan kapasitas 8,1 JPT (Tahap I) untuk menggantikan Bandara Polonia yang hanya berkapasitas 0,9 JPT.

"Sementara pengembangan yang telah selesai dilakukan pada 2011 lalu adalah Bandara Minangkabau Padang, dari kapasitas 1 JPT menjadi 2,5 JPT. Pengembangan Bandara Soekarno-Hatta Jakarta dari kapasitas 22 JPT menjadi 62 JPT baru dilakukan pada pertengahan Juli 2012," urainya.

Tri Sunoko mengatakan sejalan tingginya pertumbuhan pergerakan penumpang maupun pesawat, memacu Angkasa Pura II untuk bekerja jauh lebih keras dalam melakukan pengembangan bandara serta mengoptimalisasikan pelayanan terhadap pengguna jasa.

Pergerakan pesawat di seluruh bandara yang dikelola Angkasa Pura II pada 2011 mengalami pertumbuhan sebesar 10,9 persen dari tahun 2010 dengan jumlah pergerakan sebesar 558.347 pergerakan.

Sementara total jumlah pergerakan penumpang pada 2011 mencapai 19,2 persen dari tahun sebelumnya, dengan jumlah mencapai 72.308.686 pergerakan. Sedangkan besar peningkatan jumlah pergerakan untuk layanan kargo sebesar 14,9 persen, sebanyak 696.097.088 ton.

Tingginya angka pertumbuhan tersebut menjadi indikator bahwa Angkasa Pura II memiliki prospek yang cukup cerah untuk berkembang lebih maju demi mewujudkan visi sebagai perusahaan berkelas dunia, sehingga mampu bersaing dengan perusahaan-perusahaan sekelas di tingkat regional sejalan dengan diberlakukannya Asean Open Sky Policy.

"Kami juga mematangkan program peningkatan kualitas pelayanan terhadap pengguna jasa, di antaranya adalah dengan melakukan sumber daya manusia baik kuantitas maupun kualitas," katanya.

Angkasa Pura II adalah pengelola 12 bandara di wiliyah barat Indonesia, yaitu Soekarno-Hatta (Banten), Halim Perdanakusuma (Jakarta), Polonia (Medan), Supadio (Pontianak), Minangkabau (Padang), Sultan Mahmud Badaruddin II (Palembang), dan Sultan Syarif Kasim II (Pekanbaru).

Selain itu Husein Sastranegara (Bandung), Sultan Iskandar Muda (Banda Aceh), Raja Haji Fisabilillah (Tanjung Pinang), Sultan Thaha (Jambi) dan Depati Amir (Pangkal Pinang).

endar.agustyan 17th July 2012 03:42 PM

Pengembangan Bandara Soekarno-Hatta

source

http://1.bp.blogspot.com/-NY3TElmGbp...UC+-+EDDM).jpg

Quote:

PT Angkasa Pura II berencana untuk memulai pelaksanaan pemasangan tiang pancang (ground breaking) pengembangan Bandara Soekarno-Hatta dari kapasitas 22 juta penumpang menjadi 62 juta penumpang per tahun pada pertengahan Juli 2012.

Sekretaris Perusahaan Angkasa Pura II, Trisno Heryadi, menuturkan, upaya tersebut merupakan realisasi dari konsep grand design Bandara Soekarno-Hatta menuju bandara Aerotropolis. Konsep ini mengusung bandara yang dilengkapi dengan fasilitas bisnis, industri, perbelanjaan, hingga fasilitas lainnya layaknya sebuah kota.

"Pekerjaan-pekerjaan pra ground breaking sudah dilakukan. Insya Allah, pada 2014 bisa selesai, sehingga dapat merasakan perubahan yang signifikan di Soekarno-Hatta," kata dia dalam keterangan tertulis, Selasa 3 Juli 2012.

Untuk tahap pertama, AP II akan memulai ground breaking apron di terminal tiga Bandara Soekarno-Hatta dengan menghabiskan dana sebesar Rp800 miliar. Pendanaannya berasal dari internal dan sindikasi perbankan BUMN yaitu PT Bank Mandiri Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk, dan PT Bank Negara Indonesia Tbk.

Selain Soekarno-Hatta, menurut Trisno, saat ini, Angkasa Pura II tengah mengembangkan sembilan bandara dengan meningkatkan daya tampung yang tidak lagi sesuai dengan jumlah pergerakan. "Fokus utamanya adalah meningkatkan kapasitas terminal penumpang, termasuk segala fasilitas penunjang lain seperti apron, runway, serta aksesibilitas, sehingga diharapkan bandara menjadi lebih nyaman," ujarnya.

Bandara-bandara tersebut meliputi Bandara Sultan Syarif Kasim II, Pekanbaru, yang dikembangkan dari 0,7 juta penumpang per tahun menjadi 2,5 juta penumpang. Pengembangan bandara ini ditargetkan selesai pada akhir Agustus 2012. Selanjutnya, Bandara Supadio, Pontianak, yang dikembangkan dari 0,875 juta penumpang menjadi 2,5 juta penumpang dengan target penyelesaian akhir 2013.

Bandara lainnya adalah Depati Amir Pangkal Pinang yang dikembangkan dari 0,35 juta penumpang menjadi 1,3 juta penumpang dan dijadwalkan selesai Desember 2012. Kemudian, Bandara Sultan Thaha, Jambi, dari 0,5 juta penumpang menjadi 1,5 juta penumpang yang diharapkan selesai pada Desember 2012.

Selanjutnya, Bandara Raja Haji Fisabilillah, Tanjung Pinang, dikembangkan dari 0,1 juta penumpang menjadi 1 juta penumpang juga ditargetkan selesai pada akhir 2012.

Sedangkan pembangunan terhadap dua bandara lainnya, yaitu Sultan Mahmud Badaruddin II, Palembang, yang dikembangkan dari 1 juta penumpang menjadi 2,5 juta penumpang, serta Bandara Minangkabau, Padang yang ditingkatkan kapasitasnya dari 1 juta penumpang menjadi 2,5 juta penumpang telah selesai dikerjakan.

Selain pengembangan, saat ini, Angkasa Pura II juga tengah menyelesaikan pembangunan bandara baru, Bandara Kuala Namu di Deli Serdang, Medan, yang berkapasitas 8,1 juta penumpang (tahap I) untuk menggantikan Bandara Polonia yang hanya berkapasitas 0,9 juta penumpang.

endar.agustyan 17th July 2012 03:43 PM

Proyek Bandara Banten Selatan Masih Menggantung

finance detik

Quote:

Kawasan Banten Selatan akan menjadi salah satu lokasi rencana berdirinya bandara baru di Indonesia. Pemerintah Daerah Propinsi Banten diminta untuk segera mencari investor terkait rencana proyek tersebut.

"Tinggal bagaimana Pemda Propinsi Banten bergerak cepat menangkap investor dari dalam dan luar negeri untuk segera merealisasikan pembangunannya," kata Sesditjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Arfiyanti Samad MM seperti dikutip detikFinance dari situs kemenhub, Minggu (6/5/2012)

Kementerian Perhubungan telah mengeluarkan izin pembangunan Bandara Banten Selatan melalui Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KP 433 Tahun 2010 tentang Penetapan Lokasi Bandar Udara serta Rencana Pembangunan Bandar Udara Baru di Kabupaten Pandeglang. Lokasinya ada di Desa Mekarsari, Kecamatan Panimbang, Kabupaten Pandeglang.

Ia berharap masyarakat tidak menjadi spekulan tanah yang akhirnya menghambat pelaksanaan pembangunan bandara tersebut. Jika ini terjadi, biaya yang sudah dianggarkan menjadi membengkak terhadap proyek yang rencananya akan dimulai tahun ini.

Proyek bandara Banten Selatan diatas lahan seluas 600 hektar ini diperkirakan akan menyedot dana sekitar Rp 850 miliar. Untuk tahap awal akan dibangun run way sepanjang 2.500 meter dan lebar 30 meter. Selanjutnya run way dibangun hingga panjang 3.500 meter sehingga bisa dilalui pesawat sejenis Boeing dan pesawat besar lainnya.

Pembangunan Bandara Banten Selatan ini bertujuan untuk mempermudah transportasi udara yang ada di Banten terutama untuk menunjang Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata Tanjung Lesung sesuai dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2012 dan kawasan kawasan wisata lainya yang ada di Banten Selatan.

Menurut Arfiyanti hingga saat ini Pemda Banten belum memberikan progres report mengenai perkembangan terakhir pembangunan bandara Banten Selatan ini. Ditjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan juga belum mendapat informasi mengenai kelanjutan rencana investor Korea yang akan melakukan investasi pada proyek ini.

"Harusnya Pemda Banten memberikan laporan kepada Kementerian Perhubungan mengenai perkembangannya. Jika ada masalah, pemerintah bisa memberikan dukungan setidaknya asistensi sehingga pembangunan bandara Banten Selatan bisa segera terwujud," tegasnya.

endar.agustyan 17th July 2012 03:45 PM

Pandeglang dan Majalengka Akan Punya Bandara
Bandara ini diharapkan bisa menarik wisatawan ke Ujung Kulon


Viva

Quote:

VIVAnews - Sampai dengan tahun 2017, pemerintah berencana memiliki empat bandar udara (bandara) baru di Indonesia. Investasi yang dibutuhkan guna mewujudkan mimpi tersebut adalah sebesar US$1,354 miliar.

Keempat bandara tersebut masuk dalam buku proyek Kerjasama Pemerintah dan Swasta (KPS) atau Public Private Partnership (PPP) yang ditawarkan kepada investor pada tahun ini. Dalam Buku panduan proyek KPS 2012 yang diterima VIVAnews, hanya satu proyek bandara yang tercantum menjadi prioritas pemerintah tahun ini. Ketiga bandara lainnya masuk dalam proyek potensial yang bisa diwujudkan pemerintah sampai dengan 2017.

Proyek Bandara pertama yaitu bandara di Banten selatan yang terletak di kabupaten Pandeglang. Persiapan proyek tersebut telah dilakukan mulai tahun 2011, hal tersebutlah yang membuat bandara ini menjadi pioritas.

Pemerintah setempat beralasan bahwa pembangunan bandara ini dilakukan guna memicu peningkatan wisatawan di daerah tersebut, khususnya di wisata Taman Nasional Ujung Kulon. Pemerintah memproyeksikan dapat menarik 12 juta pengguna transportasi udara khususnya penumpang domestik masuk ke bandara ini pada 2020.

Proyek ini diperkirakan menyedot dana sebesar US$214 juta ini, diperkirakan akan mulai dibangun pada 2014 dan akan mulai beroperasi pada 2016. Pada tahun ini pemerintah berharap sudah dapat melakukan proses tender, sehingga tahun 2013 sudah tandatangan kontrak dengan pengembang dan permasalahan tanah telah selesai.

Pemda setempat juga menegaskan akan menjamin ketersediaan lahan proyek tersebut. Agar pembangunan terminal udara tersebut dapat selesai sesuai dengan yang ditargetkan pada 2015 dan mulai beroperasi satu tahun kemudian.

Kemudian proyek terminal udara yang masuk dalam daftar potensial menurut pemerintah, yaitu pembangunan Bandara Internasional Kertajati. Bandara yang rencanannya akan dibangun di antara Bandung Utara dan Selatan tersebut diklaim dapat menumbuhkan perekonomian daerah Majalengka dan daerah sekitarnya.

Alasan lain potensialnya proyek tersebut yaitu, dinilai dapat mengurangi waktu dan biaya pengguna transportasi umum yang sering hilir mudik di daerah Jawa Barat. Bandara tersebut juga dibangun guna mengurangi kepadatan Bandara Soekarno-Hatta. Proyek senilai US$130 juta tersebut, sebenarnya sudah mulai dipersiapkan pada 2009 lalu, namun karena belum mendapatkan dukungan penuh dari pemerintah daerah setempat, sampai sekarang masih mandek.

Pemerintah dalam hal ini menargetkan pembangunan bandara tersebut akan dimulai pada 2014 dan selesai 2016 kemudian langsung beroperasi. Persiapan proyek ditargetkan akan selesai tahun ini dan masuk proses tender pada 2013.

Bandara ketiga yang dinilai potensial adalah Bandara Internasional Kulonprogo di Yogyakarta. Bandara tersebut rencananya akan dibangun karena Bandara Adisutjipto tidak bisa diperbesar karena tidak dimungkinkan dari sisi geografis,

Padahal, traffic penerbangan di Adisutjipto saat ini telah mencapai 1,768 penumpang dengan 22 maskapai penerbangan baik nasional dan internasional di dalamnya. Untuk menutupi kekurangan tersebut dibutuhkan bandara baru.

Pemda setempat dalam hal ini telah mendukung dengan penyediaan lahan sebesr 700 hektare di daerah tersebut. Estimasi dana yang dibutuhkan yaitu sebesar US$500 juta, dengan perhitungan akan mulai dibangun pada 2015 sampai 2016 dan mulai beroperasi 2017 mendatang. Saat ini pemerintah fokus untuk menyelesaikan persiapan proyek dan akan mulai ditenderkan 2013.

Yang keempat adalah mimpi pemerintah khususnya pemda Bali untuk membangun bandara di pantai utara daerah itu. Alasannya bandara internasional Ngurah Rai sudah kewalahan untuk menampung kedatangan wisatawan ke pulau dewata tersebut.

New Bali Airport tersebut diperkirakan akan menyedot dana sebesar US$510 juta dan diperkirakan akan selesai 2016 tersebut baru masuk tahap persiapan proyek tahun ini. Pada tahun 2013 pemerintah akan mengebut pembangunannya dengan berharap dapat melalui proses tender, penandatanganan kontrak dan memulai pembangunan pada tahun yang sama.

endar.agustyan 17th July 2012 03:46 PM

2013, Dibangun Bandara 'Kelas Dunia' di Bali

inilah

http://static.inilah.com/data/berita/foto/1882126.jpg

Quote:

INILAH.COM, Jakarta – Indonesia berencana membangun bandara baru di Bali tahun depan. Langkah ini diambil guna mengatasi makin banyaknya wisatawan yang datang.

Pada 2011, sekitar 13 juta wisatawan diketahui masuk Bali melalui bandara internasional Ngurah Rai. Para wisatawan ini tertarik cahaya matahari sepanjang tahun di Bali dan pantai tropisnya.

"Pada tahun ini jumlah wistawan diperkirakan naik menjadi 15 juta. Jika pertumbuhan terus seperti ini, bandara yang dibangun pada 1969 itu akan segera menghadapi 20 pengunjung di 2014 atau 2015," kata juru bicara operator bandara Angkasa Pura Miduk Situmorang beberapa waktu lalu.

Proposal pembangunan bandara baru ini memiliki kapasitas tahunan sebanyak 40 juta pengunjung dan akan menjadi bandara dengan standar dunia, tutupnya

endar.agustyan 17th July 2012 03:47 PM

Kemenhub Tolak Desain Bandara Torea

cemtroone

http://www.centroone.com/assets/Uplo...dara-Torea.gif

Quote:

Jakarta - Pembangunan Bandara Torea, Fakfak, Papua Barat, terkendala oleh rancangan desain yang diajukan pemerintah daerah (pemda) kepada Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Desain yang diajukan tersebut dinilai Kemenhub belum menunjukkan efisiensi biaya.

Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian Perhubungan Bambang S Ervan mengatakan, setelah mempelajari desain tersebut, Kemenhub meminta kepada Pemda untuk mengevaluasi desain Bandara Torea.

"Pemda mengajukan studi, lalu disampaikan kepada Kementerian. Namun, Pemda diminta untuk re-design. Semuanya untuk efisiensi," kata Bambang di Jakarta, Senin (11/6/2012).

Ia menjelaskan, dana pembangunan Bandara Torea akan menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).

"Namun, semuanya dikembalikan ke pemda yang menjadi Unit Pelayanan Teknis (UPT) atau Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD)," ungkapnya.

Sampai dengan 2022, Kemenhub menargetkan pembangunan dan pengembangan 45 bandara. Baik itu pembangunan mapun pengembangan. Pada tahap pertama, pemerintah akan bangun 24 bandara baru sampai 2017, kemudian sisanya akan dibangun bertahap hingga tahun 2022.

endar.agustyan 17th July 2012 03:49 PM

Pembangunan Bandara Silangit Terkesan Tendensius

rajawalinews

http://rajawalinews.com/wp-content/u...endensius.jpeg

Quote:

SIBORONGBORONG ~ Pembangunan Bandara Silangit di Kecamatan Siborongborong Kabupaten Taput, Sumatera Utara, terkesan tendensius alias sarat kepentingan pada ajang bagi-bagi proyek, sehingga diduga menyimpang dari objektivitas yang diharapkan masyarakat Taput.

Hal ini diungkapkan pengamat pengembangan Tapanuli Raya, R Hamonangan SH, kemarin, ketika mengamati kedatangan 5 Menteri Kabinet Indonesia bersatu di Bandara Silangit.

Menurut Hamonangan, kepentingan beberapa pejabat baik daerah maupun pusat seputar pembangunan Bandara Silangit bukan suatu hal yang patut dirahasiakan.

“Pembangunan afron B Bandara Silangit yang menyedot dana ratusan juta rupiah sebagai contoh, masyarakat sebagai saksi mata jelas melihat setiap harinya bangunan awal tadi tidak pernah digunakan sama sekali, namun tahun ini sudah direhab alias dirombak, apakah ini bukan tendensius namanya,” ungkapnya.

Dikatakannya, semenjak gerakan pembangunan Bandara Silangit digaungkan, ratusan miliar uang negara melalui Dinas Perhubungan Udara tersedot pada pembangunan Bandara tersebut.

“Pada konteks ini Kepala Bandara sebagai kuasa pengguna anggaran (KPA), seharusnya bersikap objektif, tidak melihat proses pembanguan sebagai ajang bagi-bagi uang negara dengan cara-cara tertentu dan tersistem,” tegasnya.

Sumber, yang namanya enggan disebutkan mengatakan, terkait pembangunan bandara Silangit, KPA baru-baru ini, disinyalir dipanggil pihak Kejari Tarutung guna dimintai keterangannya seputar pembangunan bandara, namun diintervensi oleh seorang pejabat publik yang nota bene masih memiliki hubungan keluarga dengan Kepala Bandara Silangit.

Sebelumnya, Kepala Bandara Silangit ketika dikonfirmasi wartawan melalui seluler perihal informasi adanya intervensi diatas, terkesan membenarkannya.

“Bagaimanalah perasaan paman terhadap keponakannya,” ujarnya singkat yang penuh arti itu.

endar.agustyan 17th July 2012 03:50 PM

Terminal baru bandara SSK beroperasi September

tender indonesia

http://www.tender-indonesia.com/tend...ugLdI3IOhW.jpg

Quote:

PT Angkasa Pura (AP) II juga memastikan, terminal baru bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) II, Pekanbaru, Riau, sudah siap beroperasi pada September 2012. Pembangunan terminal baru itu menelan investasi sebesar Rp 225 miliar.

"Kini tahapannya sudah memasuki tahap dua, yang merupakan tahap akhir dan tinggal finishing saja. September sudah bisa beroperasi," kata Direktur Utama AP II, Tri S Sunoko.

Saat ini, perseroan sedang melakukan proses pemindahan operasional terminal lama ke terminal baru yang ditargetkan rampung Juli 2012. Selama periode pemindahan, pihak Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, Kementerian Perhubungan (Kemhub) akan melakukan verifikasi kelayakan.

Untuk pembangunan fasilitas pendukung, seperti akses jalan menuju bandara, aksesori dan berbagai perlengkapan lainnya masih dalam tahap finishing, termasuk di antaranya untuk gedung VIP yang sedang dalam tahap pengerjaan.

Perlu diketahui, tahun 2011 lalu, arus penumpang di bandara SSK II mencapai 2,5 juta penumpang. Tahun ini, jumlah penumpang diprediksi meningkat 10% sampai 15%.

Sementara kapasitas terminal hanya menampung 1,5 juta penumpang dengan luas areal 5.600 m2. Dengan beroperasinya terminal baru seluas 25.000 m2 ini, maka bandara SSK akan mampu menampung 4 juta penumpang.

endar.agustyan 17th July 2012 03:51 PM

Pembangunan Bandara Rokot Menunggu Rekomendasi Gubernur

berita daerah

http://beritadaerah.com/admin/images...ra-Rendani.jpg

Quote:

(Berita Daerah - Sumatera), Pembangunan Bandar Udara (Bandara) Rokot di Pulau Sipora, Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat (Sumbar) belum dapat dilaksanakan karena terdapat kekurangan persyaratan yakni belum adanya rekomendasi dari gubernur Sumbar.

Hal itu diketahui setelah dilakukan pertemuan antara Pemerintah Kabupaten Kepulauan Mentawai dengan para anggota DPRD Sumbar dari daerah pemilihan Sumbar-I (Padang dan Kepulauan Mentawai) dalam kunjungan ke Mentawai baru-baru ini, kata Koordinator anggota DPRD dari dapil-I Sumbar, Zailis Usman di Padang, Kamis.

Ia menjelaskan, pembangunan lanjutan berupa pengembangan dan peningkatan sarana prasarana bandara termasuk penambahan panjang landasan pacu pesawat (runway) di Bandara Rokok telah direncanakan sejak 2008.

Namun, permasalahan terkait pelaksanaan dari perencanaan yang dibuat itu hingga saat ini belum kunjung tuntas, tambahnya.

Padahal, telah beberapa kali dilakukan pembicaraan dan pembahasan intensif antara pemerindah daerah Mentawai dengan Kementerian Perhubungan RI termasuk mencukupi semua persyaratan yang ditetapkan pemerintah pusat.

Semua persyaratan itu telah dipenuhi, namun masih ada satu kekurangan yakni belum adanya rekomendasi dari Gubernur Sumbar, katanya.

Untuk itu, melalui para anggota DPRD Sumbar dari daerah pemilihan Sumbar-I, Pemda Mentawai menyampaikan aspirasi kepada gubernur untuk segera mengeluarkan rekomendasi tersebut sehingga pembangunan Bandara Rokot dapat dilaksanakan.

Sementara itu, pascagempa diikuti tsunami di Mentawai 2010, telah disusun dokumen Rencana Aksi Rehabilitasi dan Rekonstruksi pascatsunami Mentawai oleh Bappenas, BNPB, Pemprov dan BPBD Sumbar, Pemkab dan BPBD Mentawai yang isinya antara lain, pemerintah akan membenahi dan menambah bandara perintis di Kepulauan Mentawai.

Pembenahan itu dilakukan pada tiga bandara perintis yang sudah ada dan pembangunan satu bandara baru.

Pembenahan bandara yang akan dilakukan meliputi, perbaikan dan pengerasan landasan pacu (airstrip) di bandara perintis Kecamatan Pagai Selatan dan penambahan panjang landasan pacu Bandara Rokot, Pulau Sipora dari sebelumnya 650 meter menjadi 750 meter dan lebar 23 meter.

Kemudian, perpanjangan airstrip Bandara Siberut di Pulau Siberut menjadi 650 meter dan lebar 23 meter.

Sedangkan pembangunan landasan pacu /airstrip baru akan dilakukan di Pulau Pagai Utara dengan panjang landasan 1.500 meter dan lebar 25 meter.

Pembenahan dan pembangunan baru empat bandara perintis itu akan menjadi bagian dari upaya strategi mitigasi di daerah kepulauan berpenduduk sekitar 60 ribu jiwa itu.

Sebelumnya, Ketua DPRD Mentawai, Hendri Satoko menyebutkan, DPRD sudah menganggarkan melalui APBD Mentawai 2011 dana sebesar Rp1,5 miliar untuk perencanaan pembenahan dan pembangunan empat bandara tersebut.

Ia mengatakan, dalam perencanaannya masing-masing bandara memiliki landasan pacu sepanjang 600 meter dan biaya diperkirakan Rp50 miliar/bandara sehingga dibutuhkan dana total Rp200 miliar.

Biaya pembangunan bandara dari Departemen Perhubungan, sedangkan DPRD dan Pemkab mentawai hanya mendukung dengan biaya untuk perencanaan, tambahnya.

endar.agustyan 17th July 2012 03:52 PM

BANDAR UDARA—Pemerintah & Angkasa Pura Didesak Bangun Bandara

bisnis-kti

http://www.bisnis-kti.com/show_image...84&cache=false

Quote:

JAKARTA: Pemerintah dan perusahaan pengelola bandara di Tanah Air harus secepatnya menyiapkan infrastruktur bandara untuk dapat menampung serbuan maskapai penerbangan yang terus menambah armadanya.

Sekjen Indonesia National Air Carriers Association (INACA), Asosiasi Perusahaan Penerbangan Nasional, Tengku Burhanuddin mengatakan pemerintah harus secepatnya mengejar ketertinggalan penyediaan infrastruktur pendukung penerbangan di Tanah Air khususnya soal bandara yang mayoritas sudah kelebihan muatan atau over capacity.

“Pemerintah harus tanggap agar ekonomi yang dihasilkan dari transportasi udara berkembang. Jangan terlambat, itulah risiko ekonomi Indonesia yang growthnya (pertumbuhannya) membaik terus,” kata Tengku kepada Bisnis, Selasa (12/6).

Dia menambahkan diharapkan bandara-bandara di Tanah Air dalam dua-tiga tahun kedepan sudah berkembang, diantaranya Bandara Soekarno-Hatta Jakarta, Bandara Kuala Namu Medan, Ngurah Rai Denpasar dan Sepinggan Balikpapan.

“Kunci pertumbuhan ekonomi yaitu pemerintah harus perhatikan bandara. Kalau tidak akan stagnan. Kasihan maskapai, mau maju tetapi terhambat, mau parkir dimana pesawat-pesawat yang terus bertambah itu,” tuturnya.

Menurutnya, pemerintah harus cepat melakukan pengembangan bandara, karena bukan hanya Lion Air yang menambah pesawat, juga Garuda Indonesia, Sriwijaya Air, Sky Aviation, Indonesia Air Asia. “Lebih cepat lebih baik, jangan lambat. Pada 2015 saat penerapan Asean Open Sky, kita harus sudah ready to take off. Kalau pemerintah beralasan karena keterbatasan anggaran, dapat mencari investor dari bank lokal,” ucapnya.

Soal pengembangan bandara ini, pemerintah sudah mengeluarkan Peraturan Pemerintah No.40/2012 tentang Pembangunan dan Pelestarian Lingkungan Hidup Bandara, didalamnya diatur kalau bandara yang sudah diusahakan (yakni oleh Angkasa Pura), pengembangannya diserahkan kepada pengelola termasuk untuk sisi udara seperti runway (landasan pacu).

Menurut Tengku, dengan keluarnya PP No.40 ini artinya pengelola bandara, yakni PT Angkasa Pura I dan II harus melaksanakannya. “Kalau tidak untuk apa peraturan itu. Makanya, jangan cari untung besar-besar dulu, uangnya dipakai untuk pengembangan bandara, diinvestasikanlah,” imbuh Tengku.

Bangun 45 bandara

Untuk mengatasi keterbatasan bandara di Tanah Air ini, Kementerian Perhubungan sudah memprogramkan untuk membangun 45 bandara periode 10 tahun ke depan. Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub Herry Bakti S Gumay mengatakan total 45 bandara tersebut akan tersebar di seluruh Indonesia dan untuk tahap pertama akan bangun 24 bandara baru sampai 2017, kemudian sisanya akan dibangun bertahap hingga 2022.

“Pembangunan bandara-bandara tersebut sebagai langkah antisipasi pertumbuhan industri penerbangan Tanah Air yang terus melonjak drastis. Tidak hanya dalam jumlah penumpang, pertumbuhan industri juga dipicu oleh aktifnya pembelian armada oleh maskapai serta ekspansi rute,” tuturnya.

Dia menjelaskan hingga kini sudah ada delapan bandara baru yang pembangunan sudah menunjukkan kemajuan, yakni Bandara Muara Bungo (Jambi), Bandara Tual Baru (Maluku), Bandara Waisai Raja Ampat (Papua Barat), Bandara Enggano (Bengkulu), Bandara Sumarorong Tahap II (Mamasa), Bandara Waghete Baru (Papua), Bandara Kamanap Baru (Papua) dan Bandara Pekonserai (Lampung Barat). Bahkan Bandara Muara Bungo Jambi sudah diresmikan pada akhir pekan lalu.

Bandara-bandara baru tersebut umumnya memiliki panjang dan lebar landas pacu (runway) 900 meter x 300 meter atau 1.400 meter x 300 meter yang masing-masing hanya bisa didarati oleh pesawat ATR-42, DHC-7, dan Cassa 212, atau pesawat Hercules 130 dan ATR-72.

Menurut Herry, diperlukan dana minimal Rp200 miliar membangun bandara baru yang kondisi tanahnya bagus. Untuk tahun ini Kemenhub memperoleh alokasi Rp3 triliun untuk pembangunan infrastruktur bandara.

Kemenhub mencatat jumlah penumpang pesawat udara sepanjang 2011 naik 13% dari 2010 menjadi 66 juta orang. Pada kuartal I/2012, Badan Pusat Statistik mencatat jumlah penumpang pesawat udara domestik naik 5,7% menjadi 17,1 juta orang dari posisi yang sama tahun lalu yang masih 16,2 juta orang. Jumlah penumpang internasional baik yang menggunakan penerbangan nasional maupun asing mencapai 3,8 juta orang atau naik 13,98% dibanding periode yang sama tahun lalu yang masih 3,3 juta orang.

INACA bahkan memprediksi jumlah penumpang udara pada 2015 mencapai 100 juta dengan pertumbuhan 11%-12% per tahun. Ketua INACA Emirsyah Satar mengatakan pertumbuhan per tahun ini sedikit lebih rendah dari tahun-tahun sebelumnya yang 15% karena ada pengaruh dari krisis di Eropa

endar.agustyan 17th July 2012 03:54 PM

Bandara Lambar Dikucur Rp200 Miliar

rakyatlampung.com

Quote:

LIWA–Kabar baik bagi masyarakat Lampung Barat. Itu setelah Kementerian Perhubungan (Kemhub) menyatakan siap membangun dan merelokasi 45 bandara baru dalam kurun waktu 10 tahun ke depan. Termasuk di Lampung Barat. Langkah ini dilakukan untuk mendukung pertumbuhan industri penerbangan di Indonesia.

Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kemhub Herry Bakti S Gumay mengungkapkan, total 45 bandara tersebut akan tersebar di seluruh Indonesia. Untuk tahap pertama, akan bangun 24 bandara baru sampai tahun 2017, kemudian sisanya akan dibangun bertahap hingga tahun 2022.

“Pembangunan bandara-bandara tersebut sebagai langkah antisipasi pertumbuhan industri penerbangan tanah air yang terus melonjak drastis. Tidak hanya dalam jumlah penumpang, pertumbuhan industri juga dipicu oleh masifnya pembelian armada oleh maskapai serta ekspansi rute,” ujar Herry.

Rencana Kemhub ini, kata dia, sudah dimulai sejak tahun 2011 lalu, namun sebelumnya hanya akan dibangun dan direlokasi 24 bandara. Hingga saat ini, sudah ada 8 bandara baru yang perkembangan pembangunannya cukup signifikan, yakni Bandara Muara Bungo (Jambi), Bandara Tual Baru (Maluku), Bandara Waisai Raja Ampat (Papua Barat), Bandara Enggano (Bengkulu), Bandara Sumarorong Tahap II (Mamasa), Bandara Waghete Baru (Papua), Bandara Kamanap Baru (Papua) dan Bandara Pekon Serai (Lampung Barat).

Bandara-bandara baru tersebut umumnya memiliki panjang dan lebar landas pacu (runway) 900 meter x 300 meter atau 1.400 meter x 300 meter yang masing-masing hanya bisa didarati oleh pesawat ATR-42, DHC-7, dan Cassa 212, atau pesawat Hercules 130 dan ATR-72.

Menurut Herry, diperlukan dana minimal Rp200 miliar, dengan kondisi tanah yang bagus, untuk membangun satu bandara baru. Untuk tahun ini Kemhub memperoleh alokasi Rp3 triliun untuk pembangunan infrastruktur.

Potensi bandara-bandara baru sangat bagus untuk menarik para wisatawan lokal maupun mancanegara. Ia mencontohkan Bandara Waisai Raja Ampat bisa beroperasi maksimal, maka bisa menarik pendapatan dari wisatawan asing. Selama ini mereka menggunakan kapal pesiar. Harapannya, dengan beroperasinya bandara, para turis bisa tinggal dan menggunakan uang mereka di darat

endar.agustyan 17th July 2012 03:56 PM

Bandara Baru di Raja Ampat sampai Togean

kompas

http://assets.kompas.com/data/photo/...578620X310.jpg

Quote:

JAKARTA, KOMPAS.com – Beberapa bandara baru maupun perluasan bandara lama diharapkan dapat mempermudah masuknya wisatawan ke suatu destinasi wisata di Indonesia. ”Calon bandara-bandara baru ini membantu aksesibilitas wisata,” kata Direktur Pengembangan Wisata Minat Khusus dan MICE, Achyaruddin, di Jakarta, Senin (16/4/2012).

Bandara-bandara baru ini, menurut Achyaruddin, terbagi dua yaitu bandara di destinasi utama dan bandara di remote area (daerah terpencil). ”Keduanya akan menunjang pariwisata dan bisa dibuatkan pola perjalanan wisata,” katanya.

Acharuddin menuturkan salah satunya adalah bandara di ibu kota Raja Ampat. Nantinya dapat dibuatkan rute wisata misalnya Bali langsung Raja Ampat atau Bali-Wakatobi-Raja Ampat.

Bandara baru lainnya adalah Bandara Kuala Namu di Deli Serdang, Sumatera Utara. Bandara ini diproyeksikan akan menggantikan Bandara Polonia, Medan, dan akan menjadi bandara internasional terbesar kedua di Indonesia.

”Dipastikan 2012 harus sudah buka. Akses tolnya juga sudah siap. Bandara Polonia sudah terbatas,” katanya.

Dengan dibukanya bandara ini, maka diharapkan akan makin menggaet pasar wisatawan ASEAN. Selain itu, jarak ke Parapat akan lebih mudah melalui Bandara Kuala Namu. ”Ini untuk kepentingan Parapat juga. Karena lebih deket dari Kuala Namu daripada dari Polonia,” tuturnya.

Selain itu, Bandara Kalimarau di Kabupaten Berau, Kalimantan Timur juga tengah diperluas. Selama ini, bandara tersebut menjadi akses untuk ke Derawan, Kakaban, Sangalaki, dan Maratua. Gugusan Kepulauan Derawan menjadi daya tarik wisatawan mancanegara untuk wisata bahari.

”Bandara Kalimarau itu seperti miniaturnya Bandara di Makassar,” katanya.

Selain itu, menurut Achyaruddin, rencana pembangunan bandara baru lainnya adalah Bandara Saumlaki di Ambon yang dekat dengan tujuan wisata diving. Selanjutnya bandara baru di Ampana. Bandara di Ampana tersebut akan memudahkan wisatawan menuju Togean.

endar.agustyan 17th July 2012 03:58 PM

Bandara Soetta Mulai Berdandan

bea-indonesia.org

http://www.bea-indonesia.org/images/...arno-hatta.jpg

Quote:

ANDARA SOETTA. ANGKASA PURA. bea-indonesia.org _ Jakarta. PT Angkasa Pura (AP) II akan segera melakukan pengembangan Bandar Udara Soekarno Hatta (Soetta). Rencananya, pembangunan ini akan dilakukan bulan depan.

Direktur Utama PT Angkasa Pura 2, Tri S Sunoko menyebutkan pihaknya akan melakukan ground breaking pembuatan lahan parkir untuk pesawat pada bulan depan.

"Soekarno Hatta ini kita akan lakukan grand design. Bulan depan kita mulai ground breaking untuk membangun apron 3," ungkap Tri saat ditemui di Hotel Ritz Carlton, Jakarta, Selasa (26/6/2012).

Pembangunan apron terminal 3 ini, lanjut Tri, merupakan titik awal pengembangan terminal 3 Bandara Soetta.

"Itu sebagai miles stone menandakan dimulai pembangunan terminal Soekarno Hatta. Selanjutnya setelah apron terminal 3 baru terminal 3-nya, sekarang sedang tahap finalisasi gambar," ujarnya.

Selain Bandara Soetta, Tri menuturkan pada tahun ini, proses pembangunan Bandara Kuala Namu bisa rampung. Kemudian pada Bulan Maret tahun 2013, bandara baru di Medan akan mulai beroperasi.

"Kuala Namu 80 persen progresnya, tapi kita akan targetkan selesai akhir tahun ini, dan bulan maret 2013 akan dilakukan launching," tutupnya.

endar.agustyan 17th July 2012 04:03 PM

Kemenhub Desak Pembangunan Bandara di Bali Utara

kompas

http://assets.kompas.com/data/photo/...412620X310.JPG

Quote:

DENPASAR, KOMPAS.com - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mendesak pembangunan bandar udara di Bali bagian utara untuk mengatasi pertumbuhan penerbangan menuju Pulau Dewata itu yang mencapai 20 persen per tahun.
"Kami menyiapkan kawasan Bali utara untuk bandara yang sangat mendesak untuk dibangun karena penumpang di Bandara Internasional Ngurah Rai, Kuta, sekarang saja sudah 12 juta orang per tahun. Pada 2017 bisa mencapai 20 juta orang," kata Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub, Herry Bakti di Denpasar, Selasa (1/5/2012).

Dalam diskusi pariwisata bertajuk "Akses Udara Ke Bali, Peluang dan Tantangan" itu Herry mengemukakan bahwa jika pertumbuhan ekonomi Bali bisa dipertahankan 6,5 persen seperti sekarang atau bahkan ditingkatkan, maka pertumbuhan penerbangan akan meningkat menjadi 15 sampai 20 persen.

Apalagi Bali ditetapkan sebagai salah satu dari lima bandara di Indonesia untuk menghadapi liberalisasi penerbangan di kawasan Asia Tenggara (ASEAN Open Sky) pada 2015. Lima bandara yang ditetapkan dalam program ASEAN Open Sky adalah Soekarno-Hatta (Jakarta), Ngurah Rai (Denpasar), Juanda (Surabaya), Hasanuddin (Makassar), dan Kualanamu (Medan).

"Dengan ditetapkan sebagai open sky, otomatis menjadikan penerbangan dari luar negeri ke Bali juga semakin banyak," ucapnya dalam diskusi yang diselenggarakan oleh Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) Bali itu.

Herry menambahkan, di Ngurah Rai, hanya ada satu landasan pacu dan itu tidak bisa ditambah lagi. Sedangkan untuk rencana pembangunan bandara di Bali utara, tepatnya di Kabupaten Buleleng, kapasitas maupun landasan pacu masih terbuka untuk dikembangkan.

"Idealnya lebih cepat dibangun akan lebih baik karena hasil studinya sudah ada, kini tinggal komitmen. Dari hasil studi, dipilih kawasan Buleleng bagian timur sebagai tempat pembangunan bandara yang baru, tetapi untuk keputusannya masih menunggu hasil studi berikutnya," ujarnya.

Sebelumnya, kata Herry, telah ada investor dari India yang berminat untuk berpartisipasi dalam pembangunan bandara tersebut. "Kapasitas bandaranya, bisa sama dengan Bandara Ngurah Rai, bisa juga lebih tergantung kapasitas pasarnya nanti," tambah Herry.

endar.agustyan 17th July 2012 04:04 PM

Pengembangan Bandara Stagen Kota Baru Tertunda Pembebasan Lahan

jarrakonline

http://www.jarrakonline.com/foto_ber...ta-Baru-01.jpg

Quote:

Kota Baru (JarrakOnline), Pengembangan landasan pacu Bandara Gusti Syamsir Alam Stagen di Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan, terkendala lahan, demikian Kepala Bandara Gusti Syamsir Alam Stagen Kotabaru Junikar Pakondo diruang kerjanya.

Saat ini bandara belum bisa dikembangkan dan belum bisa melayani pesawat berbadan besar, karena lahan bandara sudah habis dan berbatasan langsung dengan permukiman penduduk. Kecuali, apabila pemerintah daerah menyediakan dana untuk pembebasan lahan permukiman warga.

Idealnya, kata Junikar, Bandara Gusti Syamsir Alam Kotabaru bisa melayani pesawat berbadan besar Boeing 737 untuk membuka rute penerbangan ke luar Kalimantan. Namun landasan pacu harus ditingkatkan kualitasnya, minimal tiga kali pelapisan dengan ketebalan sekitar 21 cm serta perpanjangan landasan pacu dari 1.650 meter menjadi 2.250 meter.

"Jadi pemerintah daerah harus menyediakan dana untuk pembebasan lahan bandara yang masih kurang panjangnya sekitar 600 meter dengan lebar sesuai kondisi saat ini," ujarnya.

Bupati Kotabaru H Irhami Ridjani mengatakan, pihaknya bertekad untuk menjadikan bandara Stagen mampu melayani pesawat berbadan besar. Masyarakat Kotabaru tidak perlu lagi ke Banjarmasin, karena bisa langsung naik pesawat dari Stagen ke Surabaya, Sulawesi dan daerah-daerah lain di Indonesia.Bandara Stagen saat ini baru mampu melayani pendaratan pesawat jenis ATR 42 atau pesawat dengan kapasitas penumpang sekitar 40-50 orang.

Untuk mewujudkan cita-cita tersebut, kami berencana menutup dan merelokasi ruas jalan dan kantor Polsek Pulau Laut Utara dan sejumlah permukiman yang ada di sekitar bandara ke arah daratan, jelas Bupati.

endar.agustyan 17th July 2012 04:06 PM

BANDARA: Masterplan Bandara Kulonprogo rampung Agustus

bisnis

Quote:

YOGYAKARTA: Pembangunan Bandara Internasional di Kulonprogo memasuki babak baru. Pembuatan masterplan (rencana induk) sudah dimulai (kick off) sejak seminggu lalu dan diharapkan akan rampung maksimal Agustus mendatang.

Ketua Tim Fasilitasi Pembangunan Bandara Internasional, Triyono mengatakan, pihaknya akan melibatkan pemerintah desa dan masyarakat terkait pembangunan bandara internasional tersebut.

Dia menepis dugaan selama ini, bila Pemkab menutup-nutupi informasi perkembangan pembangunan bandara tersebut kepada pemerintah desa.

“Kami tidak menutup-nutupi informasi terkait perkembangan bandara. Sebab, kami masih menunggu pembuatan masterplan selesai. Apabila masterplan selesai dibuat, maka semuanya akan gamblang. Akan diketahui wilayah mana saja yang akan dijadikan lokasi pembangunan bandara,” ujarnya hari ini.

Dia yang juga menjabat Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Kulonprogo itu menuturkan saat ini pihaknya terus melakukan persiapan-persiapan penyelesaian masterplan bandara.

Dia mengharapkan agar masyarakat bersabar hingga tahapan proses selesai dilakukan. “Pembuatan masterplan sendiri dilakukan oleh PT Angkasa Pura dengan investor asal India, GVK Group dan consulting dari Universitas Gadjah Mada,” tuturnya.

Rencana pembangunan bandara baru tersebut tidak menggunakan bantuan dana dari pemerintah pusat, karena murni kesepakatan bisnis antara PT Angkasa Pura dan investor asal India, GVK Group. Dalam tiga bulan ke depan antara Juni hingga Agustus, hasil masterplan proyek tersebut ke Kementrian Perhubungan (Kemenhub) untuk proses perijinan.

Setelah rencana induk selesai dilanjutkan dengan tahap detail engineering design (DED), pembebasan lahan, dan baru dibangun

Triyono meminta masyarakat akan tetap mendukung terus proses rencana pembangunan bandara tersebut, terutama dari ulah spekulan tanah. Meski sampai saat ini masih belum ada gejala para spekulan tanah masuk ke wilayah Kulonprogo, namun hal itu masih menjadi kekhawatiran.

Bbila harga spekulan melambungkan harga tanah bisa mengancam rencana pembangunan bandara di Kulonprogo. Masyarakat pun diminta mewaspadai upaya masuknya para spekulan tanah tersebut.

Pembentukan Tim Fasilitasi sendiri, lanjutnya, selain bertugas untuk merampungkan rencana pembangunan bandara juga memantau keberadaan spekulan tanah di wilayah Kulonprogo.

“Itu yang perlu kami dan masyarakat waspadai. Jangan sampai spekulan tanah masuk dan mempermainkan harga tanah, yang tidak sesuai dengan tawaran PT Angkasa Pura. Meski masterplane selesai dibuat, karena ulah spekulan pembangunannya bisa tidak jadi,” ujarnya.

Hingga selesainya pembuatan masterplan pembangunan bandara, tim masih berkomunikasi dengan pihak Kecamatan (Temon). Bila pembuatan masterplan selesai, tim baru akan melakukan komunikasi intensif dengan pemerintah desa dan masyarakat yang dijadikan lokasi pembangunan bandara.

Menurut rencana awal, terdapat empat desa yang akan dijadikan lokasi bandara meliputi Desa Jangkaran, Sindutan, Palihan dan Glagah dengan luasnya sekitar 5.400 meter dengan lebar 1.400 meter

endar.agustyan 17th July 2012 04:08 PM

Pembangunan 24 Bandara Baru Terkendala Dana

tribun

http://data.tribunnews.com/foto/bank...to_Bandara.jpg

Quote:

Pemerintah melalui Kementerian Perhubungan menyatakan, proyek pembangunan 24 bandara udara baru yang dimulai tahun 2011 lalu masih terkendala dana. Pada tahun 2011, pemerintah mencanangkan pembangunan, rehabilitasi dan pemeliharaan prasarana Bandar Udara, yang mencakup pembangunan bandara-bandara baru yang mayoritas terletak di Indonesia bagian timur seperti Sulawesi, Maluku dan Papua dengan anggaran Rp 2,3 triliun.

Namun hingga saat ini, dari rencana 24 bandara tersebut baru ada 9 bandara baru yang perkembangan pembangunannya cukup signifikan, yakni Bandara Muara Bungo (Jambi), Bandara Saumlaki Baru (Maluku), Bandara Tual Baru (Maluku), Bandara Waisai Raja Ampat (Papua Barat), Bandara Enggano (Bengkulu), Bandara Sumarorong Tahap II (Mamasa), Bandara Waghete Baru (Papua), Bandara Kamanap Baru (Papua) dan Bandara Pekonserai (Lampung Barat). Hal ini diungkapkan oleh Direktur Kebandarudaraan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, Kementerian Perhubungan, Ignatius Bambang Tjahjono. "Kesembilan bandara udara tersebut yang sudah bisa digunakan untuk pesawat-pesawat ukuran kecil," ujarnya.

Bandara-bandara baru tersebut umumnya memiliki panjang dan lebar landas pacu (runway) 900 meter x 300 meter atau 1.400 meter x 300 meter yang masing-masing hanya bisa didarati oleh pesawat ATR-42, DHC-7, dan Cassa 212, atau pesawat Hercules 130 dan ATR-72.

Bambang menjelaskan, dana yang ada di tahun 2011 sudah terpakai untuk pembangunan Bandar Udara Medan Kuala Namu. "Kami sudah menggunakan Rp 500 miliar untuk Kuala Namu," ujarnya. Sedangkan sekitar Rp 165 miliar juga sudah digunakan untuk pembangunan Gedung Jakarta Automation Air Traffic System (JAATS). Sehingga sisa dana yang ada pun tidak mencukupi untuk membangun ke-24 bandara baru.

Menurutnya, diperlukan dana minimal Rp 200 miliar, dengan kondisi tanah yang bagus, untuk membangun satu bandara baru. Oleh karena itu, pihak pemerintah berharap bisa segera menyelesaikan Kuala Namu hingga bisa fokus membangun bandara baru yang memang belum komersil. "Kuala Namu selesai di tahun ini, sehingga pemerintah bisa menyelesaikan ke-24 bandara baru paling cepat tahun 2014," ujar Bambang.

Ia berharap bisa menyelesaikan di tahun 2014, karena di tahun ini pihak Kemenhub memperoleh tambahan anggaran sebesar Rp 3 triliun untuk mempercepat pembangunan bandara-bandara baru dan rehabilitasi prasarana bandar udara. "Pembangunan bandara-bandara baru memang komitmen dari pemerintah pusat dan dananya dari APBN

endar.agustyan 17th July 2012 04:09 PM

Bakrie Capital Bantu Pembangunan Bandara Samarinda Baru

jurnalisia

http://borneorigin.files.wordpress.c...sb-bakrie1.jpg

Quote:

Jakarta - Gubernur Kaltim, Awang Faroek Ishak menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan Direktur Utama Bakrie Capital Indonesia, Triana Mas'un terkait pembangunan sisi udara Bandara Samarinda Baru (BSB), di Jakarta, Kamis (8/3/12) kemarin.

Gubernur mengatakan, kebutuhan masyarakat kota Samarinda dan sekitarnya akan trasnportasi udara sudah tidak bisa terbendung lagi. Untuk itu pembangunan BSB merupakan dambaan seluruh masyarakat Samarinda dan Kaltim pada umumnya, diharapkan bisa menjadi satu solusi utama permasalahan tersebut.
"Bandara Temindung yang ada saat ini sudah tidak mungkin lagi bisa dikembangkan karena berada dalam kawasan kota. Sementara itu keperluan akan jasa angkutan udara semakin meningkat sejalan dengan kian maju dan berkembangnya perekonomian di Samarinda yang juga merupakan Ibukota Propinsi Kaltim," ujarnya.

Pembangunan BSB yang terakhir Ground Breaking-nya dilakukan Gubernur pada tanggal 23 November 2011 lalu, rencananya akan dibangun dengan panjang landasan pacu 2.100 x 45 meter, dengan kebutuhan biaya Rp 2,4 triliun. Pemprop Kaltim bersama Pemkot Samarinda telah menganggarkan melalui APBD sebesar Rp 818 miliar untuk pembangunan sisi darat.
"Sedangkan untuk pembangunan sisi udara diharapkan bersumber dari APBN dan pihak investor seperti yang dijajaki melalui kerjasama dengan Konsorsium Bakrie Group ini," kata Gubernur.

Hadir dalam acara penandatangan MoU itu antara lain perwakilan Kemenhub, Dirut Bakrie Capital Indonesia, Sekdaprop Kaltim, Dr. H. Irianto Lambrie, Asisten II, HM Sa'bani, Kepala Dinas Perhubungan, H. Zairin Zain dan Kepala SKPD di lingkungan Pemprop Kaltim. (Her/humprop)


All times are GMT +7. The time now is 07:12 PM.

Powered by vBulletin® Version 3.8.7
Copyright ©2000 - 2024, vBulletin Solutions, Inc.
Search Engine Optimisation provided by DragonByte SEO v2.0.37 (Lite) - vBulletin Mods & Addons Copyright © 2024 DragonByte Technologies Ltd.