Program Satu Juta Rumah Jokowi Dinilai Tak Tepat Sasaran

[sucyresky]

JAKARTA - Dalam program Satu Juta Rumah yang menjadi andalan Presiden Joko Widodo (Jokowi), pemerintah memprioritaskan untuk membangun hunian vertikal atau rumah susun milik (rusunami). Hal itu dimaksudkan agar seluruh masyarakat Indonesia bisa memiliki hunian layak.

Namun, rencana tersebut diragukan akan tepat sasaran. Project Coordinator ERA Yonattan memandang hunian vertikal masih belum akrab bagi masyarakat Indonesia.

Sebagai pelaku agen properti, menurut Yonattan, masyarakat Indonesia kebanyakan masih memiliki pemikiran konservatif terhadap hunian, yakni jika tidak berada di atas tanah, hunian itu bukanlah rumah.

"Saya rasa masyarakat masih jarang sekali yang suka tinggal di bangunan vertikal. Kebanyakan masyarakat kita masih berpikiran, kalau tidak nginjek tanah itu bukan rumah," tuturnya kepada Okezone, di Hotel Ritz Carlton, Jakarta.

Justru, lanjutnya, hunian vertikal masih identik dengan masyarakat menengah ke atas. Kalangan tersebut lebih mempunyai pemikiran yang terbuka terhadap hunian.

"Jadi sebenarnya konsep pemerintah yang ingin bangun rumah vertikal untuk kalangan menengah ke bawah seharusnya diubah. Sebabnya konsep apartemen itu masih identik dengan kalangan menengah ke atas," imbuhnya.

Namun, Yonattan mengakui ketersediaan lahan di kota-kota besar seperti Jakarta memang sudah tidak memungkinkan untuk membangun rumah tapak. "Mungkin pemerintah melihat banyak masyarakat yang menengah ke bawah banyak membutuhkan pekerjaan di tengah kota," pungkasnya.

SUMBER : Okezone.com