Merasa Angker, Ganjar Imbau Gedung Bakorwil Pekalongan Dimanfaatkan

[partisusanti]

Pekalongan - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menggelar acara "Ngopi Bareng" bersama warga dan komunitas di rumah dinas Bakorwil 3 Jawa Tengah, Kota Pekalongan. Di tengah perbincangan dengan warga, Ganjar meminta pemerintah setempat lebih memanfaatkan gedung Bakorwil agar tidak berkesan horor.

Gedung Bakorwil yang berada di dekat alun-alun Kota Pekalongan itu memang merupakan gedung cagar budaya dengan desain Belanda. Ganjar dengan nada bercanda mengakui ada kesan mistis di gedung tersebut.

"Saya lihat belakangnya itu luas, isinya demit (hantu). Saya datang ke sana langsung lari demitnya," kata Ganjar di teras gedung tempat acara Ngopi Bareng, Kamis (3/9/2015) malam.

Jika malam hari, bangunan tersebut memang terkesan angker. Halamannya tidak terlalu terang dan dihiasi dengan pohon beringin. Di dalam ruangan, lorong-lorong juga sangat sepi.

Oleh sebab itu Ganjar menghimbau agar Bakorwil 3 yang memiliki luas 2,3 hektare itu bisa dimanfaatkan untuk kegiatan publik agar suasana angkernya hilang.

"Jadi bisa dimanfaatkan untuk berbagai kegiatan pariwisata seperti tempat pameran batik, kuliner, atau dijadikan museum. Biar tidak terkesan angker," tandasnya.

Sementara itu Kepala Dinas Perhubungan, Pariwisata, dan Kebudayaan Kota Pekalongan, Doyo Budi Wibowo mengatakan gedung Bakorwil 3 sudah pernah dimanfaatkan untuk kegiatan publik namun tidak sering.

"Ya selama ini Rumah Jabatan Bakorwil 3 Pekalongan sudah pernah digunakan untuk pameran kuliner dan fashion show. Tapi frekuensinya memang tidak sering," terang Doyo.

Meski gedung tersebut berkesan angker, acara "Ngopi Bareng" yang digelar lesehan di teras ternyata cukup banyak dihadiri beberapa komunitas. Sejumlah pedagang mi dan nasi goreng serta wedang ronde juga diundang untuk diborong dagangannya dan dibagikan gratis ke warga.

Malam ini, Gubernur Ganjar beserta staf menginap di Gedung Bakorwil 3 Pekalongan. Sebelumnya ia juga sempat berkeliling untuk melihat kondisinya.


http://news.detik.com/berita/3009643...n-dimanfaatkan