Kompensasi Germanwings Bisa Lebih Mahal

[sucyresky]

JAKARTA - Kecelakaan pesawat Germanwings yang terjadi di wilayah Digne, bagian selatan Prancis diduga terjadi karena kelalaian yang sengaja dilakukan kopilot. Andreas Lubitz sengaja mengunci kokpit agar pilot tidak bisa masuk ke dalam kokpit dan kemudian mengatur autopilot pesawat ke lokasi jatuhnya pesawat.
Co-direktur International Law Aviation Institute DePaul University College of Law Bruce Ottley mengaku skeptis bahwa Germanwings perlu membayar di atas batas Montreal Convention, kecuali ada bukti maskapai tahu sebelumnya bahwa kopilot tersebut berisiko.

Ottley menambahkan, maskapai memilih untuk menyelesaikan tuntutan hukum sehingga masalah tidak dibawa ke pengadilan.

"Sangat jarang melakukan seperti ini di pengadilan," katanya seperti dilansir The Guardian, Jumat (27/3/2015).

Firma Hukum Irwin Mitchell di London Clive Garner mengatakan, jika Germanwings ingin membatasi klaim tersebut, maka perusahaan maskapai Jerman tersebut harus membuktikan bahwa karyawan dan agennya tidak ikut bertanggung jawab dalam kecelakaan tersebut. Dan kecelakaan tersebut disebabkan oleh kesalahan pihak ketiga.

"Dengan skenario ini dan dengan apa yang kita ketahui saat ini, Germanwings tidak mungkin untuk dapat membangun pertahanan yang relevan," tulis Garner dalam email.

Sebagai informasi, perusahaan maskapai Lufthansa diwajibkan membayar kompensasi sebesar USD22,7 miliar (Rp296,7 triliun) untuk 144 penumpang. Hal tersebut berdasarkan perjanjian internasional yang dikenal sebagai Montreal Convention pada 1999, maka sebuah maskapai diharuskan membayar ganti rugi pada korban kecelakaan berdasarkan perhitungan aset yang dimiliki oleh IMF atau yang biasa disebut dengan drawing rights.

SUMBER : Okezone.com