Seoul – Korea Selatan segera mengekspor 120 unit howitzer self-propelled K-9 Thunder 155mm ke Polandia, ujar pejabat Dapa dan Techwin. Samsung Techwin yang mengembangkan howitzer ini segera menandatangani kontrak dengan perusahaan negara HSW Polandia, untuk kontrak bernilai sekitar US $ 320 juta.
Ini adalah ekspor kedua dari K-9 Thunder self-propelled howitzer 155mm setelah kesepakatan dengan Turki pada tahun 2001. Di bawah kesepakatan lisensi senilai US $ 1 miliar USD, delapan K-9 Thunder pertama diproduksi di Korea Selatan, sedangkan batch tersisa lebih dari 300 unit, dibangun di Turki. Varian Turki disebut T-155 Firtina.
Samsung Techwin akan menandatangani jenis perjanjian lisensi yang sama dengan Polandia. “Samsung Techwin akan memproduksi 24 unit pertama di sini sebelum 2018, dan setelah itu, HSW Polandia akan membangun sisa 96 unit,” kata juru bicara itu.
K-9 thunder dikembangkan pada tahun 1998 sebagai pengganti howitzer K55 self-propelled, varian dari M109. Dilengkapi dengan sistem kontrol senjata otomatis, artileri ini memiliki tingkat maksimum tembakan 6 peluru per menit dan mampu menembakkan beberapa peluru secara simultan. Howitzer ini Memiliki jarak tembak 40 kilometer.
Lapis baja K-9 T hunder didukung oleh mesin diesel MTU Jerman MT 881 Ka-500, dengan power 1.000 tenaga kuda. Kesepakatan transaksi terbaru dari K-9 thunder datang setelah kesepakatan merger dan akuisisi atas Samsung Techwin.
Bulan lalu, Samsung Group sepakat menjual 32,4 persen saham Samsung Techwin dengan nilai $ 765 juta kepada Hanwha Corp, yang merupakan lengan bisnis pertahanan Hanwha Group. Hanwha juga memperoleh hak kelola atas Samsung Thales, pembuat senjata elektronik yang didanai bersama oleh Thales Group Perancis dimana Techwin memiliki saham 50 persen di Samsung Thales. (defencereviewasia.com).