KKP Buat Peraturan Khusus untuk Penangkapan Tuna

[sucyresky]

JAKARTA - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) akhirnya menanggapi keluhan dari Asosiasi Tuna Indonesia (Astuin) dengan membuat peraturah khusus terkait kebijakan larangan transhipment. Nantinya perusahaan pengangkap ikan tuna khusus untuk sashimi diperbolehkan untuk menitipkan ikannya ke kapal pengangkut dan dibawa ke pelabuhan.

Direktur Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan (P2HP) Saut Hutagalung mengatakan, peraturan khusus tersebut dibuat dengan persyaratan kapal pengangkut tersebut harus langsung menuju ke pelabuhan, tidak untuk keluar perairan Indonesia.

"Tuna itukan dijual segar batas waktunyua sampai 15 hari harus sampai konsumen, tidak bisa lama. Walaupun dipindahkan dgn kapal pengangkut tapi langsung bawa kedarat dengan tanda kutip karena menjaga mutu kita akan perbolehkan," ujar Saut kepada Okezone, Jakarta, Minggu (25/1/2015).

Namun, lanjutnya, kapal-kapal pengangkut tersebut wajib memasang alat Vessel Monitoring System (VMS) agar dapat dimonitor keberadaan lokasinya. Selain itu, KKP juga akan menempatkan pengawas di setiap kapal pengangkut tersebut.

Saut menegaskan, sebelum itu KKP akan melakukan pendataan mana-mana saja perusahaan yang mendapatkan peraturan khusus tersebut. "Anggotanya masih kita hitung, karena tidak semua anggota asosiasi itu menangkap ikan tuna untuk sashimi," tambahnya.

Meskipun begitu, Saut memperjelas bahwa kebijakan larang transhipment tetap berlaku seperti pertamakali diterapkan.

"Peraturan larangan transhipment tetap, tetapi ada peraturan khusus nanti untuk mengatasi permasalahan itu," pungkasnya.

SUMBER : Okezone.com