THR Cair, Pikirkan Dulu untuk Apa

[sucyresky]

JAKARTA - Kementerian Tenaga Kerja (Kemenaker) telah mengumumkan, perusahaan harus melakukan pembayaran Tunjangan Hari Raya (THR) paling lambat dua minggu sebelum hari Raya Lebaran atau H-14.

Hal tersebut merupakan hari-hari yang ditunggu oleh masyarakat Indonesia. Tapi, banyak orang tidak mampu menahan diri usai mendapatkan THR tersebut.

Alih-alih digunakan untuk Lebaran, THR biasanya sudah habis saat bulan puasa belum berakhir. Lalu, bagaimana caranya agar dapat mengelola THR dengan baik, supaya dapat dipakai sesuai dengan keperluan?

Perencana Keuangan Freddy Pieloor mengatakan, THR digunakan untuk keperluan merayakan hari dengan bahagia dan tetap hidup sederhana. THR pun juga harus mengalokasikan dananya untuk keperluan yang penting.

"Alokasinya seperti zakat bagi fakir miskin dan yatim piatu, serta tebar kebahagiaan kepada orangtua dan sanak keluarga dekat," ujar Freddy, saat dihubungi Okezone, Jakarta.

Alokasi lainnya, lanjut Freddy, THR harus dicukupkan sebesar 25 persen bagi kesenangan diri pribadi. Sisihkan buat masa depan sebesar 20 persen, dan bayar atau lunasi utang terutama utang berbunga tinggi.

"Jangan merayakan hari raya dengan bermewah dan berfoya-foya. Sementara masih banyak saudara dan sesama yang kelaparan dan kedinginan," ucapnya.

Freddy menambahkan, pergunakan THR saat sudah berada di tangan, dan jangan memakai uang THR di depan. Artinya, jangan membeli apapun dengan memakai uang THR yang belum diterima atau menggadaikan uang THR.

"Misalnya membeli handphone sekarang, dan bayarnya pakai uang THR bulan depan. Ini tidak bijak. THR boleh dihabiskan harus dengan syarat, yaitu dari alokasi tersebut," ungkapnya.

SUMBER : Okezone.com