31st July 2015, 07:23 AM
|
#1
|
Wakil Camat
Join Date: 31 Oct 2014
Userid: 2758
Location: SmovieX.com | Tempat nonton dan download Film | Sering-sering berkunjung yah!
Posts: 3,641
Likes: 41
Liked 5 Times in 5 Posts
|
Daya Pikat Akik Menurun, Ini Keluh Kesal Penjual
Quote:
JAKARTA - Di tengah tren batu akik yang menurun, tidak berlaku untuk batu mulia yang trennya masih tetap stabil. Hal itu diungkapkan Dani, seorang penjual batu mulia yang bermarkas di Pasar Raya Gems Stone Jatinegara.
Jenis batu mulia, kata Dani, sejatinya sudah digemari masyarakat Indonesia sedari dulu. Namun, bentuknya yang mewah dan harganya yang mahal membuat gejolak trennya tidak separah yang terjadi pada batu akik.
"Mulia itu harganya per karat, kemarin saya jual 2,6 karat, kualitas standar Srilanka itu per karat Rp5 juta, kemarin saya jual Rp15 jutaan," kata Dani kepada Okezone.
Dani menuturkan, tren batu akik saat ini tengah menurun lantaran sudah banyaknya masyarakat yang membuka toko baru. Toko tersebut baik toko batu hingga lengkap ada ikatan atau rangka cincin sampai pembentukan batu tersebut.
"Kalau dulu kan sedikit, harga juga masih bisa kita keep (jaga), tren turun juga dilihat dari penjualan ikatan seperti titanium, dulu satu bisa Rp90 ribu, sekarang malah Rp100 ribu 3 ikatan," jelas pemilik Toko Dani Buyung Dasri.
Pria yang meneruskan usaha orang tuanya itu juga belakangan ini sempat mengalami penurunan omset. Tepatnya, pada saat liburan sekolah dan juga Lebaran 2015.
Dia mengungkapkan, omsetnya menurun sampai 50 persen per bulan atau menjadi Rp50 juta per bulan, dari yang biasanya Rp100 juta per bulan.
Namun, Dani memastikan, tren penurunan omset tersebut tidak berlangsung lama, lantaran segmentasi batu mulia berbeda dengan batu akik.
"Tapi gak tahu kenapa setiap bulan Mei, omset saya selalu Rp200 juta per bulan, gak tahu itu hokinya di Mei atau gimana, itu setiap tahunnya," tambahnya.
Menurut Dani, di Indonesia banyak masyarakat yang menyukai batu mulia sedari dulu, besarnya tampilan batu akik menjadi alasan masyarakat lebih memilih batu mulia.
"Kalau dulu kan modelnya batu akik besar-besar, jadi orang juga jadi gimana, kalau sekarang kan ikatannya sudah banyak modelnya," imbuhnya.
Meski tren batu mulia tetap stabil, Dani menyebutkan, ada jenis batu akik yang tetap stabil harga jualnya. Yaitu jenis bacan, batu yang berasal dari Indonesia bagian Timur itu masih dibanderol harga yang tinggi meskipun tren batu akik memudar.
"Kalau akik itu nomor satu masih bacan, sama yang segmented itu pancawarna edong," tandasnya.
|
SUMBER : Okezone.com
|
|
|
|