Wayang Kulit

[Kholid]

Wayang merupakan seni budaya Indonesia yang berkembang terutama di Pulau Jawa. Wayang Berasal dari kata 'Ma Hyang' yang artinya menuju kearah spiritual atau Tuhan. namun ada juga yang mengartikan bahwa wayang bermakna bayangan, hal ini dikarenakan penonton menonton wayang ini melalui bayangan atau menonton wayang dari balik kelir.

Wayang kulit dimainkan oleh seorang dalang yang juga menjadi narator dialog tokoh-tokoh wayang, dengan diiringi oleh musik gamelan yang dimainkan sekelompok nayaga dan tembang yang dinyanyikan oleh para pesinden.

Dalang memainkan wayang kulit di balik kelir, yaitu layar yang terbuat dari kain putih, sementara di belakangnya disorotkan lampu minyak, karena pada zaman dahulu belum ada listrik, namun seiring perkembangan, lampu minyak sudah jarang digunakan dan diganti dengan lampu listrik, sehingga para penonton yang berada di sisi lain dari layar dapat melihat bayangan wayang yang jatuh ke kelir.

Secara umum cerita wayang mengambil cerita dari naskah Mahabharata dan Ramayana, tetapi tak dibatasi hanya dengan pakem (standard) tersebut, ki dalang bisa juga memainkan lakon carangan (gubahan). Beberapa cerita diambil dari cerita Panji.

Seiring perkembangan, wayang tidak hanya dipentaskan untuk kisah Mahabharata dan Ramayana saja, namun sudah meluas sebagai pendidikan lalu lintas, pendidikan agama maupun pendidikan lainnya serta bahasanya juga sudah disesuaikan dengan bahasa masyarakat pada umumnya sehingga pesan yang disampaikan oleh cerita wayang ini mudah diterima berbagai macam kalangan.

Wayang, selain bisa dijadikan media pendidikan, wayang juga dijadikan sebagai souvenir dalam berbagai macam event, misalnya saja souvenir pernikahan, souvenir pentas seni budaya yang berupa kipas wayang, pembatas buku wayang atau sekedar koleksi pribadi bagi pecinta wayang.