forumku.com logo Forumku Borobudur Budaya Indonesia
forumku  

Go Back   forumku > > >
Register Register
Notices

Infrastructure, Transportation and Communication! Main Forum Description

Post New Thread  Reply
 
Thread Tools Search this Thread Display Modes
Old 6th October 2015, 02:38 PM   #1
KaDes Forumku
 
Join Date: 16 Feb 2015
Userid: 3276
Posts: 1,017
Likes: 0
Liked 5 Times in 5 Posts
Default Belajar dari Kitakyushu bangun kota pintar

Jakarta (ANTARA News) - Alangkah indahnya ketika kita memasuki sebuah kota disambut celoteh burung-burung yang bersarang di atas pohon.

Mereka terbang dari satu pohon ke pohon lainnya menyisakan senandung dan gemerisik gesekan dedaunan.

Suasana seperti itu bisa dilihat dan dirasakan di salah satu kota industri di Jepang, Kitakyushu, yang terletak di pulau Kyushu, Fukuoka.

Berbeda dengan image kota industri yang pekat oleh polusi, langit di wilayah ini nampak masih biru cerah. Udaranya bersih, seakan tidak ada mesin pabrik yang berproduksi.

Padahal di kota tersebut ada pabrik baja yang cukup besar, Yahata Steel, yang merupakan afiliasi dari produsen terbesar baja di Jepang, Nippon Steel, di samping industri berat lainnya.

"Dulu tahun 1960-an, Kitakyushu sama dengan kota industri lainnya. Langitnya abu-abu, tapi kini setelah lebih dari 40 tahun sudah biru," kata Walikota Kitakyushu, Kenji Kitahashi, saat menerima kunjungan kerja panitia perayaan hubungan Indonesia-Jepang ke-55.

Ia memampang foto perubahan salah satu sudut pelabuhan di kota itu, Dokay Bay, pada 1960-an dengan cerobong pabrik yang mengeluarkan asap hitam ke udara sehingga langit menjadi abu-abu dan foto di lokasi yang sama yang diambil tahun 2010 dengan langit yang telah membiru.

Keberhasilan Kitakyushu mengembalikan langit biru dengan udara, sungai, laut, dan jalanan yang lebih bersih sehingga membuat mahluk hidup yang tinggal di sana tumbuh sehat, membuat kota itu menjadi model pembangunan kota ramah lingkungan di Jepang.

Tidak itu saja, Kitakyushu juga dinobatkan OECD (Organization for Economic Co-operation and Development) sebagai salah satu kota pintar (smart city) selain Paris, Chicago, dan Stockholm.

Gerakkan kaum ibu

Bagaimana Kitakyushu bisa berubah dari kota yang kotor oleh polusi asap pabrik, sungai dan laut yang terkontaminasi limbah sehingga ikan pun tak sanggup hidup, berubah menjadi kota hijau yang ramah lingkungan.

Mungkin anda tidak menyangka, bahwa semua berawal dari keprihatinan ibu-ibu di kota itu yang khawatir pada kesehatan dan pertumbuhan anak-anak mereka.

"Ya, (keprihatinan) ibu-ibu telah menggerakkan hati pengusaha, pemerintah, dan para profesor untuk berbuat sesuatu," ujar Kitahashi.

Kala itu modernisasi dan pertumbuhan industri di Kitakyushu memberi dampak negatif berupa polusi udara, debu, bising, serta limbah di sungai dan laut.

Dampaknya, tidak hanya baju yang habis dicuci dan dijemur kotor kembali akibat pekatnya debu pabrik baja, tapi juga anak-anak mereka sering sakit asma sehingga biaya rumah tangga membengkak.

Selain itu, kaum wanita yang sebagian besar adalah ibu rumah tangga mulai khawatir terhadap pasokan makanan, khususnya ikan, karena sungai dan laut tercemar.

Hal itu mendorong para ibu rumah tangga bergerak untuk melindungi keluarga mereka dengan membentuk asosiasi pada 1965. Mereka kemudian mengajukan petisi ke dewan kota dan industriawan agar mengatasi masalah pencemaran lingkungan yang sudah sangat parah waktu itu.

Mereka kemudian mendapat dukungan dari kalangan akademisi untuk menuntut pengembalian langit biru. Perjuangan ibu-ibu itu didokumentasikan dalam film "Aozora ga Hoshii" atau "We want our blue sky back".

Perjuang kaum ibu tersebut tidak sia-sia, sepanjang 1972 sampai 1991, pemerintah dan swasta merogoh kocek hingga 804,3 miliar yen atau sekitar Rp80,43 triliun untuk memperbaiki lingkungan di kota itu. Sebagian besar atau sekitar 70 persen pengeluaran diambil dari kas pemerintah kota dan sisanya swasta.

Kota pintar

Kini Kitakyushu telah menjadi kota yang ramah lingkungan, dengan langit yang biru dan udara yang bersih, serta terbebas dari limbah industri berbahaya, meskipun industri besar, termasuk baja dan mobil, tetap tumbuh di sana.

"Kami terus melakukan pengembangan menjadi kota hijau dan pintar, dengan tingkat pelepasan karbon yang rendah untuk seluruh aktivitas kota," kata Eksekutif Kepala Biro Lingkungan Kitakyushu Matsuoka Toshikazu.

Hal itu setidaknya terlihat dari desain bangunan kantor walikota yang dinding depannya menggunakan solar panel untuk membantu pasokan energi listrik di gedung itu.

"Tidak besar, hanya sekitar 0,1 sekian persen dari kebutuhan listrik gedung ini," ujar Toshikazu sambil memperlihatkan panel TV yang memantau pemanfaatan listrik dari solar panel di gedung walikota, serta pelepasan karbonnya.

Tidak hanya di kantor walikota, pembangkit listrik di kota itu juga telah menggunakan kombinasi energi yang ramah lingkungan. Sejak lama Kitakyushu meninggalkan batu bara dan bahan bakar minyak untuk pembangkit listrik.

"Kami antara lain menggunakan LNG (untuk pembangkit listrik), yang dulunya 100 persen dipasok dari Indonesia," ujar Kepala Departemen Perencanaan Energi Nippon Steel & Sumitomo Metal, Hideki Yamada.

Selain gas dan solar panel, Kitakyushu, yang memiliki proyek percontohan masyarakat pintar dengan sistem energi mandiri di wilayah Higashida, juga menggunakan energi angin untuk pembangkit listrik dengan kapasitas 15 ribu kwh.

"Kami memantau produksi dan pemanfaatan energi listrik masyarakat setiap hari selama 24 jam," ujar Toshikazu.

Bila pada jam tertentu terjadi lonjakan penggunaan listrik, maka harga listrik akan dinaikkan, agar masyarakat didorong untuk berhemat, terutama pada jam sibuk pukul 13.00-17.00.

Toshikazu mengatakan untuk mengatasi limbah pabrik dan rumah tangga, setiap pabrik memiliki proses pengolahan limbah sendiri sebelum dibuang ke sungai atau laut. Demikian pula dengan limbah rumah tangga, dikumpulkan dalam satu fasilitas pengolahan limbah yang dikelola swasta, baru dibuang dalam keadaan ramah lingkungan.

"Kota-kota di Indonesia bisa melihat kegagalan kami (mengatasi masalah lingkungan) sebelumnya, sehingga bisa lebih cepat mencapai sukses," kata Walikota Kitakyushu Kenji Kitahashi, yang sudah mulai bekerja sama dengan Medan, Surabaya, dan Balikpapan untuk mengembangkan kota pintar nan hijau.

Ia yakin jika Kitakyushu bisa sukses menjadi kota hijau dalam 40 tahun, maka kota di Indonesia bisa mencapainya dalam 10 tahun.














http://www.antaranews.com/berita/385..._campaign=news
partisusanti is offline   Reply With Quote
Sponsored Links
Post New Thread  Reply

Bookmarks



Similar Threads
Thread Thread Starter Forum Replies Last Post
Mau Anak Pintar? Jauhkan dari Junk Food andi.teguh Forum Kesehatan 6 13th June 2019 01:54 AM
Cara Kitakyushu bangun kota industri ramah lingkungan partisusanti Jawa Timur 2 11th May 2018 05:19 PM
Jokowi Ingin Bangun Kota Berkonsep Sains Technopark dari Aceh-Papua partisusanti Urban and City Development 2 25th October 2016 05:43 PM
Indonesia Belajar dari London agung209 Olah Raga dan Organisasi! 0 12th March 2015 11:05 PM
Belajar Kepemimpinan dari 6 CEO Terbaik andi.teguh Forumku Jobs and Careers 3 21st October 2012 05:36 PM


Currently Active Users Viewing This Thread: 1 (0 members and 1 guests)
 
Thread Tools Search this Thread
Search this Thread:

Advanced Search
Display Modes

Posting Rules
You may not post new threads
You may not post replies
You may not post attachments
You may not edit your posts

BB code is On
Smilies are On
[IMG] code is On
HTML code is Off

Forum Jump


All times are GMT +7. The time now is 08:08 AM.


forumku.com is supported by and in collaboration with

forumku.com kerja sama promosi kiossticker.com 5 December 2012 - 4 Maret 2013 Web Hosting Indonesia forumku.com kerja sama promosi my-adliya.com forumku.com kerja sama promosi situsku.com

Promosi Forumku :

CakeDefi Learn to Earn

Positive Collaboration :

positive collaboration: yukitabaca.com positive collaboration: smartstore.com positive collaboration: lc-graziani.net positive collaboration: Info Blog

Media Partners and Coverages :

media partner and coverage: kompasiana.com media partner and coverage: wikipedia.org media partner and coverage: youtube.com

forumku.com
A Positive Indonesia(n) Community
Merajut Potensi untuk Satu Indonesia
Synergizing Potentials for Nation Building

Powered by vBulletin® Version 3.8.7
Copyright ©2000 - 2024, vBulletin Solutions, Inc.
Search Engine Optimisation provided by DragonByte SEO v2.0.37 (Lite) - vBulletin Mods & Addons Copyright © 2024 DragonByte Technologies Ltd.
Google Find us on Google+

server and hosting funded by:
forumku.com kerja sama webhosting dan server
no new posts