Dwi Soetjipto, Pertamina dan Migas Kelas Dunia

[agusjember]

INILAHCOM, Jakarta - Bisakah era baru sejarah korporasi pelat merah sektor energi, PT Pertamina segera dimulai? Publik cemas berharap, Pertamina bisa menjadi pemain besar di kancah dunia.

Hari ini, terpilih sudah sebagai Direktur Utama Pertamina, Dwi Soetjipto, Insinyur alumnus ITS dan Doktor (S-3) UI Depok. Dwi adalah pekerja keras dan cerdas. Dengan terpilihnya Dwi, praktis perusahaan yang telah masuk dalam skala global ini, sudah memiliki pemimpin baru, dan siap melanjutkan mimpi untuk menjadi pemain besar di kancah internasional.

Wajar bila publik berharap besar pada Dwi Soetjipto dan pemerintah periode Joko Widodo. Perusahaan yang berkecimpung di sektor energi tersebut dinilai perlu dipimpin oleh orang yang terlepas dari kepentingan kelompok atau kekuatan politik.

Dalam benak Dwi, ada tiga pekerjaan utama yang akan dia lakukan setelah resmi menjadi pejabat nomor satu di perusahaan pelat merah itu. Pertama, ia akan menjadikan Pertamina sebagai ujung tombak Indonesia di bidang energi.

Kedua, meningkatkan efisiensi Pertamina dari hulu dan hilir dengan transparan dan mengkaji kembali sejumlah hal yang telah dan akan dilakukan oleh Perseroan. Sedangkan target terakhirnya yaitu membenahi dan mengelola Pertamina dengan transparan.

Ketiga, Pertamina di bawah kepemimpinan Dwi juga akan mengawasi penyaluran subsidi bahan bakar minyak agar tepat sasaran. "Kami akan melakukan pendekatan khusus, sehingga kebocoran subsidi tidak terjadi," ujarnya. Keempat, Dwi menyatakan siap bekerja dengan keras dan transparan sehingga Pertamina akan menjadi perusahaan BUMN terbaik.

Dwi menyadari pesan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Mariani Soemarno yang menegaskan bahwa keberadaan anak usaha PT Pertamina (Persero) yakni Pertamina Energy Trading Limited (Petral) tengah dianalisa oleh Tim Reformasi Tata Kelola Migas.

Dan pemerintah sekarang, sebagaimana arahan Presiden Joko Widodo, ingin adanya sistem yang transparan dalam tata kelola migas.

Menteri ESDM Soedirman Said dan Rini Sumarno pun menilai, sebetulnya yang terbaik adalah semua pengelolaan migas bisa dilakukan di Indonesia. Mereka berharap, selama tiga bulan ke depan manajemen Dwi Soetjipto dapat bekerjasama dengan Tim Reformasi Tata Kelola Migas. “Salah satunya yang utama tentunya mengenai Petral dan sistem pembelian Pertamina secara menyeluruh,” imbuh Rini.

Dwi menyadari, tugas sebagai direktur baru di Pertamina bukanlah hal mudah. Penugasan dari Presiden ini menjadi sebuah tugas dan amanah yang berat.

Ke depan, dengan dukungan pemerintah dan seluruh rakyat, Dwi Soetjipto bakal bergerak sekuat tenaga. “Harapan rakyat terhadap Pertamina sangat besar. Karena itu, tugas saya bagaimana memenuhi harapan-harapan tersebut," kata Dwi.

Tuhan tidak pernah tidur, dan Pak Dwi telah membersitkan harapan, dan melambangkan kepercayaan. Dari sana, Nawa Cita dan Revolusi Mental dari Jokowi, Insya Allah, menemukan relevansi dan titik temunya dalam kepemimpinan Dwi Soetjipto di Pertamina agar bisa menjadi perusaahaan kelas dunia. Atau setidaknya secara fokus makin kuat menuju ke sana. Semoga.

sumber: http://ekonomi.inilah.com/read/detai...a#.VHopG8W8-j8